CHAPTER 7 : APAKAH AKU MULAI JATUH CINTA ?
Dalam pelukan Ferry aku termenung, apakah hal yang telah ku lakukan ini benar atau salah ? Aku yang mulai tergila-gila oleh kenikmatan seks ini, bahkan tidak terpikiran dengan siapa nanti aku akan memutuskan menikah kembali, yang ada dalam pikiranku adalah tetap meraih kenikmatan seks sebisa mungkin. Bahkan aku semakin tertantang untuk mencoba melakukan hubungan intim dengan orang-orang pekerja keras di lapangan.
Aku mulai menatap wajah Ferry secara seksama, tidak begitu buruk, tapi apa dia layak untuk ku jadikan pasangan untuk menjalin hubungan yang serius hanya dengan satu pria? Lalu pria seperti apa yang harus ku cari untuk ku jadikan pasangan hidup kelak ?
Aku melihat Ferry mulai mengantuk akibat kelelahan setelah aktifitas gym yang ia lakukan dan menggarap tubuhku. Namun anehnya aku masih sangat bergairah untuk terus meraih kenikmatan meskipun hari ini aku sudah orgasme sebanyak 5x dari 2 pria berbeda, tapi memang yang paling berkesan dan nikmat adalah dari Ferry, yang begitu gentle memuaskan gairah seksualku.
Aku beranjak dari tempat tidur dengan perlahan agar tak membangunkan Ferry yang mulai tertidur, menuju kamar mandi yang ada di kamar Ferry untuk membersihkan sisa-sisa peju yang ada di dalam memekku. Aku langsung menyalakan shower untuk membersihkan lobang memekku, namun ada sedikit rasa geli ketika shower tersebut menyiram lobang mekiku, membuatku menjadi sedikit bergairah kembali. Setelah ku bersihkan dengan sabun, aku mengelap tubuhku dengan handuk. Ketika keluar dari kamar mandi, aku yang melihat Ferry tertidur di atas ranjang masih dalam keadaan bugil, yang membuatku kagum adalah kontolnya yang meskipun sudah mengecil tapi masih terlihat besar, jika boleh ku bandingkan ukuran kontol Ferry yang lemas saja bisa seukuran kontol mantan suamiku yang sudah tegang. Pantas saja aku di bisa dibuang orgasme berkali-kali oleh kontolnya.
Aku meliri ke arah jam dinding, jam sudah menunjukan pukul 6 sore. Aku langsung berjalan menuju ranjang dan langsung mengarah kepada kontol Ferry yang masih terkulai lemas. Aku elus-elus lembut kontol Ferry, dan ku genggam. Akupun mulai mengocok kembali kontol Ferry dengan lembut, Ferry terbangun dari tidurnya mungkin karena ia merasa kaget. Ia tersenyum kepadaku yang langsung ku sambut dengan sebuah ciuman mesra dibibirnya. Pelan tapi pasti kontol Ferrypun mulai mengeras kembali akibat kocokan-kocokan tanganku. Tangan ferrypun langsung menuju ke arah payudaraku dan mulai meremas payudaraku.
Aku melepaskan ciumanku pada bibirnya Ferry, kini ciumanku turun ke arah kuping ferry dan diselingi jilatan-jilatan pada kupingnya dan terus turun kembali menciumi lehernya, inchi demi inchi hingga akhirnya kami kembali berciuman dengan penuh gairah. Ciumanku mulai turun kembali ke arah dadanya yang bidang, sambil jari-jari tanganku memainkan puting susu Ferry, sehingga membuat ferry merasa geli dan nikmat ku buat. Lidahku pun kini mulai menari-nari di atas puting susu Ferry, yang tak ayal membuat ferry semakin bergidik geli dengan tingkahku. Hingga akhirnya ciumanku turun ke arah batang kontolnya yang langsung ku lumat habis hingga ukuran kontol tersebut kembali membesar dengan keras dan panjang.
Ketika aku sudah mulai merasa kontol ferry sudah mengacung tegang dengan kerasnya aku langsung menduduki kontol ferry, dan menggoyakangkan pinggulku naik turun, kadang aku beri variasi dengan gerakan memutar. Aku melihat wajah ferry merem melek merasakan kenikmatan empotan memekku. Tangan Ferry meraih kedua payudaraku untuk ia remas-remas dengan ganas. Aku ubah gerakan pingguku menjadi maju mundur untuk menambah variasi hubungan bercinta kami.
Ferry meminta untuk mengganti posisi, kali ini akulah yang berada di bawah dan Ferry di atas, sebelum ia memasukan kontolnya yang besar, ia menggesekan kepala kontolnya di bibir memekku.
“Sssshh…ahhhhhhh…”, aku mendesah dan menggigit bibir ketika kepala kontol Ferry mulai membelah bibir lubang memekku.
Kontol itu terus merangsek masuk ke dalam liang memekku, dan aku menggeliat. Sakit? Tidak sama sekali. Memang penis itu terasa kasar, tapi Ferry benar benar melakukan dengan lembut. Lagipula rasanya enak sekali, bibir memekku tak terkuak begitu besar, tapi terasa seperti ada bola besi besar yang mengaduk lubang memekku di bagian dalam sana.
Aku memandang Ferry sayu, ia pun memandangku dengan cara yang sama. Ia terus memompa lobang kenikmatanku, dan aku merasakan kemesraan dari tiap genjotan yang kuterima darinya. Aku benar-benar sudah terbuai oleh setiap kenikmatan yang diberikan oleh Ferry lewat kontolnya.
“Ferr…”, desahku di antara geliat tubuhku yang mulai keenakan.
“Iya Sayang?”, Ferry menanggapi, suaranya bergetar sekali, tanda bahwa dia sangat terangsang.
“Terusss ferr.. sshhhh.. kontol kaaa…muuu aku suuu..kaaaa..mmmhhh” desahku yang semakin menikmati goyangan kontol milik Ferry.
Sesaat kemudian, kurasakan nafas Ferry yang hangat berhembus menerpa wajahku. Ciuman Ferry pada bibirku begitu lembut, dan penuh perasaan. Aku melingkarkan betisku ke pinggang Ferry, dan memeluk lehernya dengan kedua tanganku. Kini aku dan Ferry benar benar menyatu, hunjaman kontol Ferryterasa makin dalam saja. Dan aku… aku melayaninya… dengan segenap perasaanku, aku cium Ferry dengan sepenuh hati, sampai akhirnya kami melepas ciuman kami dan saling berpandangan, tersenyum mesra.
“Ohh… Ferry… eengghhh…”, aku kembali harus menikmati saat saat kepala kontol Ferry mengorek seluruh dinding lubang memekku. Tubuhku sampai bergetar hebat dan pinggangku melengkung ke atas, aku tak bisa menggambarkan nikmat yang sedang kurasakan ini. Apalagi aku menyerahkan diriku sepenuhnya pada Ferry, maka rasa nikmat ini makin menjadi jadi.
Dan aku makin tak kuasa menahan nikmat ketika tangan Ferry mulai menjarah payudaraku. Ia meremas begitu lembut, ia memainkan buah dadaku dengan kelembutan yang tak pernah kubayangkan, belaian yang begitu halus dan mesra. Aku hanya bisa menggeliat penuh kenikmatan. Sesekali aku mendesah, saat jari-jari Ferry dengan nakal memencet puting susuku, memilin dengan lembut. Sementara itu aku merasakan memekku makin becek oleh cairan cintaku.
“Aaah… eeengghh… Ferryyy… ennakk banget sayanggg”, aku melenguh keenakan ketika kepala kontol Ferry menyentuh dinding rahimku. Kepalaku terpental ke kanan dan ke kiri, aku menggeliat hebat. Ketika kemudian kepala kontol itu bergerak kembali menuju ke arah luar, aku merasa seperti ada bola besi besar di dalam memekku, yang tertarik keluar dengan perlahan. Hal itu benar benar membuat aku tergetar hebat dan menggigil dalam kenikmatan.
Aku tahu sebentar lagi aku akan orgasme. Aku menatap Ferry dengan nafas tersengal-sengal. Kutarik lehernya dan kulumat bibirnya sejadi jadinya. Kugerakkan pinggulku hingga memekku menyambut tiap tusukan kontol Ferry dengan liarnya. Ferry sendiri keadaannya juga sudah tidak karuan, nafasnya sudah seperti orang yang lari marathon. Tapi ia cukup perkasa untuk mengantarku orgasme duluan.
“Ferry… eenggghhh…”, aku melenguh panjang.
Aku keluar !! orgasme yang luar biasa !!
Tubuhku menggelepar, rasanya seluruh otot di tubuhku mengejang. Aku sempat sampai setengah tak sadar, rasanya begitu nikmat, seakan rohku sempat terlepas dari tubuhku. Memekku berdenyut tak karuan, serasa akan meledak. Tapi aku sudah lemas. Rasanya seluruh tenagaku sudah tersedot keluar bersama orgasme ini. Untuk melenguh pun aku sudah tak punya tenaga. Dan tiba tiba Adrian juga melolong panjang…
“Dev !! Gw crottt….”, ujar adrian sambil menyemburkan seluruh pejunya dalam memekku.
Kurasakan lahar panas dari kontol Ferry yang perkasa, menyembur dengan banyak, berkali kali, hingga terasa begitu menghangatkan memekku. Maka sempurnalah hubungan seks kami. Aku memandang Ferry dengan mesra, dalam kepuasan yang amat sangat. Ferry sendiri ambruk di atas tubuhku, dengan kontol yang masih bersarang di dalam memekku. Kurasakan degup jantung Ferry yang amat keras, ketika kedua payudaraku menempel seluruhnya pada dada Ferry yang bidang. Aku memeluk Ferry, ku cium bibirnya dengan mesra. Kubelai punggungnya dengan lembut. Ferry sendiri mencumbuiku. Aku memejamkan mataku senang ketika ia mengecup kedua mataku dengan lembut. Ferry benar benar memperlakukan aku dengan penuh perasaan. Ia membelai kedua pipiku, telingaku, rambutku, aku bisa merasakan kalau semuanya ia lakukan untuk memuji kecantikanku. Aku malu bercampur senang, mungkin aku sedang tersenyum malu sekarang.
“Kamu puas fer ? Ngentot sama aku ?”bisikku di telinga Ferry
“Puas banget sayang.. Memek kamu sempit banget, empotannya juga kerasa banget..”jawab Ferry
Waktu berlalu dengan cepat sekitar pukul 8 malam aku terbangun dalam pelukan ferry. Aku bangkit dengan pelan-pelan agar tidak membangunkan seorang pangeran ranjangku. Pangeran yang mampu memberikanku kepuasan berkali-kali. Aku mulai menganggumi sosok Ferry setelah semua yang telah kita lalui.
Aku kembali memakai pakaianku, sebelum aku meninggalkan Ferry, aku meninggalkan nomer teleponku di secarik kertas, dengan maksud agar aku dan Ferry masih bisa tetap berhubungan. Dan akupun keluar dari kamar Ferry dengan tubuh yang masih agak lemas, sebenarnya aku ingin menghambiskan waktu sepanjang malam dengan Ferry, tapi untuk mengurangi rasa curiga dengan teman-teman kost dan pegawai kost yang lain aku lebih baik kembali ke kamarku.
Aku membersihkan seluruh tubuhku dengan air hangat, dan memesan makanan melalui apliaksi ojek online, karena aku sudah sangat lelah untuk pergi mencari makan di luar. Harus menunggu cukup lama memang, sambil menunggu orderan ku datang, aku menghabiskan waktu dengan menonton film di stasiun TV Favoriteku, yang kebetulan sedang menayangkan film Horror. Di tengah keseruanku menonton TV, aku mendengar sebuah ketukan di pintu kamarku.
“Mbakk.. Ini pesenan makanan mbak, udah sampai..” Terdengar suara seseorang yang cukup aku kenal.. Ya itu suara ARYA !!!!
Aku langsung beranjak dari tempat tidurku dan langsung membuka pintu kamarku, namun aku cukup kaget dengan respond dari arya. Arya yang langsung masuk kamarku tanpa aku minta dan langsung menutup pintu kamarku rapat. Ia langsung mencium bibirku dengan panasnya tanpa membiarkanku mengucapkan satu katapun.
“Emmmghhhhhhhh…” desahku di tengah ciuman panas yang diberikan Arya kepadaku sambil menepuk dada arya agar melepaskan ciumannya
“Heheheee… maaf mbak, abis udah kangen banget, mumpung ada kesempatan bisa masuk kamar Mbak lagi..” jawab Arya.
Aryapun kembali memelukku dan menciumiku habis-habis aku tak mampu menolaknya, bahkan aku mulai membalas ciumannya dengan lumatan-lumatan yang tak kalah panas. Saat ini aku memang tidak dengan sengaja sudah merangsangnya dengan pakaianku ini, yang hanya menggunakan tanktop tanpa tali tanpa mengenakan BH dan bagian bawah hanya mengenakan celana dalam saja dengan di balut kimono,soalnya aku memang sudah pengen istirahat karena memang aku benar-benar sudah sangat lelah setelah berhubungan badan dari pagi sampai malam bersama 2 pria berbeda.
Aku sama sekali tidak sadar, ketika ia menggiringku ke ranjang dan merebahkanku ke tempat tidur. Kemudian tangan Arya mulai menurunkan tanktopku, dia sibakkan tanktopku sehingga payudaraku yang tidak memakai BH terbuka tanpa terhalang apapun. Arya yang memang sudah terangsang langsung mencium payudaraku, memang bentuk dan ukuran payudaraku bisa membuat laki laki tergiur walaupun ukurannya tidaklah besar.
Arya tidak henti-hentinya memainkan kedua buah payudaraku dengan mulut dan lidahnya bergantian.
“Emmmhhhhh.. Mas..”desahku dengan mendongkak ke belakang merasakan mulutnya menikmati payudaraku yang sangat ia suka.
Mulutnya menjilat, menghisap dan menggigit pelan puting susuku. Sesekali aku bergidik merasakan kenikmatan dari permainan lidahnya di puting susuku. Tangan lainnya cukup aktif juga mempermainkan payudaraku yang sebelahnya dengan melakukan remasan-remasan atau memainkan puting susuku sehingga membuat kedua putingku semakin keras, yang bisa ku lakukan saat ini hanyalah mendesah dan meremasi rambut Arya yang sedang menyusu.
Setelah puas mempermainkan payudaraku, mulutnya perlahan-lahan turun mencium dan menjilati perutku yang rata dan terus berlanjut makin ke bawah sambil tangan yang satunya menurunkan celana dalam hitam yang ku pakai. Sambil melepaskan celana dalamku, tangannya dia mengeleusi paha mulusku dengan lembus. Celana dalamkupun akhirnya lepas melalui kaki kiriku setelah itu dia dia mulai menjilati jari-jari kakiku dan terus naik hingga pahaku.
Darahku semakin bergolak oleh permainannya yang erotis itu. Selanjutnya dia mengangkat kedua kakiku ke bahunya, badanku setengah terangkat dengan selangkangan menghadap ke atas. Aku pasrah saja mengikuti posisi yang dia inginkan, tanpa membuang waktu lagi dia melumat memekku dengan rakusnya, lidahnya mulai menyapu di seluru bagian memekku, dari bibirnya, klitoris, bahkan hingga ke dindin dalamnya. Lidahnya ia sentil-sentilkan pada lubang memekku memberikan sensai yang luar biasa pada daerah itu.
Aku benar-benar di buat tak karuan olehnya, aku benar-benar menikmati foreplay yang Arya berikan pada tubuhku.
“Ahhhh Mass.. emhhhhh Aryaaaaa.. Nngghh.. Terus!” erangku lebih panjang di puncak kenikmatan, aku meremasi payudaraku sendiri sebagai ekspresi rasa nikmat sehingga akhirnya aku mulai merasakan orgasme hanya dari permainan lidahnya lagi.
Arya terus menyedot cairan yang keluar dari memekku dengan lahapnya. Tubuhku jadi bergetar seperti mau meledak. Kedua belah pahaku semakin erat mengapit kepalanya. Setelah puas menyantap hidangan pembuka berupa cairan cintaku, barulah dia turunkan kakiku. Aku sempat beristirahat dengan menunggunya membuka baju, tapi itu tidak lama. Setelah dia membuka baju, dia buka juga tanktop dan kimono yang sudah tersingkap, kami berdua kini telanjang bulat. Arya kembali mencium bibirku dengan senyum kemenangan kali ini dia tak ingin menyia-nyiakan waktu dan kesempatan untuk menikmati tubuh mulusku ini yang sudah ia impikan dan nanti-natikan.
Arya mulai membuka kedua pahaku dan mengambil posisi berlutut di antaranya. Bibir memekku jadi ikut terbuka memancarkan warna merah merekah tanpa bulu, Aku sudah siap untuk menyambut kontol arya yang akan memasuki lobang memekku. Namun Arya tidak langsung memasukan kontolnya, terlebih dulu dia gesek-gesekkan kontolnya yang besar itu pada bibirnya untuk memancing nafsuku agar naik lagi. Karena sudah tidak sabar ingin segera merasakan kenikmatan dari kontol milik Arya, aku meraih batang kontol Arya, keras sekali benda itu waktu kugenggam, panjang dan berurat lagi.
“Ahhhhhhh..!” desahku lirih sambil mengepalkan tangan erat-erat saat kontolnya melesak masuk ke dalam lubang memekku.
“Ohhhhh..!” aku menjerit lebih keras dengan tubuh berkelejotan karena hentakan kerasnya hingga Kontol itu tertancap seluruhnya pada lubang memekku.
Aku sudah tidak peduli jika ada orang yang mendengar jeritan dan desahanku saat ini, yang aku pikirkan hanyalah ingin segera meraih kenikmatan dari kontol Arya, tentu suara-suara aneh di kamarku pasti terdengar oleh mereka, bagaimanapun Arya ini termasuk nekad berani melakukannya, mengambil kesempatan untuk bisa ngentot denganku. Disinilah sensasinya ngeseks menurutku.
Dengan gerakan perlahan dia menarik kontolnya lalu ditekan ke dalam lagi seakan ingin menikmati dulu gesekan-gesekan pada himpitan lorong sempit memekku itu. Aku ikut menggoyangkan pinggul dan memainkan otot memekku untuk mengimbangi sodokannya. Responku membuatnya semakin menggila, kontolnya semakin lama menyodok semakin kasar saja, kedua payudaraku jadi ikut terguncang-guncang dengan kencang.
Kuperhatikan selama mengentotku otot-otot tubuhnya mengeras, tubuhnya yang kekar bercucuran keringat, sungguh sangat perkasa menurutku. Suara desahanku bercampur baur dengan erangan jantannya dan suara ranjang yang bergoyang. Butir-butir keringat nampak di sejukur tubuhku seperti embun, walaupun ruangan ini ber-ac tapi aku merasa panas sekali.
“Ohhhhhhhh, Mbakk memek Kamu emang uenak… Oohh..….punya mantan pacarku ga kaya gini.. punyamu Sempit dan bisa menggigit gigit kontolku.. Mbak” katanya sambil gemetarrrrr
Dia menurunkan tubuhnya hingga menindihku, kusambut dengan pelukan erat, kedua tanganku kulingkarkan di pinggangnya. Dia mendekatkan mulutnya ke leher jenjangku dan mulai menciuminya. Sementara di bawah sana kontol Arya makin gencar mengaduk-aduk memekku, diselingi gerakan berputar yang membuatku serasa diaduk-aduk. Tubuh kami sudah berlumuran keringat yang saling bercampur, akupun semakin erat memeluk tubuhnya. Aku merintih makin tak karuan menyambut orgasme yang sudah mendekat.
Aku tidak menyesal dientot oleh Arya, pegawai kostku ini benar-benar hebat memuaskan nafsuku, di tambah lagi kontol Arya sangat perkasa. Aku benar-benar dibuatnya melayang, dengan sodokan-sodokan kontolnya di memekku.
Arya sepertinya sudah di ambang klimaks, dia menurunkan frekuensi genjotan kontolnya. Tanpa melepaskan kontolnya, dia bangkit mendudukkan dirinya, maka otomatis aku sekarang diatas pangkuannya. Dengan posisi ini kontolnya menancap lebih dalam pada memekku, semakin terasa pula otot dan uratn kontolnya yang seperti akar beringin itu menggesek dinding memekku. Aku mulai menggoyangkan pinggulku, kini dengan gerakan naik-turun. Dia merem-melek keenakan dengan aksi yang kulakukan, mulutnya sibuk melumat payudaraku kiri dan kanan secara bergantian membuat kedua payudaraku itu penuh bekas gigitan dan air liur. Tangannya terus menjelajahi lekuk-lekuk tubuhku, sambil terkadang meremas bongkahan pantatku, dan mengelus ngelus pungguhku
Tak lama kemudian aku kembali mendekati orgasme, maka kupercepat goyanganku dan mempererat pelukanku. Hingga akhirnya mencapai orgasme yang ke dua kali. Tubuhku bergetar hebat.
“ssshhhhhhhhhh…. ahhhhhhhh aku mau keluar masssss…”jeritku merasakan orgasme yang semakin dekat. Aku mengeluarkan desahan panjang sambil mengeluarkan cairan hangat dari dalam memekku.
Arya menggigit putingku dengan cukup keras sehingga membuatku makin tak karuan oleh rasa perih bercampur nikmat. Ketika aku telah mencapai orgasmeku yang ke 2, goyanganku pun makin mereda, tubuhku seperti mati rasa dan kurobohkan ke belakang, kuhentakkan badanku keatas ranjang, tanganku terbuka lebar.
“Ahhhhhh, aku benar-benar Puasss..”batinku
Aku mengambil sebotol air mineral dari samping meja rias yang ada di sebelah tempat tidur. Hari ini aku benar-benar di kuras staminaku oleh 3 pria sekaligus. Arya membiarkanku istirahat sejenak, Setelah minum tenagaku mulai pulih kembali, sehingga membuat Arya yang belum mencapai puncak kenikmatan tersenyum.
“Sudah segar lagi kan Mbak ? Aku masih belum puas ngentot sama mbak..” sahut Arya
Ia tersenyum sambil tangannya mulai menggerayangi tubuhku kembali, tangan kanannya mulai memainkan kembali klitorisku, bibirnya langsung menciumku kembali, lidahnya bermain-main di dalam mulutku, Aku yang belum siap dengan serangan arya, hanya bisa menerima serangan-serangan itu dengan pasrah.
Bener-bener gila pikirku orang ini, stamina dan daya tahan kontolnya benar-benar hebat.
Kali ini tubuhku dibalikkan dalam posisi menungging, kemudian dia mulai menciumi pantatku. Lidahnya menelusuri punggungku kebawah, tangannya menjangkau kedua payudaraku dan kembali kebawah dan memainkan ke 2 putingku sambil sesekali meremas-remas payudaraku.
“Ahhhhh.. akupun mulai terangsang lagi, Nafsuku bangkit lagi, betul betul hebat permanan cinta dia. Ia juga pandai membangkitkan gairah pasangannya, walaupunnnnaku sudah berapa kali orgasme aku masih dan mau lagi untuk di entot olehnya.
Jari telunjuknya mulai masuk ke dalam lobang memekku, membuatku semakin geli dan semakin nikmat.
Kemudian aku mulai merasakan kontolnya sudah menempel di pantatku, terasa cukup hangat, tanpa menunggu lama kontolnyapun ia tusukan pelan-pelan.
Slebb… masuklah kontol Arya yang besar itu ke memekku dari belakang, ia mulai menggenjotkan kontolnya. Dengan posisi doggy style kontol Arya semakin dalam dan dalam masuk di memekku. Ia menyodok memekku dari belakang tanpa habisnya, sambil kedua tangannya kini memegangi pinggangku.
“Ohhhhh…Emhhhhh.. Terus Mass.. Entot akuuuu”Erangku
Plok… plok.. plok.. suara yang tercipta ketika paha arya beradu dengan pantatku.
Aku benar-benar tak tahan, aku tak kuat menahan kenikmatan ini.
“Awww…. Masss.. ammmm..punnnn..” jeritku menahan birahi ini, teramat sangat nikmat itu lah yang kurasakan saat ini.
“Arghhhh, mantep tenan mbakkkk.. memekmu, Aku suka banget mbakkk sama memekmu..” desah Arya menikmati memekku yang sempit.
“ssshhhhh ahhhh… emmhhh teruss Mas, memekku milikmu malem ini massss”jeritku yang semakin di serang nafsu yang tak tertahankan.
“Pasti mbak.. aku bakal muasin mbakk… enak toh kontolku ?” tanya arya
“Emhhhhsssshh iya mas enakk.. Kontolmu aku suka masss.. Entot aku terus pake kontolmu yang panjang mass, entot terus sampe rahimku masss… Ahhhhh” Desahku yang semakin menggila.
Aku bagai orang kesetanan dan setelah sekitar 20 menit Arya menggenjotku dari belakang ahirnya aku orgasme lagi.
“Sssssshhhhh Ahhhhhhh.. Aku keluar lagi masss.. ahhhhh” Erangku
Aku betul-betul mengalami orgasme yang sangat dahsyat hari ini.
Aku merintih, mataku merem melek, sambil menggigit guling menaha rasa nikmat yang di berikan oleh kontol Arya di memekku. Air mataku hampir saja meleleh keluar, bersamaa dengan melelehnya lagi cairan yang ada di memekku.
“Ssssshhh… Emhhhh, tar dulu mass.. ahhhhh …Aku nggak tahan” rintihku yang tidak dihiraukannya.
Kontolnya masih saja dengan gagahnya menggenjotku tiada henti.
“Uuhh.. uuuhh sssshhhh ahhhhhh….dia memperlancar tusukannya pada memekku tidak lama kemudian Mas Aryapun kembali mencapai orgasme..
“Aaaaaaarghhhhhhhhh Aku keluar Mbakkkk !!!” Jerit arya ketika meraih puncak Orgasmenya.
Arya menumpahkan semua pejunya di dalam memekku, sehingga aku merasakan semprotan yang luar biasa hangatnya di dalam memekku. Akhirnya ada sesuatu perasaan nikmat mengaliri tubuhku yang kuekspresikan dengan mengikuti erangan panjang Arya. Tak ada lagi nikmat diatas kenikmatan yang kami peroleh saat itu. Kamipun menghempaskan kembali badan kami keatas ranjang. Sesaat kami diam dan sama sama mengatur nafas, badanku lemas seperti tak bertulang. Tubuh kami tergolek lemas bersebelahan. Aku memejamkan mata dan mengatur nafas. Sekitar 30 menit kami beristirahat, gairah arya bangkit kembali, aku yang sudah benar-benar lemas dan kelelahan, sudah tidak perduli lagi akan diapakan aku oleh Arya saat ini. Aku benar-benar sudah tidak memiliki tenaga untuk melayani nafsu seksnya yang besar. Hingga akhrinya aku pingsan malam itu.
Bersambung !! Pantengin terus karna cerita akan semakin seru
Keren ceritanya bagus en seru, lanjutkan kak🥰😍