PART 11 ORANG BARU
Besok paginya Akupun berangkat menuju kantor dengan senyum lebar di wajahku, setiap harianya aku merasakan kebahagiaan ku berada di tingkat maksimal, sebelum berangkat akupun lalu berpapasan dengan pak Rizi. Yang kemudian menyapaku.
Pak Rizi : pagi buk lora.
Lora : pagi pak rizi, oh ya pak saya titip rumah ya.
Pak Rizi : baik bu lora
Pak rizi memiliki karakter yang sangat santun bahkan dia yang tau aku wanita Solehah membuat dia selalu menunduk ketika melihat ku, makanya aku sangat suka kepribadian nya, setelah meninggalkan pak Rizi aku lalu bergegas menuju kantor, oh ya hari ini kemungkinan pak beni tidak hadir karena langsung menuju rapat RUPS, aku sangat menyayangkan itu tapi tak apa bukannya besok dia telah kembali. Setelah aku sampai ke kantor akupun langsung menuju ruangan ku dan bekerja seperti biasanya, keadaan kantor sangat sepi sunyi, setelah hampir jam pulang tiba, ada yang mengetuk ruangan ku aku, akupun berangkat lalu membuka pintu, kudapati ada tukang paket yang mengirimkan barang.
Pedro : atas nama Pak beni.
Lora : ya mas benar, paket apa ya mas?
Pedro : loh loh loh, mbak cantikimut ya.
Lora : cantikimut?
Pedro : ituloh mbak yang saya nganter paket mbaknya dulu dirumah.
Lora : Ohh ya ya yang mas paket mesum itu kan.
Pedro : Astaga mas paket mesum, sedih rasanya di beri nama itu.
Lora : habisnya suka godain orang.
Pedro : kalau itu maaf mbak saya spontan, tp jangan mas paket mesum juga.
Kulihat yang mengantar paket kesini adalah mas mas paket yang pernah mengantar paketku dulu ke rumah yang aku membeli Sepatu untuk suamiku, ya walaupun juga beli buttplug aslinya hahah. Kulihat lihat dia ini ganteng juga, bandannya kurus tapi sedikit berotot. Mungkin umurnya seumur atau bahkan lebih tua dari anakku.
Lora : terus mau di panggil apa.
Pedro : dipanggil maut, ehhh ehhh kok maut astaga.
Lora : hahahahhah kamu ini lucu ya orangnya. Yaudah aku panggil kang paket
Pedro : tapi namaku Predo mbak, tapi gpplah asal di panggil nya bukan kek tadi.
Lora : hahahahhah, iya kan daripada ku panggil kang paket mesum, yaudah itu ada paket kan siniin
Pedro : iya mbak tanda tangan disini ya.
Lora : udahhh, terus.
Pedro : terus selfie mbak sama saya.
Lora : ehhh kemaren perasaan gak selfie ya.
Pedro : ini kebijakan baru mbak, karena beberapa kasus ada pencurian dilakukan kurir yang tidak bertanggung jawab.
Lora : oh gitu yaudah cepetan mau kerja.
Kamipun berselfie, aku lihat senyum diwajahnya, setelah dia hendak pergi aku lihat dia sangat sopan dan mengucapkan terimakasih ke karyawan kantor ini. Akupun kembali ke ruangan lalu membuka paket tersebut dan kudapati ada baju sekretaris didalamnya, ini baju sangat seksi bahkan aku pun malu untuk memakainya di padu dengan rok yang sangat pendek dan juga hahhh stocking ini selsi sekali. Saat sedang asyik ada bunyi WhatsApp dihpku. Saat kulihat ada pesan pak beni yang berkata bahwa itu paket khusus untukku dan dia ingin aku memakai nya besok. Aku sudah duga pasti ini keinginan dia. Akupun lalu membalas pesannya dengan tulisan iya sayang. Saat sudah waktunya pulang tiba aku buru buru pulang dan langsung istirahat, tidak banyak kegiatan yang kulakukan hanya rebahan, masak, makan dan tidur, tapi sebelum tidur pasti sempatin untuk sleep call dengan suamiku.
Besoknya, aku sudah menggunakan outfit yang di berikan oleh pak beni, agak risih ketika aku memkainyaa tapi ada sensasi yang luar biasa didalam diriku, ada kenikmatan tersendiri menggunakan ini. Aku memadukan seragam ini dengan celana ketat panjang karena aku tak ingi aurat ku terlihat karena jujur rok nys pendek sekali. Sesampainya di kantor, semua mata memandang kepadaku. Aku tau ini beresiko tapi aku sudah punya alasan untuk suamiku, aku lalu menuju ruanganku, ternyata pak beni sudah datang, aku terkejut. Aku lihat dia nampak murung. Aku yang datang langsung mengunci pintu dan membuka celana ketakku dan hanya menampakkan stoking ku, aku lalu membuka hijabku. Aku mencoba mendekati pak beni dengan mendorong kursiku.
Lora : pagi sayang, gimana outfit ku hari ini seksi kan, kamu pasti udah nungguin ya dari tadi.
Pak Beni : wahh, sekretaris ku akhirnya ini baru lora versi binal.
Lora : hahahaha, tau gak aku malu banget dilihat semua orang.
Pak Beni : tapikan tertutup kamu pake legging kan, sama jilbab jadi cantik
Lora : tapi sekarang gak pake lagi nih liat udah basah.
Aku lalu membuka kancing bajuku, dan mengangkat rok ku sehingga menunjukkan keseksian dari tubuhku ini, pak beni yang tidak tahan langsung membuka resleting nya dan mengeluarkan kontol perkasanya lalu mencium ku bersamaan dengan menggesek kontolnya ke memeku, aku dibuat sange olehnya, nafsuku naik drastis dakam sekejap mememku di buay basah olehnya.
Lora : ahhhshhh , slurpppp slurrpppp emmmm sayang emmmnghhh ahhhh
Pak Beni : kamu seksi sekali. Emmmnghh slurpppp slurrpppp ahhhhh ummm
Lora : emmm jangan di gesek terus aku jadi basah sayang, ahhhhhhh ahhhhhh, sayang geli leherku geli ahhhhhh emmmmmmmmm
Pak Beni : slurpppp slurrpppp ahhh aroma badanmu adalah aroma yang paling kusuka, slurpppp slurrpppp
Lora : Jangan dijilatin terus ahhhhhh emmmmmmmmm ahhhh
Pak Beni : lehermu enak sayang, mulut mu juga ahhhhhhh.
Lora : sayang masukin kontolnya kontolnya cepetan.
Pak Beni : iyaaa Sayang
Tiba tiba suara ketukan dari pintu menghentikan kami, aku dibuat gugup pak beni lalu melepaskan pelukan nya. Dan langsung bertanya.
Pak Beni : SIAPA.
Cokro : Ini aku yah cepat buka pintunya.
Pak Beni : sebentar!
Lora : pak gimana ini.
Pak Beni : kamu cepetan pakai semua bajumu cepetan.
Alangkah kagetnya aku ternyata anak dari pak beni mengunjungi kantor pak beni, aku yang kaget langsung buru2 memakai semua bajuku, kenapa ini apa yang terjadi. Ketika selesai aku lalu membuka kunci pintu dan kembali duduk.
Cokro : kenapa lama sekali.
Pak Beni : ya maaf nak pintunya tadi sedang menyusun berkas
Lora : Pagi pak.
Cokro : ohhh ternyata kamu sekretaris nya.
Anak pak beni lalu memperhatikan aku, aku yang malu langsung tertunduk, dan ternyata ada 1 kancing bajuku yang tidak sempurna tertutup, astaga pasti dia memikirkan sesuatu sampai dia berkata seperti ini.
Pak Beni : ada apa kamu datang kesini
Cokro : sudah jelas kan yah, aku tidak setuju kalau ayah masih melanjutkan bisnis ini.
Pak Beni : kenapa seperti itu, ayah masih betah disini, ayah masih perlu mengembangkan perusahaan ini menjadi maju.
Cokro : tapi aku adalah salah satu pemegang saham di perusahaan ini yah, sudah waktunya ayah mengalihkan jabatan ini kepadaku,
Pak Beni : sudah ayah katakan, aku tidak suka karakter mu, dan aku belum percaya kamu mampu.
Cokro : jadi maksud ayah anak ayah, aku tidak layak memegang kendali. Aku sudah berumur 25 yah sudah sewajarnya aku memegang tugas ini.
Pak Beni : sudah sudah, akan ayah pikiran kan, ayah tidak mau berdebat denganmu.
Cokro : ingat yah bukanya mendiang mama berpesan kepada ayah bahwa membimbing kamu untuk menjadi orang yang sukses, bukannya ini sudah saatnya.
Pak Beni : sudah stoppp jangan dilanjutkan kepala ayah pusing.
Cokro : ayah tau aku sudah berubah aku tidak lagi seperti dulu. Jadi coba ayah pikirkan lagi, aku sayang ayah aku tidak mau ayah kelelahan sudah waktunya ayah limpahkan tugas ini ke aku, dan kembali ke Kanada, adikku butuh perhatian dari ayahnya, bahkan ayah tak pernah mengunjungi kami lagi.
Pak Beni : sudah cukup akan coba ayah pikirkan lagi.
Cokro : atau karena ada hal lain yang membuat ayah tidak ingin menyerahkan jabatan ini.
Aku kaget saat pak beni melihat kearahku, ada apa ini kenapa jantungku berdebar, kenapa sorot matanya menandakan ancaman, aku gemetar melihat ketika dia menoleh ke arahku.
Pak Beni : sudahlah Cokro, ayah sudah bilang akan ayah pertimbangkan lagi, sebaiknya kamu pulang terlebih dahulu kita bicarakan ini dirumah.
Cokro : baik yah, kalau begitu aku permisi dulu, aku hanya menyampaikan pesan bahwa Adikku sangat merindukan sosok seorang ayah.
Aku lihat anak pak beni lalu meninggalkan ruangan tersebut dengan senyuman, hal yang membuatku takut adalah kenapa dia menatap ku seperti itu tadi, apa ada yang salah dengan diriku, aku tidak paham maksudnya. Aku lihat pak beni terduduk lesu mendengar kata terakhir dari Pak Cokro. Aku segan dan malu menanyainya. Setalah kejadian itu, sampai dengan jam pulang kantor pak beni tidak menunjukkan reaksi apapun, yang kulihat hanya kerutan kening di wajahnya. Apa yanh sebenarnya terjadi.
Disaat otaku dipenuhi kebingungan disitu juga diriku dihadapkan dengan fakta bahwa nafsu ku yang tidak tersampaikan, keadaan ku saat ini campur aduk , aku masih merasakan memeku dipenuhi cairan kewanitaan ku, sampai akhirnya jam pulang pun tiba, aku lalu berpamitan dengan nya.
Lora : pak saya pamit pulang.
Pak Beni : iya lora silahkan.
Akupun lalu pulang, di perjalanan aku masih memikirkan kejadian jujur aku dibuat kentang oleh kedatangan Cokro, diriku yang mengharapkan percumbuan liar hari ini berakhir pulang dengan menahan sange, tapi disatu dia tadi menatap ku sebentar, apa maksudnya. Sesampainya aku dirumah aku segera melepas semua bajuku dan membalutkan handuk ditubuhku, aku bergegas mandi, karena aku ingin membersihkan tubuhku. Setelah selesai mandi aku yang sange lalu mengambil gagang shower Lalu melakukan colmek.
Lora : Ahhhhh paakkkk terusss terusss emmmmmm
Lora : lakukan pak genjot terus sampehhhhh mentokkk ahhhh ahhhhh
Aku menghayal di setubuhi oleh pak beni, kocokan ku semakin lama semakin cepat, setelah berapa menit, akupun mengalami orgasme.
Lora : pakkk paaakkkk aku keluar pak, crutttt crutttt ahhhhhhhhhh.
Lora : ada apa ini, ini masih belum cukup aku harus bagaimana, jika seperti ini aku tidak akan bisa tidur.
Setelah itu aku kembali membilas tubuhku lalu keluar, setelah aku menggunakan pakaian, aku lalu langsung rebahan, dan langsung scroll scroll tiktok, biasa jaman sekarang tiktok adalah sosmed penghilang rasa bosan. Setelah berlama-lama kemudian, muncul notif WhatsApp dari nomer yang tak ku kenal. Aku yang penasaran lalu membuka nya.
? : Hai Cantik.
Lora : ini siapa ya, ada keperluan apa.
? : Aduh datar sekali.
Lora : kenapa tidak di jawab, ini siapa.
? : Masak lupa sih, coba inget inget lagi deh, orang yang kamu temui ganteng siapa
Lora : ih aneh ganteng genteng, mana saya tau kan kamu yang chat saya.
? : huhuhu, mbaknya datar banget balesnya. Ini saya mbak kang paket, masa lupa.
Lora : ahahahhh, oalah kang paket mesum
? : ihh katanya gak lagi dikatain mesum.
Lora : hahahah becanda jangan di bawah serius.
Pedro : heheheh iya mbak cantik.
Lora : tuh kan emang genit, aku mah gak cantiklah udah tua.
Pedro : ihh, emang cantik sih aku aja terpesona saat pandangan pertama.
Lora : huuu ngaco, anak anak jaman sekarang gombalnya minta ampun.
Pedro : heheheheh, eh btw mbak aku belum tau nama mbak loh, masa kite chat gak tau nama.
Lora : oh iya ya, Nama kamu kemaren siapa lupa aku.
Pedro : aku Predo mbak, kalau mbak cantik siapa namanya.
Lora : namaku Laura biasa di panggil lora.
Pedro : oh gitu, kalau di panggil sayang boleh?
Lora : ya gak lah kan aku udah punya suami.
Pedro : ya kasian hihihihi T-T, tapi kalau sayang sebagai kakak boleh.
Lora : emang umur kamu berapa.
Pedro : Aku 18 mbak.
Lora : oh 18, berarti hampir seumuran sama anakku, anakku 15th. Kamu harusnya manggil aku tante.
Pedro : astaga mbak juga udah ada anak ya. Aku kira pengantin baru.
Lora : udah lah, aku mah udah tua.
Pedro : tapi mbaknya loh cantik, kalau dari paras mungkin masih umur 23an.
Lora : Alah gombal nya keluar. Yaudah ada perlu apa kamu chat.
Pedro : gak ada sih mbak, cuma pengen nyapa aja.
Lora : kamu dapet darimana nomerku.
Pedro : ehhh dari kantor mbak, soalnya aku jatuh cinta pada pandangan pertama sama mbak.
Lora : astaga segitunya ya.
Pedro : emang gak boleh mbak kalau aku chat.
Lora : Gpp pp kok, cuma lucu aja kamu.
Pedro : akumah emang lucu.
Lora : uhh dasar gombal. Nanti kalau aku jatuh cinta gimana.
Pedro : ya bagus dong, aku bisa semangat terus tiap hari.
Lora : tapi boong, hahahhhha
Pedro : ihh mbak jail banget. Padahal aku serius.
Lora : hahaha Ngawur kamu mana ada yang mau sama orang tua kek aku.
Pedro : biar umur tua tapi body mempesona.
Lora : ihhhh mesum kan, yaudah aku ada kerjaan dulu.
Aku lalu menaruh hpku, lalu rebahan, aku lalu berfikir ada ada saja tingkah laku dia, masa aku di bilang cantik dan seksi, akupun tertawa kecil dibuatnya. Setelah itu aku langsung berinisiatif untuk mencuci piring, terus lanjut tidur, karena hari ini hari yang membosankan aku ingin segera melewati hari ini.
Lora : wahhh lumayan juga ya piringnya . Okeh mari kita mulai.
Setelah hampir selesai cuci piring, aku di kagetkan oleh sesuatu, dan benar saja ada seseorang yang memelukku dari belakang, akupun teriak agar dia bisa melepaskan pelukannya ini.
Tunggu cerita selanjutnya pasti seru
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 1
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 2
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 3
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 4
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 4.5
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 5
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 6
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 7
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 8
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 9
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 10
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 11
Lanjut bos bikin penasaran ajh nih ceritanya lanjutkan 🥰
sudah up ya kak untuk Part 12 ya