Skip to content

Indahnya kehidupan desa

Lanjutan 8 ….

“Dasar anak nakal”. Kata ibu sembari mengatur nafasnya yang baik turun

“Tapi ibu juga suka kan , nih buktinya.” Kata ku sambil memperlihatkan tangan ku yang basah kuyup bekas sisa sisa cairan kenikmatan tadi.

“Iya iya … Sudah bantu ibu berdiri , kaki ibu lemas sekali rasanya”. Kata ibu

Perlahan aku pun membantu ibu berdiri dan menuntunya ke kursi agar ibu bisa beristirahat.

“Hadi .. nak .. sudah jam segini , sana beri makan kambing dulu baru mandi. Ibu mau bersih bersih baru masak buat sarapan”. Kata ibu

“Baik Bu”. Jawab ku singkat

Aku pun segera bergegas menuju ke kandang kambing .

Ketika sedang memberi makan kambing , aku tiba tiba teringat dengan kejadian kemarin ketika aku sedang mencari rumput aku melihat skandal Bu Dewi dengan pak Adam , lalu Bu Dewi dengan Agus anaknya sendiri dan juga temannya.

Saking nafsunya aku sampai melampiaskan nafsuku ke ibuku sendiri , tapi bukannya menyesal tapi justru membuat kontolku berdenyut kembali.

“Kapan aku bisa ngentotin memeknya ibu seperti Agus”. Begitulah fikir ku

Apa ibu kupaksa saja ya , tapi aku takut justru ibu akan marah.

Tapi ibu selalu menikmati apa yang aku lakukan sejak semalam.

Antara nafsu dan akal sehat mulai berkecamuk dalam fikiran ku , membuatku melamun cukup lama.

Aku pun disadarkan dari lamunan ketika mendengar suara panggilan dari ibu.

“Hadi ayo sarapan”. Kata ibu dari dalam rumah

“Iya Bu”. Jawab ku singkat

Aku pun langsung bergegas masuk ke dalam rumah , kulihat ibu masih menata piring di atas meja.

“Sudah duduk , ayo sarapan dulu”. Kata ibu ketika melihat aku masuk

Aku dan ibu pun sarapan bersama , agak cukup lama kami terdiam dan hanya fokus pada piring masing masing.

“Bu … ?”. Tanya ku memecah keheningan

“Kenapa nak?”. Tanya ibu balik

“Ibu apa sering kaya semalam?”. Tanya ku ke ibu

“Maksud ku , ya ibu masturbasi itu”. Lanjut ku

“Enggak juga nak , ibu memang sedang nafsu saja semalam kan kamu juga tau ibu juga perempuan apa lagi sudah lama ibu di tinggal sama bapak mu”. Jawab ibu masih sambil fokus dengan piring nya

“Kalau ibu ngizinin , aku mau muasin nafsu ibu”. Kata ku berterus terang

“Kan kamu sudah muasin ibu nak , dari semalam sampai tadi malah kamu berani beraninya nakalin ibu waktu ada orang”. Jawab ibu

“Iya tau Bu , tapi maksudnya aku mau ngentot sama ibu”. Jawab ku

“Hustt kamu ini , jangan kebablasan kita kaya tadi aja itu udah gak seharusnya loh masa malah kamu minta lebih”. Kata ibu

“Asal sama sama mau gpp kok bu”. Jawab ku mencoba terus membujuk ibu

“Jangan nak , kamu itu anak kandung ibu gak mungkin ibu kaya gitu sama kamu”. Jawab ibu masih mencari alasan

“Tapi ada Bu yang kaya gitu”. Jawab ku spontan

“Maksudnya gimana?”. Tanya ibu ku

Aku pun menceritakan pengalaman ku kemarin ketika mengintip permainan liar yang dilakukan Bu Dewi mulai dengan suami orang , anaknya sendiri sampai teman dari anaknya.

Ketika aku menceritakan kisah tersebut , kulihat ibu seperti mulai gelisah dengan nafas yang mulai berat.

“Masa Bu Dewi kaya gitu sih nak?”. Tanya ibu ku seperti tidak percaya

“Iya benar kok Bu”. Jawab ku dengan sangat yakin

Setelah selesai bercerita , kembali sunyi hanya suara sendok makan yang terdengar.

Sesekali kulirik ke arah ibu dan terlihat ibu masih sedikit gelisah.

Walaupun aku sudah beberapa kali keluar , kontolku masih bisa berdiri tegak karena aku masih belum merasa puas apa lagi aku belum merasakan nikmatnya tubuh ibu dan aku yakin ibu pun juga sama.

Setelah berfikir cukup lama , aku pun dengan sengaja menjatuhkan sendok ku ke bawah meja.

Dengan segera aku pun berpura pura kebawah meja untuk mengambil sendok tadi , tapi perlahan ku membungkuk dan merangkak kearah tempat duduk ibu.

Ku coba elus pelan kedua kaki ibu.

“Nak udah … Apa masih belum puas kamu”. Terdengar suara ibu dari atas meja.

Aku pun dengan sigap mengangkat daster ibu keatas.

“Bu angkat sebentar pantat nya”. Kata ku

Tanpa bersuara dan tanpa penolakan ibu pun langsung mengangkat sedikit posisi duduknya supaya daster ibu bisa kusingkap sampai ke pinggang.

Kucoba lebarkan kedua kaki ibu , dan ternyata memek ibu sudah kembali basah seperti tadi mungkin karena ibu mendengan cerita yang kuceritakan tadi.

Tanpa basa basi langsung ku lumat dan kujilati memek ibu yang sudah basah.

Kuremas remas kedua pahanya kanan kiri sembari sesekali memasukan lidah ku kedalam lubang ibu.

“Emmmm ehhhh ahhhhh mmmmmm”. Hanya desahan desahan pelan yang keluar dari mulut ibu

Kujilati klitorisnya dan ku masukan kedua jari ku untuk membuka lubang memek ibu supaya lebih terbuka.

Usahaku justru membuat ibu semakin menikmati dan desahannya pun semakin keras terdengar.

“Ahhhhh mmmmmm jilat di ahhhh jilat memek ibu lagi di aduhhh”. Kata ibu ku

Tanpa diperintah lagi , langsung kujilati kembali memeknya dan belum sepersekian detik , kepalaku langsung dipegang oleh ibu sembari mendorong kepalaku seperti menyuruhku untuk menghisap habis memeknya.

“Ahhhhh di ibu keluar ahhhh ahhhhhh mmmmmm”. Kata ibu mendesah panjang dan kembali tubuhnya meliuk seperti tersengat listrik.

Kurasakan semburan deras dari memek ibu memenuhi mulut ku , langsung kutarik wajah ku mundur dan terlihat air manjur yang deras dari memek ibu yang sedang menikmati puncak kenikmatan.

Aku keluar dari bawah meja , langsung kulepas celanaku mempertontonkan kontol ku yang sudah sangat tegang sedari tadi.

Kugeser kursi ibu supaya menghadap ke arah ku , terpampang jelas ibu yang masih menutup mata dengan memek yang basah kuyup dengan cairan yang menetes sampai ke paha masih mencoba mengatur nafasnya yang tersengal.

Kuangkat dan kulebarkan kedua kaki ibu supaya mengangkang , kuarahkan kontolku kearah memek ibu dan ketika baru kugesekan tiba tiba saja ibu membuka matanya seperti tersadar.

“Hadi …. Jangan ya nak hahhh hahhh”. Kata ibu memelas menahan tubuhku yang ada didepannya sembari masih mencoba mengatur nafasnya.

“Aku pengen Bu”. Jawab ku kembali menggesekkan kontolku tepat didepan lubang memek ibu.

“Hahhh hahhhh … Kalau kamu emang mau , emmm pakai lubang ibu yang satunya saja ya nak”. Kata ibu

“Pakai pantat ibu saja , jangan memek ibu ya”. Kata ibu lagi

Karena aku sudah benar benar bernafsu , tanpa fikir panjang langsung kucoba masukan kontolku kedalam lubang pantat ibuku.

Tapi bukannya masuk , justru malah meleset.

“Pelan pelan nak”. Kata ibu sembari mengoleskan cairan memeknya ke kontolku secara merata

“Coba masukan lagi , tekan agak keras”. Kata ibu lagi

Kembali kucoba masukan kontol ku , setelah kurasa sudah pas langsung ku dorong dengan kuat dan masuk juga kontol ku kedalam pantat ibu walaupun hanya sebatas kepalanya saja.

“Emmmm Bu …. Sempit sekali”. Kata ku sembari melihat kearah ibu

Kulihat ibu menengadah ke atas dengan mulut terbuka tanpa bersuara , tangannya merangkul tengkuk ku dan kakinya yang kulebarkan tadi justru semakin lebar sekarang.

“Emmm Coba mentokan dulu nak … Masukan semua kontolmu”. Kata ibu

Kumasukan dengan perlahan kontol ku karena memang sangat sempit didalam pantat ibu , setelah sudah masuk semua kucoba menikmati jepitan jepitan nikmat yang kontolku rasakan.

Tidak kusangka akhirnya kontolku bisa masuk kedalam tubuh ibu walau baru lewat pantat bukan memek.

“Gerakan pelan pelan ya nak …. Entot pantat ibu Hadi”. Bisik ibu di telingaku

Karena Bisikan ibu yang membuat nafsuku memuncak justru , bukannya pelan aku justru mencoba memaju mundurkan kontolku dengan gerakan yang cukup cepat.

“Mmm ahhh Bu uhhhh enak Bu ahhhh aahhh ibuu uhhhh”. Kata ku

“Aahhhh ahhhh Hadi uhhh anak ibu ahhhh puasin ibu nak mmmmm”.

Karena aku baru pertama kali bersetubuh dan posisiku yang berdiri didepan ibu yang duduk di kursi , aku tidak bisa terlalu cepat menggerakkan kontolku.

“Bu ayo pindah ke kamar”. Kata ku

Tanpa menjawab , ibu langsung merangkul ku erat dan melingkarkan kakinya pada tubuhku.

Akupun langsung faham dan tanpa fikir panjang langsung menggendong tubuh ibu ku kekamar dengan kontol yang masih menancap didalam pantat ibuku.

Ketika sudah sampai di depan kamar , ibu langsung melumat bibirku dengan sangat bernafsu.

Lumayan lama aku mengulum bibir ibu karena ciuman ibu baru lepas ketika ibu ku baringkan di atas kasur.

Ketika aku mau kembali menggerakkan kontolku , justru ibu menarik keluar kontolku dari lubang memeknya dan malah menggesek gesekkan kontolku tepat ke lubang memeknya.

Belum sempat aku bertanya , ibu sudah membisikan kata kata yang membuat ku terkejut.

“Masukan kontolku nak”. Kata ibu lirih

“Ibu yakin?”. Tanya ku sembari melihat ke arah kontolku yang berada tepat di tengah tengah selangkangan ibu.

Tanpa menjawab , ibu mulai memajukan pinggulnya hingga dengan perlahan ujung kontolku mulai masuk kedalam lubang kenikmatan ibu.

“Ahhhh Hadi … Dorong nak emmmm entot ibu ahhhh ayo entot memek ibu hadi , ibu udah gak tahan”. Kata ibu

Aku yang sudah sangat bernafsu , langsung mendorong masuk kontolku dan dalam sekali hentakan saja kontolku sudah terbenam jauh di dalam tubuh ibuku.

“Uuuhhhhhh Hadi ahhhhhhh goyang nak goyang yang kuat”. Kata ibu memohon , sejurus dengan itu aku pun langsung memompa memek ibuku dengan sangat bernafsu.

“Ahhhh ahhhhh Bu ahhhh enak sekali memek mu Bu ahhhhh”. Kata ku sembari terus memaju mundurkan pinggulku dengan sekuat tenaga.

“Ahhh aduhhhh ahhhhhhh ahhh iyaa nakk aahhhh kontolmu juga enak nak aduhhhh memek ibu ahhh memek ibu gak tahan nak ahhh terusss terusss Hadi ahhhhhh”. Caracau ibu tidak karuan.

Karena ku tau ibu sudah akan mencapai puncak lagi , aku pun semakin semangat menggempur memek ibu ku dengan tempo yang sangat cepat , sesekali aku mainkan kedua payudara besarnya yang ikut bergerak naik turun seirama dengan gerakan badannya.

“Ahhh Hadi Hadi ahhhh ahhhh terus Hadi aduhhhhhh nak terus nak yang cepat ahhhh ibu sudah mau sampai nak ahhh ahhhhh aaahhhh terus terussss terusss ahhhhhhhh”. Lolongan panjang ibu kembali menggema memenuhi setiap sudut kamar yang kami tempati.

Kurasakan masih begitu deras orgasme yang ibu terima , terbukti dengan banyaknya cairan yang kurasakan karena kontolku masih tertanam jauh didalam lubang kenikmatan ibu.

Setelah badai kenikmatan itu mulai mereda , kucoba cabut keluar kontolku dan terlihat beberapa cairan yang merembes keluar saking banyaknya.

“Bu coba nungging , aku masukan dari belakang”. Kata ku

Tanpa berkata ibu pun langsung membalikan badannya dan terpampang pantat besar yang siap untuk dinikmati.

Tanpa berlama lama , langsung kujejalkan kembali kontol ku kedalam memek ibu yang sudah sangat basah dengan cairan kenikmatan tadi.

“Ahhhhhh ….. “. Kembali lenguhan panjang terdengar dari ibu yang hanya bisa pasrah menikmati setiap tusukan didalam memeknya

“Aduhhh Bu …. memek mu enak sekali Bu”. Komentar ku sambil terus menggoyangkan kontolku dan meremas remas pantat besar ibu.

“Ahhhh ahhhh iya nak , terus nakk ahhhhh puaskan ibu ahhhh puaskan kontolmu Hadi uhhhhh”. Balas ibu sambil terus menggerakkan pinggulkan seirama dengan tusukan kontolku.

“Ahhhhh ahhhh Bu jawab jujur … Berapa banyak orang yang sudah pernah pake memek ibu”. Tanya ku sambil disela sela gempuran nafsu ku

“Uhhhh uhhh mmmm kok kamu ahhh nanya nya gitu sih nah ahhhh ahhhh”. Jawab ibu terbata bata

“Udah Bu uhhh jawab aja … Berapa banyak ahhhh”. Kata ku dengan agak memaksa

Ibu tidak menjawab dan hanya terus menggoyangkan pinggulnya sambil mendesah.

“Jawab aja Bu gak usah malu ahhhhh hhhh ibu juga tau kan emmmm yang lagi make memek ibu ini , anak ibu sendiri”. Kata ku sambil menampar pantat besar ibu

“Aduuuhhhhh ahhhhh”. Lenguh ibu panjang

Tapi ibu masih tidak mau angkat bicara dengan pertanyaan ku tadi.

“Kalau ibu gak mau jawab , aku cabut kontolku”. Kata ku sambil menarik keluar kontolku dari lubang memek ibu

“Jangan nak jangan cabut kontolnya”. Kata ibu sambil melirik ku yang ada di belakangnya

“Makannya ibu jawab”. Kataku sambil menggesek gesekkan kontolku dilubang memek ibu.

“Iyaa ibu jawab , tapi masukan kontolmu lagi nak uhhhh”. Kata ibu sambil menggerak gerakan pantatnya mencoba memasukan kembali kontolku kedalam memeknya

Dan lalu Blesss kontolku dengan lancar masuk kembali ke dalam memek ibu , langsung ku goyang dengan tempo yang sama cepatnya dengan tadi.

“Jadi berapa banyak yang sudah make memekmu Bu?”. Tanya ku dengan penuh penasaran

“Ibu ahhhh ahhhhh ibu gak tau nak uhhhhh”. Kata ibu terputus putus

“Emmmmm gak tau kenapa Bu?”. Tanya ku

“Ahhhh ahhhhh banyak ahhhh banyak yang udah make memek ibu ahhhh ahhhh”. Kata ibu

“Banyak gimana Bu uhhhhh ibu jualan memek kaya Bu Siti?”. Tanya ku kembali

“Enggak ahhhh enggak Hadi uhhhh ibu pernah di gilir ahhhhh di gilir di pos ronda waktu ibu antar minuman ahhhh ahhhhhhh tapi ibu gak tau uhhhhh siapa aja yang make memek ibu ahhhhhh”. Kata ibu menjelaskan walau masih dengan desakan kenikmatan nya.

“Kok bisa ibu gak tau?”. Tanya ku sembari menurunkan tempo goyangan ku

“Mata ibu di tutup kain nak ahhhh jadi ibu gak lihat emmm siapa aja yang make uhhhhhhh yang ibu tau cuma pak RT mmmm sama pak Burhan ahhhhh ahhhhh tapi memek ibu mlemmm rasanya dipake banyak orang uhhhhh”. Kata ibu lagi

“Kenapa ibu gak nolak?”. Tanya ku sembari menampar kembali pantat ibu

“Uhhhhh …..”. Lagi hanya lenguhan panjang yang terdengar dari ibu

“Ibu suka ya? Jujur …”. Tanya ku dilanjut dengan tamparan lagi hingga pantat ibu menjadi agak kemerahan

“Ahhhh iyaaaa uhhhh ibu sukaaa ahhh”. Jawab ibu

“Suka apa Bu , coba yang jelas”. Kata ku memaksa agak menarik keluar sisi nakal dari ibu ku.

“Ibu suka ahhhh ibu suka ngentot Hadi uhhhh ibu suka memek ibu uhhhh dimasukin kontol”. Kata ibu menjawab jujur dengan tertunduk malu

“Ahhhh ibu uhhhhh hhhh siapa emmmm yang masih suka make memek nya ibu uhhhh sampai sekarang?”. Tanya ku

“Pak ahhhh pak Burhan uhhhhh pak Burhan sering make memek ibu ahhhh ahhhhh kalau ibu ngirim titipan kue ke warung”. Kata ibu lagi

“Bu ahhhh coba bilang kalau ibu lonte uhhhh”. Kata ku sambil terus memompa memek ibu

“Ahhhh ahhhhhh jangan gitu nak uhhhh”. Mendengar jawaban ibu , aku pun langsung mencabut keluar kontol ku

“Ahhhhh kenapa di cabut nak ibu nanggung uhhhh”. Kata ibu sambil melihat ku

“Ayo nak masukan lagi kontolnya”. Kata ibu memelas

“Bu ngangkang kaya tadi Bu”. Kata ku ke ibu

Tanpa berlama lama ibu langsung terlentang dan melebarkan kakinya kearah ku sembari memainkan memeknya yang sangat basah akibat permainan ku tadi.

“Ayo nak memek ibu gatal , masukan lagi kontolmu”. Kata ibu lagi

“Katanya ibu bukan lonte , tapi ibu malah minta kontolku sekarang”. Kata ku menggoda ibu sembari mengelus ngelus memeknya

“Aduhhh Hadi jangan siksa ibu nak ahhhh”. Kata ibu terus memainkan memeknya didepan ku

“Bilang kalau ibu lonte , ibu mau kontolku nanti aku masukan lagi”. Kata ku

“Ahhh iya ibu lonte ahhhh ibu lonte nak masukan kontolmu ke memek lonte ibu”. Kata ibu sambil melihat kearah ku

Aku pun tersenyum dan tanpa aba aba langsung kumasukan dan kupompa kontolku dengan sangat cepat didalam memek ibu.

“Ahhhh iyaa iyaaaa gitu nak ahhh ahhhh terus uhhhhh terus nak ahhhh entot ibu Hadi uhhhh entot memek lonte ibu ahhhhh”. Kata ibu dengan sangat vulgar.

Nafsuku langsung memuncak mendengar kata kata ibu , ku pacu tenaga ku dengan sangat cepat mengimbangi goyangan pantat ibu.

“Ibuuu ahhhh enak Bu ahhhh ibu lonte ku kan Bu uhhhh ibu lonte ku kan ahhhh”. Kata ku terus mengulangi kata kata yang sama

“Iyaaa nak ahhhhh ibu lonte mu uhhhhhh terus Hadi ahhhhh entot terus memek lonte mu nak ahhhhh”. Kata ibu sudah tidak malu malu lagi

“Ahhhh Bu uhhh ibu aku jual boleh gak Bu ahhhh ahhhh?”. Tanya ku sambil memainkan payudara besar ibu

“Iyaaa bolehhhh uhhhh boleh nak ahhh aaahhhhh”. Kata ibu tersengal sengal

“Uhhhhh Memekmu aku jual ya Bu ahhhh aku jual ke teman teman ku nanti uhhhhh”. Kata ku lagi

“Iyaahhh ahhh jual aja ahhhh jual aja memek ibu uhhhhh”. Jawab ibu yang semakin membuat ku bernafsu

“Ibu uhhh kalau memeknya uhhh aku gratisin aja boleh gak Bu ahhhh biar temen temen ku yang pake”. Kata ku lagi

“Iyaahhh bolehhh gak apa apa ahhhh terserah kamu nak uhhhh bawa temen mu uhhhh uhhhhh suruh make memek ibu sini ahhhh”. Kata ibu berani

“Uhhhh Bu aku gak kuat ahhhh aku mau keluar Bu uhhhh”. Kata ku semakin mempercepat tempo ku

“Iyaahhh ahhh ayo nak ahhhh sama sama ibu juga uhhhhhh ibu juga mau sampai ahhhh”. Kata ibu menyahut ucapan ku

“Bu aku keluar dalam ya Bu ahhhhh aku Mau didalam”. Kata ku memaksa

“Terserah ahhhh terserah nak uhhhh”. Kata ibu sudah pasrah

“Ahhhh Bu uhhhh ibu aku keluar Bu ahhh ahhhhhhhh Bu ahhhhhhhh”. Kata ku sembari menancapkan dalam dalam kontol ku kerahim ibuku

“Ahhhhhhh hadiii ahhhhhhhhhh”. Desahan panjang mengiringi semburan cairan kenikmatan ku dan ibu yang menjadi satu.

Aku pun mendiamkan kontolku yang masih terbenam didalam memek ibu , seketika kakiku terasa lemas dan badan ku hilang tenaga. Aku pun lalu jatuh menindih tubuh ibu yang sudah bermandikan keringat.

Saking lelahnya tidak terasa akupun memejamkan mata ku karena kenikmatan yang tiada tara.

Bersambung ……..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *