Skip to content

Pramugari yang cantik dan Binor yang Bohay – Part 5

“Iya dedek manis.. Kataku sambil mencubit pipinya..
” Awas lo A.. Nanti ada yang cemburu, semalam ada yang cerita katanya baru disakiti sama cowok untung nya ketemu cowok yang baik dan… Dan… Cuma ngeselin.. Kata dedek sembari mencibir kan mulutnya.
” Jangan 2 kamu.. Tar kalau jalan sama Aa cowokmu marah gimana?? Kataku sembari memancingnya
” Aihh… Aa pinter ngeles nya, aku tuh belum punya pacar.. Katanya
” Wah.. Baguslah bisa buat cadangan kataku bercanda sembari tertawa…
” Wahhh… Kurang ajar sama yang mudaan ya…
” Hahh.. Bini muda… Kataku tambah bikin dede sewot
“Aaaaa… Aku nangis neh kalau diledekin terus huhu.. Huhu… Kata dia langsung duduk di sofa nutupin wajahnya dengan bantal sofa..
Waduh.. Aku keterlaluan mungkin bercandaan nya.. Aku deketin dedek, maksudnya mau nenangin supaya ga nangis
Tetapi ternyata dia Pura pura.. Ketika aku mendekati dia langsung peluk aku. Sambil bilang kena ya sekarang sambil tanganya cubit perutku aku. Dan posisinya diatas tubuhku

” Ehehm.. Ehemm… Kok belum siap 2 dek?? .. Ternyata bu ari sudah di depan pintu..
“Iya mah.. Habisnya Aa ledekin aku terus, masak aku mau di jadikan pacar cadangan. Emangnya ban ban serep buat cadangan.. Sambil manyun

‘ ga lah.. Pak Roy cuma bercanda.. Ya sudah sana siap 2 biar pak Roy balik kerumah dan siap siap juga.. Kata bu ari
Ketika dedek sudah masuk kamar dan aku mau balik
” Pak Roy jangan berikan harapan palsu buat anak saya, cukup saya saja. Kata bubari dengan sorot mata yang tajam…
“Cup… Aku tidak menjawabnya tapi satu ciuman di bibirnya aku berikan dan aku keluar rumah

Setelah aku selesai mandi.. 2 perempuan cantik sudah menunggu
” Roy biar aku yang bawa mobil saja, kalau pagi kan ga macet.. Kamu istirahat kalau bisa tidur biar gak kusut begitu.. Kata Vivi penuh perhatian
” Hemmm… Pasangan yang romantis.. Kata dedek pelan..
” Ga lah dek.. Lihat Aa tuh.. Udah mandi aja kusut kan.. Jawab Vivi

Memang aku ngantuk berat.. Ah kamu memang penuh perhatian vi.. Kataku dalam hati

Aku terbangun ketika aku merasakan mobil berhenti, aku lihat sekeliling…aduhh ternyata sudah sampai parkiran apartemen. Aku lihat jam tangan.. Ternyata perjalanan sekitar 2 jam

” Sudah sampai bos… Pokoknya nanti gantian aku di pijitin, pegel semua neh… Kata Vivi sambil cemberut
” Lagian kenapa aku ga di bangunin buat gantian.. Tanyaku..
” Aa aja ngorok mana tega kak Vivi bangunin nya.. Sahut dedek
” Ohhh.. Ya sudah nanti aku pesenin go massage.. Kataku sembari turun dari mobil.

Baru aku sama Vivi turun ada 3orang yang 1 security nampak bergegas menghampiri ke arah kita. Wah ada gelagat ga beres, aku suruh dedek masuk ke mobil dan Vivi di belakang aku

Setelah dekat… Nampak security maju duluan
” Pak jangan ada keributan tolong diselesaikn dengan Baik… Tetapi orang yg satunya memaksa jalan ke arah ku
” Vi.. Lo perempuan gatel.. Lo ada masalah sama gw, bukanya lo selesain malah kabur sama dia, di bayar berapa lo?? Kata orang itu sambil menunjuk Vivi
Vivi nampak ketakutan sekali…
” Bukanya aku kabur tetapi sepertinya kita tidak bisa dilanjut lagi, sudah berapa kali kamu tampar aku!! Kata Vivi sambil memegang lengan aku

Aku tadinya ga mau ikut campur dan aku saranin untuk diselesaikan secara baik baik. Terapi begitu lihat dan mendengarkan kata kata nya yang kasar dan merendahkan harga diri Vivi dan apa lagi sudah sering menampar, sepertinya harus di kasih pelajaran ini laki-laki.

“Hai bung.. Lo punya mulut dan tingkah laku di jaga, apa lagi lo pilot tentu nya pendidikan lo tinggi… Sorry gw tadi sebenarnya ga mau ikut campur tetapi lihat kelakuan lo gw ga akan diam.. Kata gw audah tersulut emosi… Vivi gw suruh masuk ke dalam mobil dengan pintu di buka sedikit..

” Lo siapa ikut campur.. Kata orang itu
” Tadi gw cuma temennya Vivi tetapi sekarang demi dia gw cowoknya dan lo dengar Vivi sudah ga mau sama lo kan…
” Banyak omong lo.. Kata temenya sambil mengghunuskan pisau ke arahku.. Dan aku juga gak mau mati konyol..
” Dor… Satu tembakan langsung tepat kena paha orang itu dan langsung tersungkur
“Pegang dia Pak.. Dan hubungi polisi segera.. Kataku pada security
Suasana jadi rame, gw ajak Vivi sama dedek langsung ke Kantor security

Setelah Vivi bikin laporan di kantor polisi dan aku juga diminta in keterangan dan ijin senjata ku lengkap resmi akhirnyaa aku balik ke apartemen. Aku jadi dikenal urusanya sama orang-orang di sini kataku.. Aku buru ajak Vivi dan dedek ke kamar ku.

” Vi mulai sekarang kamu tinggal disini saja, pasti kamu juga ga akan nyaman tinggal barengan temen yang mengakibatkan kamu seperti ini. Itupun kalau kamu mau.. Kataku
” Gimana ya… Aku takut kamu repot aja. Kamu sudah libatkan diri dalam urusanku.. Jawab Vivi masih ragu 2
” Sudah santai saja.. Kan aku sering keluar kota jadi ga masalah kalau kamu tinggal disini.. Nanti aku suruh orang biar bantuin angkat barang kamu.. Kataku

Tiba-tiba Vivi langsung memeluku.. Dan terdengar suara tangis….
” Sudah ah.. Tu lihat dedek ikutan mau nangis.. Kataku sembari senyum ke arah dedek.
” Iya kak.. Ada Aa ini kata dedek..

” Oh iya nanti aku jam 2 mau ke kantor sebentar ya.. Masalah tadi sudah kedengaran sampai kantor.. Kata Vivi
” Mau aku antar?? Kataku
” Ga usah aku naik taksi aja… Jawabnya
” Vi kamu pakai mobil aku saja, aku mau istirahat kepalaku jadi pusing gara-gara tadi..
” Dedek temenin Aa ya.. Kata Vivi

” Aa.. Keren waktu lindungi kak Vivi, cinta sejati memang harusnya begitu.. Kata nya sambil tertawa kecil
” Cinta sejati gimana… Kan Aa juga kak Vivi bilang kalau kita cuma teman.. Jawab ku sambil aku rebahan di sofa.
” Hemmm.. Aku ga ngerti Aa, teman tapi hubungannya nglebihin seperti sama pacarnya.. Kata dia kelihatan serius…
” Nanti kalau kamu sudah dewasa juga tau… Pernah ciuman belum sama cowok kamu?? Tanyaku menggoda.. Dede diam dan cuma menggelengkan kepala…
” Berarti tandanya kamu masih kecil biar sudah lulus Sekolah… Candaku..
” Enak aja.. Dedek sambil mencubit lenganku, saat ku tarik lenganku dedek ikut tertarik dan jatuh diatas tubuhku. Dan entah siapa yang mulai
bibir kita sudah saling melumat. Aku mainkan lidahku untuk menggelitik lidahnya, aku merasakan nafas dedek semakin memburu tak teratur, bahkan disaat tanganku meremas kedua pantatnya yang kencang dia memejamkan mata dan menggigit bibir bawah ku

Mulailah aku menciumi secara perlahan sambil membuka baju dan behanya.

Buah dada tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, putingnya mungil berwarna merah pink Kuciumi buah dadanya. ,
“Sssshhhhh……Aaaa…hmmm..sambil menjambak rambutku. Kumainkan lidahku di putingnya yang satu sementara yang satu lagi meremas tetek lainnya.
“Ssssshhhhhh……Aa…. “, nafas dedek yang memburu. Terdengar jelas

Kuturunkan roknya lalu celana dalamnya dan kubaringkan di sofar sambil terus menciumi buah dadanya yang bersih , “sssshhh……ooohhh…..Aaa…” Desah Dede
” Aaa… Dedek belum pernah.. Jangan sampai aku hamil ya Aa.. Aku lihat wajahnya yang manis cemas..
” Ga… Nanti Aa pakai kondom. Tapi kamu mau diterusin apa udahan?? Tanyaku
” Dedek ikutin Aa saja, dedek sayang sama Aa..

Nafsu ku yang sudah tinggi..
Aku tak peduli dengan suara itu, dan benar saja bulu kemaluannya hanya sedikit dan halus-halus lagi, kubelai-belai meski hanya sedikit, lalu kumainkan itilnya yang sudah basah, dia agak kaget.
“Aaauuu, Aa Roy…ahhhh…” ku perhalus lagi permainkanku, mau kumasukan jemariku lobang kemaluannya tapi,
“Aaaaauu, sakit Aa..Teriak dedek. Ohh anak ini masih perawan rupanya, pikirku.

Kujilati terus pentilnya sambil kubuka seluruh pakaianku, tampaklah dua insan manusia tanpa benang sehelaipun, dia memperhatikan penisku sejenak lalu tertawa, “Hahaha,” kenapa kataku, “Bentuknya lucu…” katanya polos sambil meremas pelan penisku dengan tangan kirinya. Lalu pelan pelan ku geser pahanya agar merengang.

Ku pasangkan kondom yang baru ku beli kemaren, harganya gak terlalu semahal yang lainnya, tapi kondom berbungkus hitam ini selalu jadi andalan untuk urusan ranjang. Setelah itu, kuatur posisi untuk siap menerobos lubang vaginanya.

“Eeghhh… egghhh….” belum bisa juga, dua kali baru kepalanya yang masuk, aku tidak kehilangan akal, kujilat terus puting susunya dan secara perlahan ketekan pantatku agar masuk seluruh kontolku dan “Ssssssshhhhhh… Eeeeggghhhh… Sssshhhh…” barulah masuk seluruhnya dan mulai kuayunkan secara perlahan sekali,
“Aaa…pelan sakitt…ssssshhhhhh…. Ssssshhhhh… Aaakkhhhh….. Aa sss.”
“Aa ohhas…. “hanya itu suara yang terdengar, makin lama makin cepat ayunan pantatku dan kurasakan seluruh persendianku mau copot, “Sssssshhhhhh… Ooohhhh…Aaa..” Katanya.

Aku hentikan permainan karena aku mau keluar jadi kuhentikan sesaat, eh dia malah membalikkan tubuhku, kuatur posisi penisku agar pas dilobang kemaluan nya dan bbbllleeess, masuk lagi penisku dalam lumatan vagina dedek yang masih perawan. Dedek menaikan dan menurunkan badannya,
“Ssshhhh…. Sshhhh… Aahhhh…..” Mulut ku diminta untuk menciumi buah dadanya dengan buah dada dan putingnya sudah menegang semua seperti penisku yang menegang dari tadi.

“Ssssshhh… Aaaaahhhhh…. Ooohhhhh… Sssssshhh…” 10 menit kemudian, dedek menjambak rambutku dan mejatuhkan tubuhnya ketubuhku.
“Aaa…akkkkhhhh… Aaa… Sssshhhhh….” Rupanya desek mencapai klimaks, dan aku merasakan kejutan dari lubang vaginanya seperti empot ayam.
“Sssshhhhhh… Aaahhhhhh… Aa…” air maniku nyemprot didalam liang kemaluannya kira-kira empat atau lima kali kejutan, untung pakai kondom kalau tidak bisa repot, begitu pikirku.

Akhirnya kami berdua lemas dan bermandikan keringat. Sesaat tubuhnya masih menindih tubuhku dan kuciumi dia dengan mesra.

“Aa…..”, sambil memijat-mijat penisku…
” Jangan dikepalanya…” kubilang
“Emangnya kenapa??” Tanya dedek.
“Ngilu tau, dek..
,
” Dek… Kutanya pelan… Kamu nyesal ga begini sama Aa?? Tanyaku
“Nggak A…” Jawabnya singkat sambil menyudahi hisapannya di penisku.
“Dek ini yang pertama ya?” Tambahku.

Dedek hanya mengangguk, aku tidak memperhatikan kalau dikontolku itu ada tetesan darah dari memeknya. Dia berjalan menuju kamar mandi, lalu berteriak kecil, “Aaauuuu!”

“Kenapa dek?!” Tanyaku sedikit bingung.
“Kencingnya sakit.” Jawab dedek.

Lalu kami mandi dan membersihkan badan berdua.

Setelah mandi aku pindah ke kamar…,kujilati lagi puting susunya sampai menegang kembali, aku meminta untuk mengulum penisku tapi dedek hanya menggeleng, kuraba vaginanya juga mulai basah.

Kubalikkan dia, kuarahkan penisku keliang vaginanya dari belakang, “Aaaauu…..” Teriaknya kaget dan terus kuayunkan daari pelan sampai begitu cepat.

“Sssshhhhh… ssshhhhh… ssshhh…Aaasss”

Lalu dia minta aku berbalik dengan posisi terlentang sedang dia mulai menaki tubuhku sambil susunya disodorkan untuk dilumat lagi.

Kuarahkan lagi tanpa melihat dimana posisi lobangnya dan bless, dia mulai mengayunkan tubuhnya.

“Sssssshhhhhh… Sssshhhhh… Aaaahhhh… Aa..…” Lima menit kemudian tubuhnya kembali mengejang dan “Aaaahhhhh……. Aa…” Sambil merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Kini giliran aku yang tidak bisa bernafas karena tertutup rambut, kuhentakkan pantatku kuat-kuat dan kuayunkan pantatku terus lalu, “Ssssssshhhhhhh….. Dede sayangg………” air kenikmatan ku yang kedua keluar.

Kami istirahat sejenak lalu mandi air hangat lagi dan kutengok jam tanganku sudah menunjukkan pukul 6 malam. .. Pasti Vivi sebentar lagi pulang

” Dek… Jaga semua ini jangan kamu cerita sama siapa siapa… Kataku
” Iya Aa… Masak iya aku cerita ke mama juga ga Vivi… Nanti mereka marah sama aku… Katanya sambil memeluk aku
” Dedek boleh minta sesuatu ga A?? Tanya dedek pelan..
” Boleh.. Apa dek??
” Aa.. Aku ijin kan sama mama,.. Karena tanpa sengaja aku dengar percakapan papa sama mama, kalau papa punya istri lagi dan semenjak itu, kebutuhan batin mama tidak pernah terpenuhi.. Dedek kasihan sama mama… Kayaa dedek tak terasa sambil menangis..

” Aku ga menyangkaa kalau dedek sampai ngomong seperti itu

BERSAMBUNG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *