Skip to content

Devina: Cerita Eksib ku – Part 10

Chapter 10 : MERAIH KENIKMATAN SEPANJANG MALAM

Aku yang masih tergeletak lemas di atas ranjang, seakan-akan tidak memiliki tulang karna sangking lemasnya setelah meraih orgasme yang ketiga kalinya. Aku mencoba memulihkan staminaku kembali dan berharap malam ini segera berakhir. Namun tidak demikian dengan ketiga pria yang besamaku di kamar ini. Aku masih melihat kontol2 mereka belum menunjukan tanda-tanda akan mengakhiri permainan ini.

“Enak ya bro tempik e devina ?” tanya Ferry kepada Saiful
“Iyo mas, enak masih sempit hehehe, makasih ya mas di kasih ijin buat ngentotin Mbak Devina” Jawab saiful kegirangan
“Hahahaha gw loh ga nyangka bisa ngentoin dia bro Ferr.. dari pertama dia ngekost sini, gw udh demen sama dia, gara2 dia sering banget pake baju seksi wkwkwkw” timpal Indra
“Kita nikmati aja malem ini bro sampe puass..” timpal Ferry.
Aku yang masih dengan lemasnya di atas ranjang cukup kaget mendengar obrolan mereka dan langsung menjawab omongan2 mereka.
“Haaaa ? Kalian gak cape apa.. Aku aja udah lemes gini..” jawabku
“Lu gak liat apa kontol gw masih ngaceng gini dev ?” Ferry menimpali

Aku benar2 sudah tak kuat bahkan untuk berdiripun sudah sangat lemas. Ingin sekali membersihkan sisa2 peju yang mereka keluarkan baik di mulut maupun di lubang kemaluanku.
“Ayo.. bantuin aku ke kamar mandii, aku lemes banget ini.. pengen banget nyuci muka sama nyuci memekku” kataku
Karena posisi indra lah yang paling dekat dengan tubuhku saat itu, Ia pun bersedia mengantarku ke kamar mandi. Dia memapahku ke kamar mandi, hingga sampai di kamar mandi aku langsung membasuh mukaku dengan air hingga bersih dari peju yang disemprotkan oleh Indra, tak lupa juga aku membersihkan lubang memekku yang di penuhi oleh peju milik Saiful. Indra yang melihat tubuh mulus ku dari belakang seketika memeluk tubuhku dari belakang, dan mulai meremas-remas kembali payudaraku, Aku merasakan benda hangat di pantatku yang mulai kembali menegang.

“Dihhh Ndra.. aku masih lemess lhoo..” Ujarku menolak
“Tapi aku sange lagi dev.. Aku udah lama suka sama kamu dari pertama kamu mulai kost disini..” jawab Indra
“Kok, kamu bisa suka sama aku ndra ?” tanyaku lagi
“Dari awal aku liat kamu, kamu emang bener-bener tipeku banget dev.. Cantik Seksi langsing..” jawabnya seraya menciumi leherku yang jenjang.
“Tapi kamu kan tau aku janda Ndra..” jawabku
“Gpp biar kamu janda.. malah lebih baguskan ? Kalo sangke kamu bisa layanin aku kaya sekarang..” Jawabnya lagi

Indrapun mulai mengarahkan kontolnya ke lubang memekku dari belakang, Ia menginginkan gaya doggy style sambil berdiri. Tanpa membuang waktu, Indra pun langsung memaju mundurkan kontolya yang sudah masuk seutuhnya di dalam memekku. Membuat mulai kembali terangsang.
“ahhh.. ndraaa..” desahku
“Enak, dev ?” tanya indra
“He emhh” Jawabku
Tangan Indrapun tidak tinggal diam, kedua tangannya tetap meremas2 payudaraku dengan gemas, terkadang jarinya dengan sengaja memilin puting susuku dengan kencang, sehingga membuatku sedikit merasa kesakitan dan bercampur rasa nikmat. Kontol Indra tak henti2nya menggenjot lubang kenikmatanku dari belakang, Hingga akhirnya ia mencabut kontolnya dari memekku. Lalu dia duduk di closet kamar mandi, aku paham keinginan dia, aku langsung duduk dan mengarahkan kontol Indra yang cukup besar ke dalam lubang memekku. Setelah seluruh batang kontol Indra tertanam di dalam memekku. Aku tanpa ragu menggoyangkan tubuhku naik turun, Indra cukup menikmati goyanganku. Bahkan kini payudaraku pun ia santap dengan mulutnya. Aku mempercepat tempo goyanganku, sehingga membuat Indra semakin meracau keenakan oleh goyangan ku di atas pangkuannya.
“Ohhh gila dev.. Enak banget sayang ngentot sama kamu..” Racau Indra.
Aku tak menjawab erangan Indra, aku langsung mencium bibirnya dengan panas, dan aku masukan lidahku ke dalam mulut Indra untuk mencari-cari lidah Indra dan terus membelit2 lidahnya. Tangan Indra kembali meremas2 payudaraku, terkadang tangannya pun meremas2 bokongku. Di tengah aktifitas kami berdua di kamar mandi, Saiful menyusuk kami ke kamar mandi untuk memastikan keadaanku.

“Wah… wahhh.. Pantesan lama.. ternyata lagi enak2an berdua di kamar mandi.. Ajak2 dong broo..” protes Saiful
Indra melepaskan ciumanku di bibirnya, untuk menjawab protes saiful.
“Sabar napa broo.. gw belom puas ngentotin memeknya..” jawab Indra
“Udah Ndra…entot tu lonte disini aja, biat gw liatin, itung2 biar gw cepet sange lagi hahaha” timpal Ferry dari luar kamar mandi

Aku cukup tersinggung dengan ucapan Ferry saat itu, tapi mau bagaimana lagi saat ini kondisiku sudah terdesak takut2 file rekaman dari Arya menyebar luas, terpaksa lah aku malam ini menjadi boneka seks untuk mereka. Dengan terpaksa Indrapun membopongku kembali ke ranjang, Ia merebahkan tubuhku di pinggiran ranjang, dan langsung kembali memompa memekku dengan kontolnya. Ia menggenjotku dengan sangat bernafsu, Aku sudah di ambang orgasmeku yang ke 4 kalinya. Namun belum ada tanda2 Indra akan meraih Orgasme, kontolnya masih dengan gagahnya keluar masuk lubang memekku dengan cepat. Aku yang sudah tak tahan lagi ingin orgasme, menarik pundak indra agar merapatkan tubuhnya padaku, aku sempat berbisik pada Indra dengan mesra.
“Aku mau keluar sayang… Terus sodok memek aku.. enak banget sayang di entot kamu..” bisikku pada Indra.
Indra semakin semangat menggenjot memekku setelah ku bisikan kata2 mesra di telinganya. Aku kembali mencium bibirnya, sementara tanganku ku coba untuk memberikan Indra rangsangan2 kenikmatan di puting susunya.
“Ohhhhhh,, eemmhhh aku keluar Ndraa…” Erangku ketika meraih orgasme yang ke 4 kalinya.
Indra pun masih tetap menggenjot tubuhku dengan nikmatnya, Hingga akhirnya ia pun mengerang nikmat, ku rasakan semprotan peju Indra yang hangat di dalam lubang memekku. Indra tak langsung melepas kontolnya dari memekku, dan itu membuat ku menjadi semakin nikmat. Bahkan Indra kembali mencium bibirku, dan mengucapkan terima kasih kepadaku.
“Makasih yah dev.. Enak banget memek kamu..” ucap Indra sambil mencium keningku
Namun kebahagiaanku hanya sesaat, setelah Ferry sempat menyindir kami.
“Udah woi gantian.. Kontol gw udah ngaceng lagi nih.. lagian sama lonte aja pake baper segala lu Ndra.. kaya gak pernah ngentot cewe aja..” Sindir Ferry kepada Indra.
“Bukan gitu broo harus ada rasa terima kasihnya juga lah udah di puasin sama memeknya doi.. hahaha” bela Indra

Aku masih mengatur nafasku, untuk membantuku memulihkan staminaku, karena aku yakin mereka akan tetap mengerjai tubuhku hingga mereka puas. Mungkin bisa hingga pagi atau siang hari. Itulah yang terbesit dalam pikiranku saat ini. Tak terasa Jam dinding sudah menunjukan pukul setengah 12 malam. Untung saja kantor ku sudah mulai meliburkan karyawan sehingga aku besok tidak perlu pergi ke kantor. Setelah dirasa cukup untuk memberiku kesempatan beristirahat, Ferry mulai mendekati tubuhku dengan kontol yang masih layu namun tetap terlihat panjang.

Ferry duduk di sampingku dekat tepian ranjang, ia meremas-remas payudaraku dengan santai.
“Ayo Dev, sepongin kontol gw, udah cukup kan istirahatnya..” ujar Ferry yang sambil mengocok2 kontolnya dengan tangan yang satu lagi.
Akupun bangkit dari tidurku, turun dari ranjang dan langsung berjongkong di hadapan kontol Ferry. Tanganku mulai mengocok2 terlebih dahulu batang kontol itu agar sedikit mengeras. Tangan Ferrypun merapihkan rambutku yang mulai berantakan. Sambil ku kocok batang kontol milik Ferry, akupun mulai memainkan buah zakar Ferry dengan mulutku, ku sedot2 biji peler milik Ferry. Hingga akhirnya batang kontolnya pun mulai semakin membesar dan semakin keras ketika ku genggam. Aku langsung mengulum kepala kontol Ferry dengan lembut untuk menambah rangsangan-rangsangan kepada kontol Ferry, hingga akhirnya ku masukan seluruh batang kontol Ferry ke dalam mulutku, walau mulut tak bisa mencakup semua batang kontolnya tapi cukup membuatnya mengerang kenikmatan, ketika ku kulum dengan rakusnya batang kontol Ferry yang besar dan panjang.

Saiful yang sedari tadi duduk di sofa memperhatikanku yang sedang menyepong kontol milik Ferrypun, mulai kembali terangsang. Sambil mengocok2 kontol miliknya sendiri agar kembali mengacung dengan tegak, terlebih ia dapat melihat pemandangan yang indah dari tempatnya duduk, ya pemadangan lubang memekku yang merah merekah. Saiful mulai memainkan lubang memekku dengan jari tangannya, dan memasukan 2 jari tangannya untuk membersihkan memekku dari sisa2 sperma hasil hubungan seksku tadi dengan Indra. Sambil membersihkan sisa sperma milik Indra tadi, Saifulpun mengambil kesempatan untuk mulai mencolok2an ke dua jari tangannya pada lubang memekku, sehingga membuat ku kembali terangsang dan semakin basah di bagian bawah sana. Ferrypun semakin menikmati seponganku, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengangkat tubuhku, dan menyuruhku menungging membelakangi kontolnya. Ferrypun mulai memasukan kontolnya secara perlahan ke dalam memekku. Aku yang posisinya sambil berdiri sedangkan Ferry duduk di pinggiran ranjang, mulai menggoyang naik turun di atas kontol Ferry yang telah masuk seutuhnya tertelan dalam lubang memekku. Benar-benar cukup banyak variasi hubungan seks kami kali ini, dan jelas menambah experience ku dalam berhubungan Seks. Akupun kini berusaha menungging sambil menikmati sodokan-sodokan kontol Ferry dalam memekku.

Saiful yang duduk di sofat tepat berada di depanku yang menungging sambil menikmati sodokan kontol Ferry, membuat saiful semakin terangsang. Aku melihat batang kontolnya sudah kembali mengeras. Tanpa perasaan ragu aku langsung menggengam batang kontol yang ada di hadapanku itu, dan mulai mengocoknya menggunakan tanganku. Tak puas hanya di service menggunakan tanganku, Saiful pun selonjoran agar aku semakin mudah untuk memainkan batang kontolnya. Hingga akhirnya ia memintaku untuk menyepong kontolnya. Memang diantara mereka ber 3 batang saiful lah yang ke dua paling besar. Aku mulai memasukan kontol milik saiful ke dalam mulutku, sambil menikmati setiap sodokan kontol Ferry dalam memekku. Ferry menghentikan sodokannya dalam memekku, membuatku merasa sengsara yang sedang enak2nya menikmati kenikmatan kontolnya, kini ia sama sekali tidak menggerakan kontolnya, membuatku berinisiatif untuk menggerakan pantatku maju mundur agar kontol tersembut kembali keluar masuk dalam memekku, sambil aku terus menyepong kontol milik Saiful.

Sekitar 5 menit kemudian aku di giring oleh Ferry ke tengah ranjang, ia menelantangkan tubuhku, Aku hanya pasrah saja entah apa yang akan mereka perbuat padaku, dan aku mencoba menikmati setiap adegan yang kami lewati. Ferry pun mulai mengarahkan senjatanya ke dalam memekku, dan langsung menggenjot tubuhku dari atas. Benar2 terasa nikmat yang ku rasakan saat ini. Sehingga membuat ku desah meracau tak karuan.

“Enak banget kayanya ni lonte di kasih puas mulu sama kontol kita2..” Ujar Ferry
“Emmhhh.. Iya Ferr.. Abis nya kontol kalian enak banget..ahhhh..” Desahku
“Lu emang bener-bener lonte haus kontol ya dev.. Nih nikmatin kontol Gw..” Kata ferry lagi.
“Iya Fer.. anggap aja aku lonte kalian.. Puasin memek aku Ferr bikin aku ngerasain enaknya ngentot lagi Ferr..” Jawabku yang sudah tidak peduli dengan hinaan Ferry terhadapku. Aku hanya ingin benar2 di puaskan saat ini.

Saiful dan Indra yang sedari tadi hanya melihat tubuhku yang sedang dinikmati oleh Ferry, mulai mendekatiku dan mengacungkan kedua kontol mereka di mukaku untuk segera ku Sepong. Mau tidak mau aku bergantian menyepong kontol mereka hingga mereka berdua merasa ke enakan. Tapi sepongan ku berhenti seketika, ketika Ferry menginginkan untuk mengganti Gaya. Ia menyeret tubuhku kembali turun dari ranjang dan menyuruhku untuk kembali menungging dan langsugn menggenjot tubuhku dari belakang. Kesempatan ini tak disia2kan oleh Saiful. Ia berbarinng di tepian ranjang dengan muka menghadap ke arahku. Ia langsung menyusu di payudaraku yang tengah bergoyang akibat sodokan-sodokan kontol Ferry dari belakang. Lama kelamaan Ia pun semakin mendekatkan mulutnya ke arah selangkanganku yang sedang di tusuk oleh kontol Ferry, sehingga batang kontolnya yang tegak berdiri di depan mataku, langsung ku lahap, dengan habis. Lidah saifulpun ikut memainkan klitorisku dari bawah. Membuatku benar2 merasa nikmat sekali saat ini. Akupun akhirnya meraih orgasme yang ke 5 kali hasi hubungan seks dari 3 Pria yang ada di kamar ini.

Belum puas menikmati lubang memekku dan tak memperdulikan aku yang sudah tak ada tenaga untuk melanjutkan permainan seks ini. Ferry dan Saiful kembali menyeretku ke tengah ranjang. Kali ini Saiful lah yang menikmati lubang memekku, dari bawah, sedangkan aku hanya berbaring saja di pelukan tubuh Saiful dan menikmati setiap sodokan kontol Saiful. Ditengah sodokan-sodokan kontol Saiful. Ferry mengarahkan kontolnya ke lubang anusku, dimana belum pernah ada satu pria pun yang memasukan kontolnya ke dalam lubang anusku.

“Ferr.. Jangan disitu Ferr.. aku belum pernahh.. sakitt Ferr..” tolakku pada Ferry
Namun tetap saja Ferry tidak memiliki rasa belas kasihan kepadaku dan tetap memaksakan kontolnya masuk ke dalam lubang anusku.
“Udah nikmatin aja Dev.. lama2 juga lu ke enakaan kok..” jawab Ferry

Cukup sulit memang bagi kontol Ferry untuk memasuki lubang anusku yang memang sempit, apa lagi bisa di katakan lubang anusku masih perawan. Hingga akhirnya Kontol Ferry berhasil masuk separuhnya ke dalam lubang anus, aku benar2 hanya bisa mengerang kesakitan setiap kontol Ferry keluar masuk dalam lubang anusku. Indra yang sedari tadi hanya menonton aksi saiful dan Ferry, akhirnya mendatangiku lagi, dan mulai menyodorkan kontolnya ke mulutku. Aku tak merespon apapun, apa lagi memang aku sudah benar-benar tidak punya tenaga sama sekali. Indrapun sadar akan aku yang sudah kehabisan stamina ini, Ia memaju mundurkan sendiri kontolnya dalam mulutku, seakan2 sedang mengentot denganku. Benar2 sesak seluruh lubang di tubuhku, baik mulutku, memekku, dan juga anusku semua di jejali oleh 3 kontol yang cukup besar. Hingga aku benar2 tak bisa menggambarkan kenikmatan semua ini, walaupun aku tetap merasakan rasa sakit akibat tusukan2 kontol Ferry dalam anusku. Hingga akhirnya mereka bertiga menumpahkan sperma mereka dalam mulutku, memekku dan lubang anusku. Aku hanya bisa terkapar lemas di atas ranjang Ferry.

“Udah buat hari ini cukup sampe disini aja dulu.. Kasian juga liat ni lonte udah ga ada tenaga..” kata Ferry
Aku bersyukur permainan seks kali ini berakhir disini. Apa lagi aku memang benar2 sudah tak memiliki tenaga yang tersisa, bahkan aku tak yakin bisa kembali ke kamar ku karna aku benar2 sudah tidak memiliki tenaga sama sekali.
“Ya udah mas makasih, udah di kasih kesempatan ngentotin mbak Devina..” Jawab Saiful
“Ehhh.. jangan makasih2, lu beresin dulu ini kamar gw berantakan.. gimana gw tidurnya ntar..” sahut Ferry
“Siap Mass laksanakan..” Jawab Saiful semangat.
“Ya udah lu anterin dah tuh lonte ke kamarnya kasian ga bisa jalan kayanya doi..” Perintah Ferry kepada Indra.

Tanpa menjawab apapun perkataan dari Ferry, Indra langsung menggendongku menuju kamar kostku, karena memang kebetulan juga kamarku dan kamar Indra memang sebelahan. Di tengah perjalanan kami ke kamar, aku sempat memohon kepada Indra untuk menemaniku tidur di kamarku. Hingga akhirnya aku tertidur dipelukan Indra dalam kamarku setelah meraih orgasme yang berkali-kali.

To be Continued

1 thought on “Devina: Cerita Eksib ku – Part 10”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *