Aku selalu bersyukur dengan hidup yang aku miliki sekarang. Secara keuangan tidak ada masalah, walau bukan tajir-tajir amat. Secara akademis tergolong diatas rata-rata makanya bisa jadi asisten dosen 1 mata kuliah. Kehidupan sosial sangat baik. Ga ada musuh, dan gaul dengan teman-teman. Dan yang paling aku syukuri adalah kehadiran sosok Marsha Pacarku. Pelengkap semua kesempurnaan. Sumber motivasi dan juga pelampiasan libido anak muda. Beruntung sekali bisa memiliki Marscha bunga kampus. Pasti banyak mahasiswa yang iri.
Kalaupun ada yang aku tidak syukuri adalah hanya masalah kripsi. Menyesal aku memilih Pak Zakar jadi dosen pembimbing. Dia tahu kondisiku yang ga berprogres, maka dia tawarkan ganti judul skripsi saja. Skripsiku yang ga kelar-kelar karena dosen pembimbing brengsek, sehingga akhirnya aku ganti judul dan ikut proyek dia. Iya, ikut ngerjain proyek dia. Kesempatan. Aku yang kerjaan proyek konsultan dia, tapi dengan imbalan laporan proyek bisa aku masukkan ke skripsi. Dijamin akan cepat. Biar cepat beres ya sudah aku terima saja. Tapi dampaknya adalah mengharuskan aku harus sering bolak-balik keluar kota untuk penelitian dan presentasi ke pemberi kerja karena proyeknya di luar kota.
Itu yang membuat aku berat. Berpisah dari pacar secantik Marscha bukan hal gampang. Apalagi dengan berbagai pertanyaan seputar perubahan pacarku yang sexy ini.
Aku belum cerita ke pacarku kalau minggu depan akan berangkat keluar kota. Aku ga mau buat dia sedih karena LDR sementara. Yang ada aku malah berniat akan ML dengannya setiap hari selama seminggu ini. Memuaskan semua hasrat. Berhubung aku akan berpisah lama dengan tubuh indah itu.
“Yank, kamu dimana?
“Dikampus”
“Sore ke kokost ya. Ada yang mau aku bahas”
“Bahas apa bahas… :p”
“Ah kayak ga ngerti saja kamu”
“Hihihi….”
Kemudian dia kirim foto selfinya yang sangat cantik. “sampai ketemu nanti sore sayang..”
Kamar mandi Kost
Kondisi kamarku sore ini berantakan sekali. Baju dan celana berserakan dilantai. Begitupun celana dalam dan bra yang warnanya seragam. Seolah-oleh jadi saksi bagaimana terburu-burunya aktfitas dikamar tadi sebelumnya.
Saat ini aku dan pacarku yang cantik sedang berdua dikamar mandiku dengan kondisi seperti adam dan hawa pertama kali datang ke bumi. Aku berdiri dibawah shower, pacarku sedang berlutut dilantai tepat dihadapanku. Dengan liar dia memainkan batangku yang sudah tegang maksimal. Mulutnya yang tipis melahap habis batangku, tangannya bahkan memainkan dragon ball dan meremas pantatku.
Aku hanya menatap kebawah bagaimana dia dengan lihai memainkan juniorku. Sedotanya begitu mantap. Harus aku akui pacarku makin hari makin mahir oral sex.
“ohhh sayanggg…. sedotan kamu enak banget…auhhhh….” Desahku.
Pacarku makin semangat memaju mundurkan mulutnya. Sesekali matanya menatap nakal ke arahku. Aku turunkan tanganku kebawah, lalu meremas payudara indah itu. Aku mainkan pintilnya yang sudah tegang maksimal. Pacarku makin semangat mengoral batangku. Membuatku harus kuat-kuat menahan, sebelum ngecrot duluan.
Kami pun melakukan foreplay sekitar 10 menit dengan permainan oral yang nikmat di batangku, sebelum kemaluannya kutusuk dengan batangku. Permainan birahi dikamar mandi itu berlangsung seru. Aku posisikan pacarku berdiri membelakangiku. Kedua tanganya memegang dinding kamar mandi, aku tarik pantatnya agar mundur sedikit menungging.
“Ouhhhh……ouhhhh…..” Dia hanya mendesah saat batangku dengan lancar meneroboh vaginanya yang sudah banjir.
Dengan tempo sedang, Aku menyetubuhinya dalam posisi berdiri, semi doggy style. Ah……..tak pernah bosan batangku merasakan jepitan vagina ini. Nikmat sekali rasanya. Kusodok-sodok dengan kasar, sampai di terdesak ke pintu kamar mandi.
Aku merabai payudaranya yang kencang itu, meremas-remasnya, mempermainkan putingnya yang sudah mengeras. Hal itu membuatnya makin mendesah kencang. Untung shower masih aku hidupkan, untuk menyamarkan suara desahan yang keluar dari dalam kamar mandir kost ini.
15 menit berlalu, pacarku sudah sampai pada puncaknya. Dia berteriak rada kencang : “Ahhhhhhh….aku keluarrr…yank….ahhhhhhh…….” Tubuhnya menegang. Kurasakan banyak keluar cairan dari vaginanya. 1-0.
Aku yang belum puas, kemudian memaksa ganti posisi. Aku buat dia berbaring dilantai kamar mandi. Dia yang masih lemas hanya pasrah saat punggungnya yang mulus aku letakkan di atas lantai yang berair. Aku renggangkan pahanya, Lalu aku sodok dengan gaya missionari. Dia kembali medesah-desah dengan mata terpejam. Tubuhnya makin sexy karena dadanya yang ranum bergoyang dengan indahnya.
Kubayangkan yang lagi menggenjot pacarku ini adalah Ringgo. Wah, aku makin panas sekali, bagaimana seorang cowo lain menikmati jepitan pacarku. Sodokanku makin kencang.
“Sayank…pelan-pelan dong….kamu nafsu banget….” Katanya melotot kearahku. Bodo amat, aku tetap menggenjotnya dengan brutal. Anjtrit, ini memek pasti sudah dikentot si Ringgo bangsat itu, batinku. Atau jangan-jangan si Johan tetangga Kostku juga sudah pernah masukin batangnya keliang surgawi pacarku ini. Aku makin gila membayangkan itu. Sambil terus aku sodok-sodok memeknya yang makin banyak megeluarkan cairan.
Bosan dengan gaya misionari, kemudian aku bangkit berdiri sambil menggendong pacarku. Aku duduk diatas kloset. Dia sekarang diatas berhadapan denganku. Posisi woman on top (WOT) ini adalah posisi favoritnya.
Perlahan batangku yang sudah tegang maksimal, ditelan oleh vaginanya. Walau sudah lemas, aku paksa pacarku untuk goyangkan pantatnya diatas batangku. “Ayo yank…kita keluar bareng…”
Lalu pacarku menegakkan tubuhnya dan mulai menggenjot dengan menaik turunkan pantatnya. Tanganku tak tinggal diam dia terus meremas bongkahan pantat pacarku yang indah itu.
Aku sungguh tidak melihat sosok pacarku yang calm seperti biasanya. Dengan lihai dia mengendarai batangku, bahkan sesekali memutar mutar pantatnya menikmati penisku. Benar-benar bitchy dan profesional sekali.
Sembari pacarku menggoyangkan tubuhnya diatasku dengan ganasnya, kedua payudaranya yang bergoyang goyang itu langsung saja aku genggam dengan kedua tanganku dan kumainkan putingnya yang berwarna cokelat muda.
“Aahhhh yankkk aaahhh terusin….. aku enak banget ini ahhhh” Desah pacarku.
Maka tanganku berganti dengan mulut, yang kini melahap payudara kirinya. Aku sedot dengan kuat, sambil memainkan oayudara yang satu lagi dengan tanganku. Itu membuatnya makin gila. Hingga akhirnya pacarku mempercepat goyangan pinggulnya dan menekan nekan kontolku. Hingga akhirnya…
”Yankk…mau keluar…lagi” desanya manja.
Kupercepat gerakan tanganku pada putingnya, dan sedotanku makin liat menggigit-gigit putingnya.
“Aaaahhh!! sayankkkkk enak bangeeettt!!! Ouuuugghhhhhh!!!” Dia orgasme kembali.
Batangku pun langsung terasa terjepit dan dialiri oleh cairan cintanya yang sangat banyak itu. Kurasakan badannya bergetar seperti kena aliran listrik saat orgasme.
Berhubung aku belum keluar, maka dengan sendirinya pacarku melepaskan batangku, lalu duduk bersimpuh dilantai dihadapan batangku yang baru selesai mengobarak-abrik pertahanannya. Benar-benar cewe bitchy yang pengertian.
Dengan lihai dia lalu mengoral batangku yang masih tanggung karena belum keluar. Dia sedot dengan kencang, sambil memainkan kepala pelerku. Tak sampai 2 menit, seponganya yang mahir itu sukses membobol pertahanku.
“Ouhhhhhh…….yankk….mau keluar…” Desahku. Dia lalu mengeluarkan batangku, lalu mengarahkan ujungnya ke wajahnya.
Aku akhirnya ngecrot banyak sekali di wajahnya. Tembakan pertama dan kedua sukses mendarat dimata dan pipinya. Tembakan selanjutnya segera dia arahkan ke bibirnya yang tipis itu. Pacarku memang mau aku semprot wajahnnya hanya kalau ML di kamar mandi saja. Mungkin krn dengan gampang dibersihkan…
Bersambung….