PART 12 PAK RIZI
Lora : Lepasin, lepasin, siapa ini
Pak Rizi : Saya Rizi buk
Lora : kurang ajar ya kamu, apa yang kamu lakukan lepasin.
Pak Rizi : saya lagi pengen buk, ayo puaskan saya bu.
Lora : tidakk lepas, apa maksudmu pak saya istri pak setia, kenapa kamu lakukan ini.
Pak Rizi : ayolah jujur saja bu, ibu pasti kepengen kan.
Lora : tidak saya tidak ingin, lepaskan saya akan lapor polisi lihat saja, lepaskan.
Pak Rizi : Silahkan laporkan setelah itu saya akan beberkan ke semua orang, termasuk mertua ibu bahwa Bu lora istri dari pak Setia Bersetubuh bersama atasannya dirumah saat suaminya mandi.
Lora : apaaaaa, bagaimana kamu tau, lepasin.
Pak Rizi : ya saya tau karena saya mengintip dari jauh apa yang ibu perbuat sama pak beni, saya sudah mengetahui semuanya, ibu berciuman dan baru tadi ibu colmek membayangkan belaian pak beni kan.
Lora : lepasin pak rizi aku mohon lepasin, saya tidak mau seperti ini. Tolong saya.
Pak Rizi : tidak bisa bu, ibu harus puasin saya hari ini.
Betapa mengejutkan nya, ternyata orang yang mengintipku hari itu adalah Pak Rizi, kenapa aku tidak menyadari nya, hatiku hancur mengetahui bahwa dia akan melaporkan semua ini ke suami dan mertuaku, aku dibuat tak berdaya olehnya. Aku yang sebelumnya kasar, kini aku melemah semua tenagaku seolah olah hilang, aku takut, pak rizi menyuruh mu duduk, dan benar saja dia langsung menbuka celana nya dan boom, aku terkejut dengan penis hitam yang keluar dari celannya, ukuran ini sama besarnya dengan ukuran pak beni, hanya saja dia lebih pendek sedikit namun diameter nya lebih besar sedikit dari punya pak beni, kulihat disela- sela kepalanya terdapat daki daki yang menempel, dan benar saja baunya sangat teramat menyengat, busuk yang kurasakan menusuk langsung kedalam hidungku.
Pak Rizi : Tolong kulum dong buk saya sudah kepengen sekalian bersihkan.
Lora : emmmm emmmmm emmmm
Pak Rizi : ayo buka mulutnya ayo.
Aku menutup mulutku rapat rapat karena tidak ingin mengulum penisnya yang kotor, pak rizi yang tidak kehabisan akan lalu menutup hidungku dan mengesek kontolnya ke mulutku, ku yang kehabisan nafas lalu membuka mulutku, disitu lah pak Rizi melancarkan aksinya dia langsung memasukan batangnya kemulutku ku, mulutku yang penuh dengan kontolnya telah pasrah, air mataku menetes membasahi pipiku.
Lora : sluurpppp slurrpppp ahhhhakkkhhhh slurpppp
Pak Rizi : nah gitu dong buk, nurut sama aku pasti enak kok, sekalian bersihin sela sela kepalanya buk.
Akupun hanya bisa menuruti perintah dari pak Rizi, aku mengulumnya sambil meneteskan air mata, kenapa ini terjadi, bau yang menyengat di tubuh dan sela sela kepala kontol pak beni menusuk hidungku. Aku tidak bisa menolak perlakuan pak rizi kepadaku. Aku pasrah dibuatnya, setelah selesai membersihkan kontol pak rizi ia langsung menyuruh ku berdiri, dan dia langsung meloloskan celana ku saat ini hanya tersisa bajuku saja. Lalu pak rizi dengan sigap memasukan batang nya ke liang memekku. Aku menangis diperlakukan seperti ini.
Lora : jangan dimasukin pak jangsn
Pak Rizi : Ibu jangan khawatir ini akan enak kok, ditahan ya.
Lora : emmmmm phaaakkk jangan lepssskhaan saya ahhhkkkkkk .
Pak Beni : emmmm enak buk saya gerakin ya.
Lora : ahh ahhh ahhh pakkk lepasin kita sudah terlalu jauh phaakkk, apa salahku pak sehingga bapak tega seperti.
Pak Rizi : ibu gak salah, yang salah cuma kenapa ibu berkhianat kepada pak setia, jadi saya akan hukum ibu.
Lora : jangan phakk emmmmmm ahhh ahhhh ahhhh, jangan lakukan ini phaakkk.
Pak Rizi : tidak bu ini sudah jadi tanggung jawab saya untuk menghukum ibu lora karena telah mengkhianati pak setia.
Lora : maafkan saya phhhhakkkk ahhhh jangan perlakukan saya seperti ahhhhhhh emmmmm ini pak.
Pak Rizi : Selama pak Setia di luar kota saya yang akan menjadi Suami ibu lora dan akan selalu menghukum Bu Lora dengan kontol saya ini. Yaa terus buk terus.
Apa yang terjadi pada diriku, aku menikmati suasana in, ini sangat enak, aku tidak bisa berkata apa apa, genjotan pak rizi membuatku meraskan kenikmatan yang tadi telah tertunda, kenapa aku seperti ini, jika aku seperti ini aku akan jatuh ke pelukannya, aku harus bisa menahan ini aku harus bisa menahan suara dan ekspresi ku.
Lora : pak stop ahhhh ahhhh jangan diterusin phakkk jangann
Pak Rizi : tidak bu, ini adalah hukuman jadi, ibu harus menikmati nya.
Lora : phakkkkk paakkkkkk, Jangan. AAHHHHHH AHHH EMMMNHHCH AHHH.
Pak Rizi : ahhhh emmmhhhhhb enak sekali memek bu lora, jadi ini rasanya, kenapa ibu bisa sampe mengkhianati pak setia.
Lora : AHHH PHAAAKK HENTIKAN AHHHHHHH EMMMHHHH, CRUTT CRUUUUUUUUT ahhh ahhhh ahhhh
Pak Rizi : bu saya juga mau keluar mau keluar.
Lora : ahhhh jangan didalam pak jangannnnn phakk
Pak Rizi : emmmmk ahhh buka mulutmya cepatan.
Lora : aaaaaaa
Pak Rizi : ahhh saya keluar bukkk ahhhh Croottr CROTTTTTTT CROOOTTT
Pak rizi lalu mencabut kontolnya dan menyuruh duduk kemudian aku disuruh olehnya untuk membuka mulut, setelah itu dia menyemprotkan spermanya ke wajahku, dan sebagian masuk mulutku, sangat banyak yang pak beni keluarkan hingga semua wajahku hampir dipenuhi sperma, setelah beberapa saat pak rizi lalu menunduk.
Pak Rizi : gimana bu lora, bukankah tadi buk lora merasakan kenikmatan. Bukankah ibu menyukai ini.
Lora : ( menggelengkan Kepala )
Pak Rizi : ibu jangan khawatir selama pak setia masih di luar kota saya akan jaga marwah ibu, saya akan jaga ibuk, tapi saya hanya ingin ibuk perlakukan saya sama seperti suami ibuk, karena peran saya sangat penting dalam menjaga ibuk. Ingat itu.
Lalu pak rizi meninggalkan ku sendirian di dapur dengan wajah yang dipenuhi speram, akupun menangis sejadi jadinya, membayangkan kejadian ini. Akan seperti apa diriku nanti, apa yang harus ku lakukan, aku sangat tidak menginginkan ini. Bagaimana cara aku lepas dari ini. Perasaan ku campur aduk, tapi semua perlakuan ini membuat ku merasakan kenikmatan, apa yang salah pada diriku. Kenapa aku terjerumus kedalam jurang nafsu ini. Siapapun tolong aku.
Setelah lama aku menangis, akupun mencuci mukaku lalu mandi, setelah itu akupun langsung masuk kekamar untik tidur, aku yang memiliki banyak pikiran melamun dikamar yang sunyi ini dan menangis hingga aku tak sadar dan akhirnya tertidur tepat dipukul 01.00 dini hari.
Esoknya aku bangun, dan kudapati masih ada sisa noda di wajahku, lalu aku kembali menangis, kenapa semua ini terjadi kepadaku kenapa aku tidak bisa melawan. Akupun lalu mandi dan bersiap-siap untuk menuju kekantor, aku ingin meminta pertolongan, kurasa aku bisa meminta pertolongan dengan pak beni. Hanya dia satu-satunya bisa ku andalkan saat ini. Setelah sampai di kantor aku dapati bahwa hari ini pak beni tidak masuk, apa yang terjadi padanya apa karena kejadian kemaren, atau karena kesibukan lain, bukannya hari ini tidak ada jadwal penting pak beni. Pupus harapan ku mendapati bahwa pak beni tidak masuk. Lalu aku berinisiatif untuk mengirim chat WhatsApp ke Pak Beni, dan ternyata saat ini WhatsApp nya tidak aktif. Ada apa, jadi aku harus mengadu kemana. Jika aku pulang hari ini, aku akan di nikmati oleh pak beni. Aku mencoba berfikir tenang. Aku akan mencoba melawan untuk mengalahkan pak beni.
Hari ini tak ada yang special, aku seharian di kantor hanya membaca novel dan bermain WhatsApp, untuk suamiku aku, karena aku tak mau dia tahu tentang kejadian ini, aku merahasiakan semua ini, hari itu suamiku menelpon diriku di jam kantor dia bilang bahwa dia kangen, ya kami hanya mengobrol biasa, aku harus tetap sama dimata suamiku, aku tak mau bahwa dia tau aku telah selingkuh darinya apalagi sampai dia tahu bahwa aku di perkosa oleh orang kepercayaannya. Setelah aku mematikan teleponku, tiba tiba aku mendapati chat misterius dari seseorang. Yang bertuliskan.
? : Hati hati, kau telah salah memilih jalan hidupmu, akan ku buat kau menerima akibatnya.
Lora : Siapa ini
Setelah itu aku tidak menerima balasan lagi, aku tidak menghiraukan pesan itu toh paling cuma orang iseng saja, seperti tidak ada kerjaan saja, setelah masuk jam pulang aku lalu bergegas menuju mobilku, dan benar saja hari ini hari sialku. Ternyata mobilku bocor.
Lora : yahhh bocor, kena apa sih kok bocor gini, aku harus gimana ya, seperti nya aku harus nelpon montir nih, aku harus pulang naik taksi nih.
Akupun menyuruh satpam kantor untuk menampal ban mobilku, akupun lalu memesan taksi online lalu aku tidak pulang melainkan hari ini aku tidur di hotel aku takut untuk pulang kerumah dengan kejadian yang menimpaku kemarin malam. Aku memutuskan untuk menjauh sementara samapai pak beni bisa di hubungi. Malam itu aku hanya bersantai di kamar hotel pesananku. Tiba tiba aku menerima notif chat dari kang paket.
Pedro : Malam Mbak cantik
Lora : Iya Kang paket.
Pedro : Wah udah melekat banget ya namaku.
Lora : hahahah, soalnya mudah di inget.
Pedro : gpp deh yang penting Mbak nyaman. Btw mbak gimana harinya hari ini.
Lora : kek biasa aja.
Pedro : oh, kerja kantor itu enak gak sih mbak.
Lora : ada enaknya ada enggaknya.
Pedro : oh gitu, tapi keliatan nya enak enak aja. Mbak gaji besar.
Lora : sebenernya gaji besar atau kecil gak menentukan bahwa kerjanya bakal enak
Pedro : kok gitu
Lora : gini deh, semakin besar kamu memiliki gaji semakin besar pula pengeluaran kamu.
Pedro : oh gitu paham paham.
Lora : kuncinya itu ikhlas jangan pernah mengeluh tentang penghasilan kita, semua rezeki udah ada yang atur.
Pedro : ok mbak cantik.
Lora : kamu dari tadi cantik cantik terus.
Pedro : hehehe abisnya mbak nya cantik aku jadi suka.
Lora : huuss aku udah punya suami, kamu mah seumur anakku.
Pedro : hahahah, tapi kalau jadi kk boleh?
Lora : nah kalau kk bolehlah. Tapi gak boleh suka
Pedro : siap mbak cantik, btw mbak gak pesen paket lagi kah.
Lora : enggak emang kenapa .
Pedro : gpp, siapa tau ada mau kuanter hahaha
Lora : itumah alasan kamu aja mau ketemu kan.
Pedro : iya kan sekalian.
Lora : ih dasar yaudah aku mau tidur .
Pedro : yauda, Gnight mbak cantikku :*
Akupun hanya membacanya lalu aku kembali tidur.
Tunggu cerita selanjutnya pasti seru
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 1
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 2
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 3
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 4
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 4.5
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 5
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 6
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 7
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 8
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 9
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 10
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 11
- Ketika Suamiku Tak Tahu Part 12