Skip to content

Indahnya kehidupan desa

Lanjutan 10 ….

“Lohhh Hadi kamu ngapain?”. Tanya Bu Nurul

“Cuma main Tante , katanya boleh asal gak keluar di dalam”. Balas ku

“Hadi jangannn uhhhhh …..”. Belum selesai Bu Nurul berbicara , sudah kugoyangkan kontolku agak keluar masuk di memek Bu Nurul.

Tanpa basa basi langsung kugerakan dengan tempo yang cepat apa lagi di bantu dengan banyaknya cairan yang merembes keluar dari lubang kenikmatan Bu Nurul mempermudah ku menggerakkan kontolku dengan bebas.

“Udah Tante nikmatin aja , lagian tadi Tante waktu main sama pak RT sama pak Adam”. Kata ku

“Aduhhh ahhhhh tapiii hadii ahhhhh Tante ahhhhh”. Bu Nurul masih mencoba menolak walau tanpa banyak perlawanan , mungkin juga karena sudah terlalu lelah setelah melayani kedua orang di awal tadi.

“Udah gak apa apa Tante , udah terlanjur masuk juga”. Kata ku sambil membenamkan seluruh kontolku

Kudiamkan kontolku disana dan bertanya

“Mau lanjut enggak nih Tan ?”. Tanya ku

“Haahhh hahhh hahhh yaudah hahhh terusin aja Hadi , tapi yang cepat ya udah siang hahh Tante juga capek”. Kata Bu Nurul sambil terengah-engah

Tanpa berfikir panjang , aku kembali menggerakkan pinggulku dengan tempo yang cepat karena ku fikir juga aku sudah terlalu lama disini.

“Ahhh teruss hadii ahhhh terusss uhhhhh”. Ceracau Bu Nurul sambil merangkul tangan ku

Semakin cepat gerakan ku , semakin Bu Nurul melebarkan kakinya seperti mempersilahkan ku agar bisa leluasa menikmati tubuhnya.

Sesekali kuhisap payudaranya bergantian , membuat desahan Bu Nurul semakin menjadi jadi.

“Aduhhh hadii ahhhh terusss uhhhhh Tante ahhhh Tante mau sampaiii hadiii ahhhh”. Kata Bu Nurul di sela sela desahannya

“Ahhh Sama sama Bu , saya juga mau keluar uhhhh”. Kata ku sambil terus menggoyang tubuh Bu Nurul

“Keluarin dimana Tante?”. Tanya ku , aku juga sudah hampir batas karena nafsuku sudah memuncak sejak saat aku melihat adegan Bu Nurul dengan 2 orang tadi.

“Didalam ahhhhh keluarin didalam memek Tante hadiii ahhhhh”. Kata Bu Nurul

“Siap siap tanteee”. Kata ku semakin mempercepat tempo goyanganku

“Iyaaa ahhhhh ayooo keluar ahhhh keluarin ahhh”. Kata Bu Nurul

“Aahhhhh Tante Tante Tante ahhhhh aku keluarrr”. Kata ku sambil membenamkan seluruh kontolku didalam rahim Bu Nurul.

“Hadiii hadiii hadiiiii ahhhhhhhhhhhh”. Desahan panjang Bu Nurul bersamaan dengan orgasme panjangnya , dapat kurasakan semburan hangat cairan kenikmatan Bu Nurul membasahi kontolku yang masih terbenam didalam memeknya.

Cukup lama kami berdiam di posisi tersebut sembari mengatur nafas yang masih naik turun.

“Dasar anak muda nafsunya gak kira kira”. Kata Bu Nurul sambil melihat kearah ku

“Bukannya Tante sama aja , sampe bisa ngelayanin 3 orang”. Balas ku

“Dasar kamu ini , yasudah Cabut punya mu , bersih bersih sekarang udah siang juga”. Kata Bu Nurul

“Iya Tante”. Kata ku

Kucabut kontolku dari memek Bu Nurul, tampilan kontolku sampai mengkilap terkena banyaknya cairan kenikmatan Bu Nurul.

“Gak mau bareng Tante?”. Tanya ku sebelum pergi ke kamar mandi

“Kamu duluan saja , kalau bareng Tante malah gak jadi bersih bersih nanti”. Kata Bu Nurul sambil masih berbaring terlentang di atas kasur

Akupun bergegas membersihkan tubuh ku , ketika aku kembali ke kamar Bu Nurul , Bu Nurul sudah duduk sembari membersihkan memeknya dengan tisu.

“Hadi sini sebentar”. Panggil Bu Nurul ketika melihat ku memasuki kamar

“Kenapa Tante?”. Tanya ku

“Kejadian hari ini kamu jangan bilang siapa siapa ya”. Kata Bu Nurul

“Iya aman kok Tante asal lain kali tetap di kasih jatah aja”. Kata ku sambil meremas payudara Bu Nurul

“Dasar gak yang tua gak yang muda sama aja”. Kata Bu Nurul

“Kan sama sama enak juga Tante”. Kata ku

“Iya tapi lain kali kalau mau kamu kesini lebih pagi biar pas selesai gak kesiangan”. Kata Bu Nurul

“Siap Tante”. Kata ku

“Yasudah kamu pulang saja , Tante mau bersih bersih”. Kata Bu Nurul sambil beranjak berdiri

“Baik Tante , oh iya itu kue dari ibu ada di dapur Tante”. Kata ku yang hampir melupakan tujuan asliku kesini

“Iya nanti Tante ambil”. Kata Bu Nurul

Aku lalu keluar dari rumah Bu Nurul lewat pintu belakang seperti tadi , kucoba cek sekitar untuk memastikan tidak ada orang baru aku keluar dan berjalan pulang ke rumah.

Ketika aku sampai di rumah , kudapati pintu rumah tertutup rapat tapi seingat ku ibu tidak bilang juga akan keluar rumah.

Kucoba membuka pintu dan ternyata memang tidak terkunci , kucoba berjalan perlahan mencari ibu kedalam rumah mulai dari ruang tamu , kamar tidur , dapur sampai kamar mandi tapi aku tidak menemukan keberadaan ibu.

“Apa ibu di kandang kambing ya”. Fikir ku

Akupun berjalan menuju kesamping rumah tempat kandang kambig ku berada , tapi ketika sampai disana tidak kudapati keberadaan ibu juga.

Tapi ketika kulihat sepertinya ibu tadi memang ada disini , terlihat dari kambing kambing ku yang sudah diberi makan dan minum oleh ibu.

Belum sempat aku mencoba memanggil , samar samar kudengar suara erangan yang agak lirih.

Setelah ku telusuri , arahnya berasal dari belakang kandang tempat aku biasanya menaruh tumpukan kayu dan barang barang yang tidak terpakai.

Kucoba berjalan perlahan , dan ketika sampai ujung kucoba mengintip dari samping kayu yang agak tertutup memastikan supaya aku tidak terlihat.

“Pakkkk uhhhh pelan pelan nanti ada yang dengar”. Dari suaranya sudah bisa kupastikan kalau itu suara ibu

“Sudah gak apa apa Bu , gak mungkin juga ada orang kesini”. Balas orang tersebut

Pelan pelan kucoba melihat apa yang terjadi karena posisiku yang hanya bisa melihat sedikit karena aku takut ketahuan.

Kucoba mencari posisi yang nyaman untuk mengintip , setelah kurasa aman kembali aku mencoba melihat apa yang sedang terjadi.

Kulihat ibu masih berpakaian lengkap sedang di tunggangi oleh laki laki yang tidak kukenal karena memang wajahnya agak tertutup , daster panjang nya yang sudah tersingkap sebatas pinggang dan celana dalamnya yang sudah turun hingga ke mata kaki.

“Uhhh pak pelan pelann ahhhh”. Kata ibu sembari menerima goyangan maju mundur yang diterimanya

“Kalau mau cepat selesai , harus cepat cepat juga Bu”. Kata orang itu

“Adduhhhh pak … Pelan pelan pak ahhhh memek saya ngiluuu uhhhhh”. Kata ibu

“Uhhhh Padahal memekmu licin gini”. Kata orang tersebut sambil terus menggerakan pinggulnya dengan penuh semangat.

“Jangan jangan ahhhh habis di pakai orang nih memek “. Kata orang tersebut sambil meremas pantat ibu

“Aaahhhhhhh enggak ahhhhh enggak pakkk uhhhh gak ada”. Kata ibu sambil terus mendesah

“Paaakkkk cepatt ahhhh saya sudah gak tahannnn aduhhhhhhh hhh mmmmm”. Kata ibu

“Saya juga mau keluar Bu”. Kata orang itu sambil meningkatkan tempo goyangannya

“Diluar ahhhhh diluar pakkk ahhhhhhhh eemmmm”. Reflek ibu langsung menutup mulutnya sendiri untuk menahan suara desahannya agak tidak terdengar

“Bu saya keluar Bu ahhhhh”. Cepat cepat orang tersebut mencabut kontolnya dan cairan putih kental menyembur membasahi pantat ibu

Ibu terduduk , nafasnya yang masih terengah engah dapat kudengar mungkin saking lelahnya juga.

Setelah orang itu keluar , dia langsung buru buru merapikan celananya yang masih berantakan.

Kulihat dia mengeluarkan dompet dari dalam saku , mengambil beberapa uang seratus ribuan.

Dari situ baru bisa kulihat dengan jelas kalau orang yang baru saja menikmati memek ibu adalah pak Burhan.

“Bu saya duluan , masih ada kerjaan soalnya”. Kata pak Burhan terburu buru

“Haahh hahhh iyahh pak hahhh”. Kata ibu

“Makasih ya , lain kali kita main lagi seperti biasa ya”. Kata pak Burhan sambil memberikan uang ke ibu yang masih terduduk ditanah.

Ketika kulihat pak Burhan akan pergi , langsung aku buru buru bersembunyi didalam kandang kambing.

Kulihat pak Burhan berjalan melewati kandang dan menuju ke samping rumah.

Kucoba tunggu agak lama , baru aku berjalan kedepan rumah memastikan tidak ada orang yang melihat , kucari sekeliling hingga kulihat pak Burhan sudah berjalan cukup jauh dari rumah.

Aku bergegas kembali ke belakang kandang , kudapati ibu yang masih terduduk kelelahan sambil mencoba memakai celana dalamnya.

“Jangan di pakai Bu”. Kata ku sambil berjalan ke arah ibu

“Hadi … Kamu sudah pulang nak”. Kata ibu sambil melihat kearah ku

Ibu langsung terlihat bingung dan terburu buru berdiri sambil mencoba membereskan pakaiannya yang acak acakan ketika melihatku.

“Udah Bu gak apa apa , aku tadi lihat kok”. Kata ku

“Dasar kamu ya , suka nya ngintipin orang”. Kata ibu

Aku merangkul ibu supaya bisa berdiri , kuambil kursi kayu yang ada di samping kandang agar bisa ibu gunakan untuk duduk.

“Bu aku pengen”. Kata ku sambil meremas payudara ibu

“Ibu capek hadi , dari semalam sama kamu sama tadi pak Burhan , emang kamu gak capek?”. Tanya ibu agak heran melihatku

“Enggak Bu , aku malah makin nafsu Bu”. Kata ku

Ibu pun hanya melihat ku dengan tatapan sayu , mungkin karena aku baru mengenal sex baru baru ini jadi nafsuku masih menggebu gebu walaupun aku sudah keluar beberapa kali tapi setiap aku melihat tubuh wanita pasti Jony ku langsung mengeras.

“Tapi ibu sudah capek nak , gak kuat ibu ngelayanin kamu”. Kata ibu lagi

Aku pun langsung menunduk karena aku masih sangat bernafsu saat ini.

Ibu yang melihat itu mungkin merasa kasihan padaku dan memberikan solusi lain.

“Yasudah gimana kalau kamu mainkan saja kontolmu sambil lihat tubuh ibu nanti kalau sudah mau keluar baru masukan ke memek ibu”. Kata ibu

“Iya Bu gitu juga gak apa apa”. Kata ku bersemangat

Langsung kukeluarkan kontolku yang sudah berdiri tegak sedari tadi dan ibu juga menurunkan lengan dasternya hingga payudara nya menggantung bebas , dilepas kembali celana dalam yang tadi baru saja di pakai tadi , sembari duduk di atas kursi ibu kembali melebarkan kakinya mempertontonkan memeknya yang masih basah setelah permainan tadi.

“Ayo nak tunggu apa lagi”. Kata ibu sambil mulai memaikan payudara dan memeknya tepat didepan ku

Aku pun langsung memainkan kontol ku tetap di depan ibu , mata ku tidak henti hentinya melihat kearah tubuh ibuku yang walaupun sudah berumur tapi masih sangat menggoda.

“Aahhh buuuu ibuuuu uhhhh”. Desah ku sambil terus melihat tubuh ibu

“Terus nak …. Yang cepat emmmm”. Kata ibu sambil ikut memainkan memeknya

“Bu uhhh … Ibu tadi di kasih uang sama pak Burhan?”. Tanya ku

“Iyaa …. mmmm setiap habis main pasti pak Burhan ngasih uang ke ibu”. Kata ibu

“Sama aja ibu jualan memek dong uhhhh”. Kata ku sambil tangan kiri ku mulai meremas payudara ibu

“Iyaahh …. ahhhh emang gituu nak ahhhh”. Kata ibu mulai ikut mendesah

Karena aku makin bernafsu , aku pun langsung melumat bibir ibu.

“Emmmmm mmm emmmmm mmmmmm”. Hanya suara erangan tertahan yang terdengar apa lagi saat aku meremas payudara ibu dengan cukup keras

Setelah agak lama , ibu melepaskan ciuman itu kulihat wajah ibu memerah karena nafsu.

“Haahh ahhhh Hadi .. coba lihat ini nak”. Kata ibu sambil melebarkan memeknya dengan tangan hingga Lubangnya terlihat jelas.

“Kenapa Bu?”. Tanya ku

“Ini memek ibu udah siap , mana katanya kamu mau ngasih memek ibu ke temen temen mu”. Kata ibu sambil menggoda ku

Mendengar kata kata ibu , membuat jantungku berdetak kencang dan semakin cepat kumainkan kontolku sambil melihat tubuh ibu.

“Ibu tau aja yang bikin aku makin nafsu”. Kata ku

“Ahhh hhahhh Bukannya uhhh kamu emang suka ibu ngelonte”. Kata ibu kembali memainkan memeknya

“Ibu mau ngelonte?”. Tanya ku sambil menggesekan kontol ku di memek ibu

“Uhhhhh kan kamu tadi juga udah lihat emmm waktu ibu ngelonte”. Kata ibu menikmati gesekan kontol ku

“Nanti aku jual memek nya ibu”. Kata ku mempercepat gesekan kontolku

“Iyahhh jual aja ahhhh jual memek ibu gak apa apa uhhhh jadiin ibu lonte Hadi ahhhh”. Kata ibu semakin bernafsu

“Yang nyewa Boleh keluar dalam Bu nanti?”. Tanya ku

“Uhhh bolehhhhh ahhh bolehhh”. Kata ibu sambil memejamkan mata

“Kalau orangnya gak punya uang dikasih gratis boleh gak Bu?”. Tanya ku lagi

“Ahhhh bolehhhhh tapi jangan di dalemmm”. Kata ibu

“Kalau temen ku make memeknya boleh ya Bu?”. Tanya ku

“Bolehhhhh ahhhh bolehhhhh nak”. Desah panjang ibu

“Kalau bapak bapak yang pake?”. Tanya ku

“Iyaahhhh bolehh uhhhh”.

“Kalau anak sekolah mau ikut nyoba gimana Bu?”. Tanya ku lagi

“Iyaaaa iyaaaa bolehhh ahhhh siapa aja kalau mau make memek ibu uhhhhh”. Kata ibu semakin tidak karuan

“Memeknya dibayar apa gratis Bu?”.

“Terserahhhh ahhhhh terserahhhh kamu uhhhh jadiin ibu lonte sesuka kamu ahhh ibu gak tahan nakkk ayoooo masukin ajaaa”. Kata ibu

“Aku mau ibu yang minta kaya biasanya”. Kata ku sambil memasukan kontolku sebatas kepalanya saja

“Entot ibu nakkk ahhhhh entotin ibu …. Masukan kontol muuu masukan ke memek ibu hadiii”. Kata ibu

Dengan sekali hentakan , kontolku langsung masuk memenuhi lubang kenikmatan ibuku.

“Ahhhhhhhhhhhhh uhhhhhhh”. Desah ibu

Ku gerakan kontolku dengan sangat cepat karena aku tau kalau ibu sebenarnya sudah kelelahan jadi aku tidak ingin berlama lama juga.

“Buuu ahhhhh desah yang kerass Bu”. Kata ku sambil terus menggerakan kontolku dengan cepat

“Uhhhh nanti ada ahhh yang dengar nak”. Kata ibu

“Biar Bu ahhhhhh biarin aja … Kalau ada yang dengar uhhhhh aku kasih memek ibu gratis nanti”.

“Ahhhh dasarr kamuuuu anak nakalll ahhhhh”. Kata ibu yang mulai mendesah dengan agak keras

“Yang keras Bu biar ada yang denger ahhhh”. Kata ku

“Ahhh iyaaa ahhhh terusss uhhhh terusss Hadi ahhhh kontolmu enak nakkk ahhhhh entotin terus memek ibu ahhhh”. Kata ibu

“Ahhhh aduhhhh Bu aku gak tahannnn”. Kata ku

“Iyaahhh ayoo ahhhh ayooo keluarin nak keluarin nn ahhhhhh”. Kata ibu

“Buu siap ya ahhhhhhhh akuu keluaarrrrrrr uhhhhhhh”. Kudorong dengan hentakan keras membenampak seluruh kontol ku sedalam dalamnya di memek ibu

“Aahhh ahhhhhhhhhhhh hhhh”. Desah panjang ibu

Keringat cukup banyak membasahi tubuhku dan ibu , nafas kami yang sama sama terengah-engah hingga tubuh yang sama sama sudah lelah mengarungi lautan nafsu sejak kemarin.

Kucabut kontolku dan kubiarkan ibu agak bisa mengatur nafas.

“Nakk ahhh bantu ibu jalan ya , kaki ibu lemas”. Kata ibu

Kucoba membantu ibu untuk berdiri dan berjalan lalu membawa ibu masuk ke dalam rumah.

Sungguh hari yang cukup melelahkan.

Bersambung …….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *