Chapter 16
Begitu suaminya pulang kerumah, Rika pun sudah tampil cantik lg dan tentunya wangi. Tak ada lg bau-bau yg menandakan ia baru saja berbuat mesum dg pria lain.
“Capek yang?”, kata Rika melepaskan jaket yg suaminya pakai.
“Hhh yah lumayan yang, ini urusan di Kalimantan ada masalah”
“Masalah gmn?”, kata Rika menggantung jaket di gantungan pakaian di pintu kamarnya.
“Ya masalah lah yah, susah jelasinnya. Kyknya aku bakal disuruh kesana lg deh”, kata Andre.
Kemarin-kemarin, Rika akan merasa kecewa dan tak mau ditinggal sendiri dirumah. Tp skrg ia tak merasakan hal macam itu.
“Ya udah gk apa-apa mas, yg penting urusan kamu kelar. Moga aja pas kamu disana kerjaannya bs lancar dan gk ada masalah lg”, kata Rika mengecup pipi suaminya.
Suaminya tersenyum, seolah lega mendengar kata-kata istrinya,”Makasih ya yang, kamu memang istri terbaik”
Rika tersenyum, ia menutupi perasaannya yg sebenarnya tahu ia bukanlah istri terbaik bagi suaminya. Tp kalau dipikir-pikir, suaminya pun tak beda jauh.
“Ya udah, pokoknya klo kamu mau tugas ngabari dl ya. Jangan kyk kemarin-kemarin itu kamu ngabarinya udah mepet-mepet, kan akunya jg jd kaget”
“Heheh iyaa yang, maaf ya. Besok aku konfirmasi lg sama boss ku”, kata Andre mengecup kening Rika.
Keduanya kemudian makan malam dimana pak Tarjolah kokinya. Rika dengar-dengar dulu waktu muda, pak Tarjo pernah bekerja jadi koki di hotel dimasa mudanya, tp katanya pernah kena masalah dan endingnya jd pembantu rumah tangga di keluarga Andre. Jd tak mengherankan kalau pak Tarjo sangat pintar memasak.
“Oh ya pak, kapan bapak mau nikahin si Nani itu?”, tanya Andre saat ia dan Rika selesai makan dan pak Tarjo merapikan meja makan mereka.
“Hehehe wah klo soal itu ya… Kyknya bulan depan tuan”, kata pak Tarjo malu-malu.
Rika baru tahu soal itu, ia masih tak yakin dg apa yg ia rasakan sekarang. Pak Tarjo akan punya istri muda, sementara dirinya sedang hamil anaknya pak Tarjo jg. Apakah ia harus cemburu atau merasa terancam karena pemuas nafsunya akan jd milik orang lain? Rika menyingkirkan pikiran itu, ia tak selayaknya merasakan hal-hal macam itu, ia cukup berpikir seperti Lisa dimana pak Tarjo hanya pemuas nafsunya saja, tak lebih.
“Wah selamat ya pak, nanti akan saya kasih kado khusus buat bapak. Bapak kan udah kyk bapak saya sendiri”, kata Andre.
Ya, memang benar kata-kata itu, apa lg karena ayahnya Andre sudah meninggal sejak Andre berusia 7 tahun, 1 tahun setelah adiknya lahir.
“Wah makasih lho tuan, hehe. Kalo tuan kyk anak saya, brrti nanti Nani kyk ibu tiri tuan lho”, kata pak Tarjo sambil tertawa kecil.
“Hahaha wah iya juga ya, lucu jg punya ibu tiri yg masih muda kyk Nani”, kata Andre.
“Ya sudah, ati-ati lho pak istrinya kan masih muda”, kata Andre.
“Lho ati-ati kenapa tuan?”
“Yaaa kan bapak udah tua, takutnya gk bs ngimbangin istrinya ntar. Apa lg Nani blm ada 20 tahun itu”, kata Andre.
“Ooohh haha iya sih, si Nani masih 18 tahun, tp gk apa-apa tuan pasti saya bs ngimbangin”
Rika agak risih mendengar itu, suaminya yg lemah diranjang merasa khawatir pada pak Tarjo soal memuaskan istri. Padahal Andre sendiri tak pernah bs memuaskannya. Rika menahan rasa geli karena Andre tak tahu betapa kuatnya pak Tarjo dalam bercinta.
Setelah makan malam, Rika tak lg merasa ia harus meminta jatah pada suaminya. Biarlah suaminya saja yg minta padanya, kalau memang kuat. Seperi biasa, suaminya pun bs lebih cepat tidur dibanding dirinya, Rika pun berusaha tidur sambil mengelus perutnya. Anak didalam rahimnya yg awalnya tak bs ia terima kini ia rasa mulai sayang karena kini hatinya tak lg disiksa oleh rasa bersalah. Biarlah suaminya dan keluarganya berpikir ini adalah anak Andre, selama ibu mertuanya bungkam ia tak peduli lg soal siapa ayah anaknya. Rika hanya bs berharap, semoga nanti anaknya tak punya ciri-ciri fisik seperti ayahnya.
Dan seperti apa yg suaminya katakan padanya, suaminya kembali ditugaskan ke Kalimantan. Kali ini tak hanya 2 minggu, melainkan 1 bulan karena urusan di Kalimantan sangatlah rumit. Yg Rika tahu, urusan dg pemerintahan setempat agak terganggu karena terjadi kasus korpusi di kantor setempat. Alhasil masalah perijinan pun diperiksa karena KPK ingin memastikan urusan perijinan di kota itu tidak dicemari suap menyuap.
“Yah, makasih pak”, kata Andre begitu pak Tarjo selesai mengangkut barang-barangnya ke mobil. “Oh ya pak, nanti saya titip istri saya ya pak, tolong dijaga dan kalau butuh apa-apa tolong dibantu ya pak”
Rika agak tergelitik mendengar kata-kata suaminya, karena apa yg ia butuhkan memang hanya pak Tarjolah yg bs beri.
“Sama-sama tuan hehe, iya nanti saya jg jaga nyonyah seperti anak sendiri”, kata pak Tarjo tersenyum jg pada Rika yg tentu maknanya terdengar berbeda antara dirinya dan suaminya.
“Hahaha ya ya, ya sudah kyknya semua barang udah masuk mobil”, kata Andre.
“Sudah siap skrg tuan?”, kata pak Tarjo, kini memakai baju hem rapi dan celana kain warna hitam dg sepatu mengkilat.
“Iya pak, nanti ke tempat mamah dl ya, baru ke bandara”
“Siap tuan”, kata pak Tarjo kemudian masuk kedalam mobil di kursi supir.
Rika pun ikut masuk kedalam mobil dg suaminya duduk di depan, disamping pak Tarjo. Karena Andre akan di Kalimantan selama 1 bulan, Rika dan ibu mertuanya ingin mengantarkan Andre ke bandara. Rika masih agak gugup dan merasa tak terlalu senang ibu mertuanya ikut ke bandara. Ia hanya berharap ibu mertuanya tidak menyakiti perasaannya dg kata-kata tajamnya yg biasa ibunya katakan.
Mobil pun segera melaju, dg tujuan pertama rumah ibu Andre.
Rumah ibu Andre, ibu mertua Rika berada di tengah kota. Rumah itu jelas jauh lbh besar dibanding rumah Andre yg ada di perumahan. Pilar putih dan patung-patung indah pun menghiasi rumah itu. Rika selalu minder dg rumah ibu mertuanya itu, apa lg karena ia sendiri berasal dr keluarga menengah.
Tak lama, setelah Andre masuk kedalam rumah, ibu mertuanya muncul dan seorang pembantu terlihat mengikuti dibelakang dan membantu menutupkan pintu gerbang rumahnya.
“Nah, skrg kita ke bandara pak”, kata Andre begitu ia dan ibunya masuk kedalam mobil.
“Km gk dandan Rik? Masa’ suami kamu mau pergi jauh km gk nunjukin kecantikan kamu biar suamimu kangen sama kamu?”, kata ibu mertuanya. Bu Wijaya memang berdandan full, dan tubuhnya pun dihiasi perhiasan emas asli. Cincin-cincin berbatu mulia indah menghiasi jari-jari ibu mertuanya, anting dan kalung emas pun terlihat mencolok di tubuh ibu-ibu tua itu. Ibu mertuanya seolah meminta dirinya di todong perampok dg penampilan seperti itu.
Rika seharusnya tidak berharap banyak, ia tahu meski kini ia sedang hamil pun ibu mertuanya tak punya ampun padanya.
“I… Iya mah maaf, soalnya td bantu mas Andre siap-siap”, kata Rika, memang ia hanya sedikit dandan dan bajunya pun tak semencolok ibu mertuanya.
“Hhhh gmn sih, namanya istri kan harusnya tampil cantik untuk suaminya kapanpun itu, gt aja gk paham…”, kata ibu mertuanya
Rika menatap spion tengah dimana suaminya pun menatap spion itu sehingga keduanya saling tatap. Ia sedikit berharap suaminya akan membalas kata-kata ibunya, setidaknya membela dg bilang ‘Rika td bantu banyak lho mah’ atau ‘Ntar klo Rika dandan kyk mamah bisa-bisa telat ke bandaranya mah’.
Tp suaminya hanya menutup mata dan menggeleng saja sebelum kemudian kembali menatap ke depan.
Rika ingin menghela nafas, suaminya benar-benar payah…
Begitu sampai di bandara, pak Tarjo menunggu di mobil sementara Rika membantu suaminya menarik koper sementara ibu mertuanya berjalan melenggak lenggok tanpa beban seperti sedang ikut acara fashion show. Rika agak jengkel, padahal ibu mertuanyalah yg mengatakan seharusnya Rika tak capek-capek karena takut keturunan Andre kenapa-kenapa. Tp skrg ia pun tak dibantu oleh wanita itu.
Rika merasa apa yg dipedulikan ibu tirinya hanya keturunan dr suaminya, Rika seperti alat untuk mendapatkan itu saja.
Rika dan keluarganya menanti momen dimana Andre masuk kedalam pesawat. Dan saat momen itu tiba, tentu Andre pamitan dg ibunya terlebih dahulu.
“Andre pamit ya mah”, kata Andre memeluk ibunya.
“Iya, kamu jaga diri disana, kamu tinggalnya di kontrakan kan? Klo perlu pembantu lgsg cari aja nnti mamah bayari”, kata ibunya.
“Iya mah, makasih ya mah”
Kini giliran Andre memeluk istrinya,”Aku berangkat dulu ya sayang”
“Iya, jaga kesehatan ya yang, sering-sering telpon biar aku jg tahu km gimana disana”, kata Rika.
Andre tersenyum,”Iya yang, km jg ya. Selama aku di Kalimantan km jg jaga diri kamu dan anak kita ini”
Andre kemudian mencium tonjolan di perut Rika dan mengelus perut itu 3 kali. Setelah itu Andre masuk ke lorong yg akan membimbingnya ke pesawat yg akan ia naiki. Begitu keduanya tak bs melihat Andre diantara kerumunan orang yg juga hendak ke pesawat yg sama dengan dirinya, Rika dan ibu mertuanya kembali berjalan menuju loby dimana Rika menelpon pak Tarjo supaya menjemput mereka dr tempat parkir mobil.
Rika mengosongkan pikirannya selama ibu mertuanya ada di mobil itu supaya ia tak lg jengkel atau sakit hati lbh parah lagi dari sebelumnya. Akhirnya Rika merasa lega setelah ibu mertuanya turun dirumahnya dan mobil pun melaju menuju rumah Rika sendiri.
“Hehe, lg jengkel ya nyah?”, kata pak Tarjo.
“Ya biasa lah pak…”, kata Rika.
“Mau bapak hibur gk nyah? Kasihan anak kita kalau ibunya stress gt”, tanya pak Tarjo.
Rika menatap pak Tarjo yg menatapnya lewat spion tengah mobil tahu apa maksud pak Tarjo, dan yah mungkin itulah yg Rika butuhkan untuk melepas stress yg sedang ia rasakan.
Rika mengangguk dan agak heran saat pak Tarjo mulai memelankan laju mobilnya dan kemudian berhenti di sisi jalan.
“Pak, ngapain berhenti disini?”, tanya Rika.
“Bentar nyah”, kata pak Tarjo kemudian keluar dr mobil dan tiba-tiba saja masuk ke kursi belakang mobil.
“Pak? Mau apa?”, tanya Rika heran.
“Hehe mau bikin nyonyah seneng lah”
Rika terbelalak mendengar itu,”Gila ah pak, masa’ disini?!”
“Ya gk apa-apa lah nyah, bapak jg udah kangen nih pengen nenen sama nyonyah”, kata pak Tarjo mesum.
Meski harusnya ia merasa direndahkan oleh pembantunya itu, yg ada malah ada rasa horny yg muncul. Dan seolah tahu yg punya hendak datang, payudaranya terasa geli didalaam bajunya.
“J… Jangan disini lah pak, klo ada yg liat gmn?”
“Gk apa-apa nyah, ini kan di ini jalanan jg sepi. Tuh, disamping mobil cuma ada lahan kosong, didaerah sini jg cuma ada pabrik-pabrik aja. Jam-jam segini mah gk akan ada orang yg jalan ditrotoar”, kata pak Tarjo mulai mengelus-elus perut Rika yg sudah ia klaim.
Rika melihat ke sekitar, memang benar trotoar jalan cukup sepi, jalan raya pun tak banyak kendaraan yg lewat di daerah pinggiran kota ini. Meski agak tak nyaman, tp Rika jg merasakan dirinya tergelitik untuk berbuat mesum di dalam mobil di jalan raya seperti ini. Mmmmh pak Tarjo memang seperti bumbu penyedap untuk kehidupan seksualnya, pikir Rika.
Tanpa minta ijin lg, pak Tarjo melepaskan kancing baju Rika. Merasa sudah cukup horny, Rika meraih wajah pak Tarjo dan mengajak pembantunya ciuman panas. Rika kini benar-benar pasrah dg apa yg pak Tarjo lakukan padanya. Mau ditelanjangi di dalam mobilpun, mungkin Rika tak akan protes.
“Mmmhhh slllrrpp mmmmhhh cppphhh”, keduanya saling cium, saling jilat dan saling menikmati saliva mereka yg bercampur jadi satu.
Sementara itu, pak Tarjo sudah sukses melepaskan semua kancing baju Rika dan dg cepat melepaskan kaitan bra nya.
“Lepas aja bajunya nyah”, kata pak Tarjo.
Rika mengangguk dan ia melepaskan baju dan branya, sehingga ia tinggal memakai rok panjangnya saja sementara ia telanjang dada.
“Bapak suka ya nenen sama Rika?”, kata Rika mulai mengeluarkan kebinalannya sendiri.
“Iya donk nyah, apa lg tetek nyonyah besar dan kenyal seperti ini. Bener-bener bikin bapak pengen nenen tiap hari biar bapak jg tambah sehat”, kata pak Tarjo meremas-remas dan mengelus-elus payudara Rika, menaikkan libido Rika di tiap elusan jari kasar itu.
Jari-jari pak Tarjo yg kulitnya sawo matang itu terlihat kontras dg payudaranya yg putih bersih. Pemandangan yg tak wajar itu kini malah membuat nafsu Rika naik. Ooohhh sepertinya aku benar-benar sudah takluk pada pak Tarjo, pikir Rika.
“Mmmhhhh iya pakkk… Rika jg sukaaa… Bapak nenen sama Rika…”
“Nanti saya carikan jamu buat nyonyah, supaya tetek nyonyah bs ngeluarin banyak ASI buat bapak dan anak bapak nanti”, kata pak Taarjo kemudian sebera melahap puting susu Rika.
“Ooouuuuhhhhh paaakk… Mmmmhhhh mmmmhhhh…”, lenguh Rika merasakan putingnya dilumat oleh pak Tarjo.
Pak Tarjo menjilat dan mengenyot puting payudaranya sementara tangannya yg lain sibuk didalam rok Rika dan membelai memek Rika yg masih dilindungi oleh celana dalam. Rika mendesah nikmat menikmati pak Tarjo yg benar-benar liar menyusu padanya, sesekali pak Tarjo menarik payudaranya sambil menyedot keras hingga Rika melenguh nikmat. Atau jg pak Tarjo membenampak di payudara yg hampir sama besarnya dg kepalanya itu.
“Cppphhh cpppphhh cppphhh”, tanpa henti pak Tarjo menyedot-nyedot puting payudara Rika hingga akhirnya Rika mendekati puncak kenikmatannya.
Sungguh menggairahkan, pikir Rika, bs bercinta di tempat umum seperti ini. Ia yakin suaminya pun tak akan pernah berpkir akan mengajak Rika mesum didalam mobil. Didalam kepalanya, pak Tarjo benar-benar pejantan sejati yg tak mengherankan kalau bs menaklukkan nafsunya dan juga mungkin hati seorang gadis muda seperti Nani.
Rika melengking saat akhirnya ia orgasme, tubuhnya mengejang dalam kenikmatan duniawi yg sungguh ia butuhkan. Begitu ia orgasme, ia bs merasakan rasa jengkel dan apapun yg ibu mertuanya katakan padanya menghilang begitu saja. Ternyata ia memang memerlukan pak Tarjo supaya ia benar-benar bahagia.
“Mmmmhhh bapak makin gk sabar nanti nyusu beneran sama nyonyah…”, kata pak Tarjo.
“Iya pak… Hhhh Hhhh…”, kata Rika sesekali masih mengejang karena orgasme kecilnya.
“Nyah, bisa bikin bapak seneng jg gk?”, kata pak Tarjo.
“Bapak pengen Rika ngapain pak?”, tanya Rika, melihat pak Tarjo mulai melepaskan celananya sehingga kontolnya yg sudah ereksi menjulang gagah.
“Sepongin bapak dl donk nyah, kontol bapak kangen masuk kemulut nyonyah nih”, kata pak Tarjo.
Rika gugup, ia sekali lg melihat kesekelilingnya dan sepertinya memang tak ada orang yg berjalan di area itu sehingga ia merasa mungkin aman untuk lanjut mesum didalam mobil.
“Gimana nyah?”
Rika kemudian mengangguk,”Baik pak…”
Pak Tarjo tersenyum, puas majikannya mau neuruti perintahnya. Kini majikan cantik nan montoknya itu memegang kontolnya dan mulai mengocok pelan sambil mulai menurunkan kepalanya kearah kepala hitam kontol pak Tarjo. Mulut Rika kemudian terbuka dan mulai memasukkan kontol panjang itu kedalam mulutnya.
“Mmmhhh slllrrppp slllrrppp mmmmhhh…”
“SSSSHHH OOOOooohh sepongan nyonyah emg mantap!”, kata pak Tarjo sambil mengusap kepala Rika yg naik turun diatas selangkangan pak Tarjo.
Rika tak akan pernah menyangka ia akan menikmati saat ini, mulutnya naik turun dan lidahnya menyapu seluruh permukaan kontol pak Tarjo, pembantu keluarganya yg umurnya 2 kali umurnya sendiri. Dan kenapa tidak, selain umur keduanya yg cukup beda jauh, penampilan pak Tarjo yg mukanya jelek pun benar-benar berbeda jauh dr dirinya yg cantik ini. Tp hal macam itu kini tak penting lg untuk Rika, yg penting adalah ia bahagia, tak peduli bagaimana pun caranya.
“Sssshhh mmmmhhhhh terus nyaaahhhh… Oooohhh”
“Belum ya pak? Mulut Rika udah pegel nih pak”, kata Rika melepaskan kontol pak Tarjo tp tak henti-hentinya mengocok kontol yg sudah basah kuyup itu.
“Di… Dikit lagi nyah, sepong lg nyah ayo…”, kata pak Tarjo.
Rika segera melanjutkan sepongannya, tangannya sesekali memainkan buah zakar pak Tarjo yg penuh bulu. Rika makin mempercepat sepongannya, berharap pak Tarjo segera orgasme. 20 menit menyepong pak Tarjo benar-benar membuat kepalanya capek.
“Nyaaahh!! Bapak udah mau keluaaarrr!!”, seru pak Tarjo.
Rika hendak menghindar dr semburan peju didalam mulutnya, ia masih agak jijik merasakan peju didalam mulutnya tp tangan pak Tarjo segera menahan kepalanya sehingga kepala kontol pak Tarjo masih ada didalam mulutnya.
Crooottt!! Crooott!! Crroooott!!
Peju panas pak Tarjo menyembur didalam mulutnya, ia baru menyadari seberap kuat semburan pak Tarjo yg mungkin jika tidak didalam mulutnya bisa muncrat sejauh 1 meter atau bahkan 2 meter jauhnya. Rasa asin dan amis kini memenuhi mulutnya, tp ia jg bs merasakan rasa gurih yg cukup lezat.
Setelah tangan pak Tarjo tak lg menahan kepalanya, Rika segera kembali di posisi duduk dg mulutnya tertutup dg peju panas didalam mulutnya.
“Coba lihat nyah, peju bapak di dalam mulut nyonyah”, kata pak Tarjo terlihat puas tp belumlah lelah.
Rika membuka mulutnya, terlihatlah cairan putih kental yg memenuhi mulut itu. Pak Tarjo puas melihat cairan kontolnya ada didalam mulut majikannya pun tersenyum.
“Silahkan ditelan nyah, itung-itung nutrisi buat nyonyah dan bayi kita”, kata pak Tarjo.
Rika agak ragu-ragu, tp ia tak bs segera memuntahkan peju ini diluar jg tanpa membuat orang yg mengendarai kendaraan di jalan melihatnya telanjang dada. Akhirnya mau tak mau, Rika menutup mulutnya lg dan mulai menelan cairan peju itu kedalam perutnya.
“Hhhh Hhhh…”, Rika terengah-engah, mulutnya pegal, lehernya pun pegal, dan ia mulai merasa capek.
“Ya udah nyah, kita pulang dl ya, biar nyonyah jg istirahat dl”, kata pak Tarjo dg santaio membuka pintu mobil sementara majikannya masih telanjang dada.
Rika segera memakai bajunya lg dan pak Tarjo membawa mobil itu pulang ke rumahnya. Ya ia lelah, entah karena baru saja bercinta secara oral di mobil atau karena ia memang capek setelah bepergian cukup jauh. Dan ia bersyukur setidaknya saat ia sampai dirumah, pak Tarjo membiarkannya tidur.
BERSAMBUNG…