Chapter 6
Keesokan harinya, Rika merasa tak tenang dirumah sehingga setelah sarapan ia segera ‘kabur’ dr rumah. Ia menuju gym, dan menghabiskan waktu hingga menjelang malam jalan-jalan di mall, belanja dan akhirnya berolahraga. Selayaknya untuk olahraga, ia memakai baju kaos yg agak ketat meski setidaknya ia memakai celana olahraga yg agak panjang. Saat keringat bercucuran dr tubuhnya, banyak mata yg makin ketat menjelajahi dirinya.
“Wah sexy sekali kakak ini”, kata salah seorang pemuda yg terlihat cukup percaya diri untuk menggoda Rika.
“Bocah ingusan, berani-beraninya godain gue”, kata Rika kemudian melengos pergi, disertai seruan dr teman-teman pemuda itu.
Rika pun kemudian mengakhiri sesi olahraganya dg mandi sauna, ia memakai handuk yg tentu terlihat sexy dibadannya. Belahan dada yg terlihat sungguh dalam, kulit putihnya yg halus, pantat yg terlihat ranum dan nikmat untuk diremas, dilengkapi wajah cantiknya membuat tak hanya para pejantan saja yg meliriknya, pada wanita jg meliriknya dg tatapan iri dan dengki.
Rika mengacuhkan mereka, memilih untuk duduk dan menenangkan pikirannya, berusaha melupakan apa yg terjadi kemarin. Dan yg paling penting apa yg harus ia lakukan, mungkin nanti ia bs meminta mas Andre supaya memecat pak Tarjo, tp apa yg terjadi kalau pak Tarjo menyebarkan video dirinya masturbasi. Tp kemudian Rika berpikir,”Gimana kalau waktu gw gk sadar dia…”
Ya, Rika berpikir saat ia pingsan tak mungkin pak Tarjo tak melakukan apapun untuk mendapatkan bukti-bukti yg jauh lbh parah dr pada videonya masturbasi saja. Rika harus bisa membuka hp pak Tarjo, dan ia harus menghapus video-video itu dan apapun yg ada didalam hp terkutuk itu.
Rika kemudian membulatkan tekadnya, ia harus putar otak tp ia yakin ia bs mendapatkan akses ke targetnya. Ia menyelesaikan urusannya di sauna itu dan segera kembali ke mobil. Sepanjang perjalanan ia memikirkan cara supaya pak Tarjo lengah dan ia bs mengambil hpnya. Tp bagaimana caranya, ia sendiri tak tahu dimana tempat pak Tarjo menyimpan hp nya, dan bagaimana kalau hpnya ia bawa di kantongnya? Kalau begitu ia harus membuat pak Tarjo melepaskan celananya.
“Hhhh kyknya emg harus ngelakuin… Itu lg… Tp… “, gumam Rika membenci dirinya sendiri karena satu-satunya cara supaya pak Tarjo lengah adalah dg meniduri pria itu.
“Tp apa gw kuat ngelawan pak Tarjo?”, gumamnya, ia sudah 2 kali dibuat pingsan setelah orgasme saat disodoki pembantunya itu.
“Gk… Gw harus bikin tuh pak tua jelek lemes duluan. Ya, gw harus bisa!”, seru Rika yakin. Meski begitu, jauh dilubuk hatinya, rasa khawatir masih ada, karena ia tahu ia lemah pada kenikmatan setelah bertahun-tahun tak pernah dipuaskan.
Begitu ia tiba di rumah, pak Tarjo lagi-lagi tak ada dirumah. Ya ia tak kaget, toh pak Trajo tetap punya kehidupan lain selain mengurusi rumahnya.
“Hhh… Mungkin pak Tarjo sedang kumpul-kumpul sm pembantu-pembantu rumah sebelah”, gumam Rika. Ia pun kemudian ke kamarnya dan membersihkan diri sekali lg. Ia masih gugup, entah gugup karena ia harus membuat pak Tarjo lemas, atau karena ia akan merasakan kejantanan pembantunya lg. Lagi-lagi Rika menggelengkan kepalanya, “Gk, gw gk horny, gw cuma perlu bikin pak Tarjo klepek-klepek aja. Udah tua gt, palingan hbs keluar udah lumayan lemes”
Ya ia mengakui pak Tarjo lbh perkasa dr suaminya, tp ia juga tahu umur pak Tarjo yg cukup senja dan ia yakin setelah keluar dua kali, pasti si pembantu itu sudah lemas. Ia hanya perlu membuat pak Tarjo puas tanpa harus memakai vaginanya saja.
“Hhhh kenapa gw harus ngelakuin ini…. Kalau aja mas Andre bisa buntingin gw, puasin gw dan gk loyo, gk bakal kyk gini kehidupan rumah tangga kita skrg…”, gumam Rika sambil memilih-milih baju. Ia harus menggoda pak Tarjo sehingga ia memilih baju yg memperlihatkan lekukan tubuhnya. Kaos dg v-neck yg cukup dalam sehingga belahan dadanya terlihat jelas dan sangat menggoda iman. Selain itu ia memakai rok pendek yg membuat paha mulusnya terlihat jelas. Ia pun berdandan sekenanya, ia tak mau terlihat terlalu berusaha menggoda pak Tarjo.
BERAMBUNG …..