CHAPTER 11 : PLAN ESCAPE FROM THE HELL
Siang hari aku terbangun dipelukan Indra, sosok mahasiswa yang tinggal di sebelah kamar kostku. Wajahnya tidak bisa dikatakan buruk, dan tidak juga ganteng, biasa2 saja menurutku. Tapi aku merasakan kenyamanan dari dia, dari setiap sentuhan dia pada tubuhku. Ia pintar membawa diri dan memperlakukan seorang wanita dengan baik. Aku bangkit dari tempat tidurku dan mencari handphone karna dari aku pulang kerja kemarin aku sama sekali belum mengecek handphone ku. Cukup banyak chat yang masuk ke whatsappku, baik itu dari grup kantor ataupun chat pribadi termasuk chat dari temanku Santi dan Pak Andrian.
Santi : Dev, gw udah dapet nih apartement buat lu, cuma beda beberapa blok kamar aja dari kamar Gw. Lu mau kan ?
Santi : Dev..
Santi : Dev.. yah ga ada jawaban udah tidur apa lu ? Tumben2an hahaha
Santi : ya udah gw urus dulu sama agentnya ya.. Kalo loe uda bangun kabarin gw ya.. Gw butuh data2 lu nih..
——————————————————————————————————————————-
Pak Andrian : Devina sayang, tadi santi udah ngabarin saya, dia udah dapet apartement buat kamu.. Kamu liat2 dulu aja suka apa ga dengan apartmentnya..
Begitulah kurang lebih isi chat dari mereka berdua. Setelah ku balas semua chat yang masuk dari mereka aku bergegas beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri, maklum seluruh badanku sudah bau tidak sedap akibat pertempuran semalam dengan tiga pria sekaligus. Apalahi aku masih sedikit merasakan nyeri akibat lubang anusku di masukan kontol besar milik Ferry. Aku benar-benar berpikir untuk segera keluar dari kostan ini sebelum mereka berbuat lebih jauh kepadaku. Selesai mandi aku seperti biasa hanya mengenakan pakaian santai, karena memang hari ini aku tidak bekerja, seluruh pegawai di kantorku sudah di liburkan menjelang perayaan natal dan tahun baru. Aku memilih untum menenakan kaus biasa berwarna hitam dan celana hotpans yang cukup pendek. Karena memang agenda ku hari ini pun hanya untuk melihat apartement dan mengurus administrasi untuk menyewa apartment.
Aku melihat Indra masih dengan nyenyaknya tertidur di atas ranjangku. Dia mungkin benar-benar kelelahan juga setelah menggarap tubuh mulusku ini. Aku mencoba mebangunkannya yang tengah tertidur lelap. Sampai akhirnya Indra terbangun dan langsung menarik tubuhku ke dalam pelukannya. Aku menolak ketika tangan Indra merengkuh tubuhku.
“mmmhh Ndraa… Ga mau akhh badanmu lho bau asem..” Protesku
“Abisnya kamu bangunin aku sih.. mana wangi lagi badan kamu hahha jd ikutan bangun kan tititku..” Jawab Indra
“Udah sana mandi gihh.. udah siang loh.. kamu ga kuliah apa Ndra ?” Tanyaku
“Jadi males kuliah aku, kalo bangun tidurnya liat cewe cantik depanku..” jawab Indra memuji.
“Apa sih gombal deh.. udah gih sana mandi..” perintahku pada indra.
Aku menunggu Indra yang mandi di kamar mandi kamarku sambil menontin televisi. Sekitar 10 menit Indrapun selesai mandi dan langsung mendekatiku yang duduk di pinggiran tempat tidur. Ia duduk di sebelahku sambil merangkul pundakku, agar kepalaku bersandar di pundaknya. Aku berinisiatif memberitahu Indra bahwa aku ingin keluar dari kost ini, agar hidupku tidak dihantui oleh bajingan2 yang ada di kost ini, dan tak ingin melanjutkan kehidupan seperti tadi malam, aku pun mengatakan kepada Indra bahwa statusku saat ini tengah menjalin hubungan gelap dengan atasanku. Aku berharap Indra mau mengerti dengan keadaanku ini.
“Kamu mau bantuin aku kan Ndraa ?” Tanyaku pada Indra
“Hmm gmn ya dev.. apa kita masih bisa berhubungan kelak ? Kalo kamu udah pindah dari sini ?” Tanya indra lagi kepadaku
“Kalau kondisinya memungkinkan, mungkin bisa ndra..” jawabku untuk meyakinkan Indra agar ia mau menolongku.
“Kamu suka sama aku kan? Emang kamu rela liat aku di gilir sama orang d kost ini ?” Tanyaku lagi
Indra tidak langsung menjawab pertanyaanku, ia terlihat berpikir dengan serius..
“Aku emang suka sama kamu, dan jujur aku juga ga mau liat kamu di pake sama orang2 banyak di kost ini.. Ya udah aku bakal bantuin kamu keluar dari kost ini..” Jawab Indra yang membuatku cuma bahagia.
Aku langsung mengecup bibir indra dengan mesra dan mengucapkan terima kasih padanya.
“Tapi gimana caraku nolong kamu dev ?” Tanya Indra
“Nanti kamu pegang kunci kamar kost ku Ndra.. Setelah aku setuju dengan apartement nya, aku bakal hubungin kamu dan minta tolong kamu bawain barang2 ku ke apartement kamu kamu nyusul aku pake grab ndra.. tolong aku yahh..” pintaku memelas
“Iya sayang..” jawab Indra iapun langsung memagut kembali bibirku.
Aku tak kuasa untuk menahan ciuman Indra, Aku meladeni ciumannya. Bahkan kubiarkan saat tangan kanannya masuk ke dalam kaos yang kukenakan. Ia langsung meremas payudaraku. Tanpa sadar, tanganku pun mulai meraba-raba kontol Indra yang sudah sangat tegang dari balik celananya.
Aku mencoba menurunkan celana boxernya agar aku bisa lebih leluasa mengocok batang kontol milik Indra yang suda sangat tegang dan keras. Tangan Indra masih dengan gemasnya meremas-remas payudaraku, kadang jarinya memilin-milin puting susuku, sehingga membuat puting susuku semakin mengeras. Ciuman Indra mulai turun ke leherku yang jenjang.
“Buka sayang kaosnya..” pinta Indra
Aku pun langsung mengikuti keinginannya, dengan melepas kaos dan BH yang ku pakai. Indrapun langsung merebahkan tubuhku yang tak lama ia langsung menyusul dengan mendaratkan kembali ciuman di leher jenjangku. Ciumannya terus turun hingaa akhirnya puting susuku ia jilati, hingga basah. Sambil tangan yang satunya tetap meremas2 payudaraku. Dengan tetap meremas-remas kedua payudaraku, ciuman Indra terus turun menyusuri perutku yang rata, hingga akhirnya ia membuka celana hotpansku sekaligus celana dalam model G-String yang ku pakai. Ia langsung membuka pahaku lebar-lebar. Ia menyentuh dengan memainkan jarinya sebelum mulutnya mendarat di memekku. Indra mulai melakukan jilatan-jilatan kecil di bibir memekku. Lidahnya perlahan menusuk-nusuk dan bermain di klitorisku.
“Ah…Ndra.. enak Ndraa…emmphh” Aku mendesah.
Jilatan Indra ku rasakan semakin nikmat. Bahkan sesekali ia seperti menyedot dan menggigit kecil klitorisku. Membuatku menjadi semakin menggelinjang ke enakan.
“Ndraaa…enak banget ndraaa.. ahhh..” Desahku sambil memegangi kepala Indra agar lebih terbenam di selangkangaku.
Saat aku hendak mencapai orgasmeku Indra bangkit dan menyondorkan kontolnya yang sudah tegang..
“Kok berenti ndra.. aku udh mau kluar tadii..” protesku.
“Gantian sayang sepongin kontolku..” Katanya.
Aku menerima permintaanya. Kini mulai ku masukkan kontol Indra ke dalam mulutku. Ku kulum perlahan. Ku jilati seluruh batangnya termasuk juga buah zakarnya. Ku maju mundurkan kepalaku agar kontolnya bisa keluar masuk di mulutku. Kumainkan pula lidahku di kepala kontolnya, bahkan sesekali ku tahan agak lama kontolnya yang terbenam di mulutku hingga kontol milik Indra semakin basah oleh air liurku. Indra lalu kembali menidurkanku di ranjang. Sepertinya ia ingin segera memulai permainan ini. Pahaku ia buka lebar – lebar dan Indra langsung mengarahkan kontolnya ke memekku. Karena memekku yang sudah basah, Indra dengan mudah memasukan kontolnya dalam memekku. Memekku mulai terasa penuh oleh batang kontol Indra. Indra langsung menggenjot tubuhku.
“Ah…ah…ah…” Aku mulai merasakan enak di memekku
Indra terus saja menggenjotku dan membuat napasnya memburu. Aku memeluk Indra seolah ia adalah kekasihku.
“Ah..Ndra….e..nakk…tee..***usss…sayang….ahhh” desahku yang menikmati sodokan kontol Indra.
Indra menaikkan kakiku ke atas bahunya membuat memekku makin menjepit kontolny. Ia semakin kuat menggenjot memekku tanpa ampun, sehingga membuatku semakin mengerang merasakan kenikmatan ini.
“Ndraaa..ohh aku keluar….” Desahku ketika aku mencapai orgasmeku
Namun kontol Indra terus keluar masuk di memekku. Memekku terasa seperti diaduk-aduk. Sampai akhirnya Indra membalikan posisi, tanpa mencabut kontolnya dari dalam memekku. Kini posisiku di atas, aku yang sudah kembali terangsang mulai menggerakan pinggulku naik turun. Aku melihat wajah Indra sangat menikmati setiap goyanganku. Tangannya langsung kembali meremas payudaraku. Goyanganku pada kontolnya Indra kadang ku selingi dengan gerakan memutar, kadang akupun hanya memaju mundurkan pinggangku. Hingga akhirnya aku tak tahan untuk tidak melumat bibir indra. Aku menjatuhkan tubuhku di atas badan Indra, sehingga payudara semakin merapat dengan dada Indra. Indra tau aku mulai kelelahan, sehingga ia kembali berinisiatif menggenjot tubuhku dari bawah, Ia mulai menyodok-nyodok lubang memekku dengan cepat. Sungguh benar-benar terasa sangat nikmat. Terkadang tangan Indrapun meremas2 atau menampar bongkahan pantatku dengan gemas.
Hingga akhirnya aku merasakan akan meraih orgasme untuk yang ke dua kali. Hingga akhirnya akupun meraih orgasme berbarengan dengan Indra.
“Aahh…….” Indra melenguh panjang.
Kontolnya berkedut-kedut di dalam lubang memekku bersamaan dengan spermanya yang tersembur, terasa hangat semburan peju Indra di dalam memekku. Lalu kami berdua berpelukan setelah saling berbagi kenikmatan dan bertukar keringat. Aku segera melepaskan kontol Indra dari lubang memekku untuk membersihkan memekku dari cairan cinta kami. Indra yang rebahan di sebelahku langsung kembali memeluk tubuhku, hingga aku pun balas memeluknya. Aku benar-benar merasakan sebuah kenyaman dan ketulusan dari setiap pelukan dan sentuhannya.
“Makasih ya Ndraa..” kataku
“Buat apa sayang ?” Tanyanya
“I don’t know.. Aku cuma ngerasa nyaman setiap aku dipelukan kamu..” jawabku
“Itu karna aku suka sama kamu dev, sesuai yang aku bilang sama kamu semalam..” jawabnya
“Iyaa..” jawabku
Aku bangkit dari tempat tidurku dan menuju toilet dengan di susul oleh Indra dari belakang. Kami mandi lagi bersama-sama. Selesai mandi aku berkemad membereskan barang-barangku yang nantinya akan ku bawa ke apartementku, dibantu Indra membereskan, terkadang Indra sering bercanda di tengah aktifitas kami. Ia kadang memuji dengan koleksi pakaian dalam milikku yang relatif seksi-seksi. Setelah selesai aku berpamitan pada Indra untuk melihat-lihat apartemen yang akan ku tinggali nanti. Tak lupa juga aku menitipkan kunci kamarku pada Indra, dan aku berjanji untuk memveri kabar padanya kapan ia harus membawa barang-barang milikku ke apartemen baruku.
Akupun langsung menelepon Santi untuk mengabari bahwa aku akan berangkat ke tempatnya dan kami janjian untuk bertemu di lobby apartemennya. Setelah taksi online yang ku pesan sudah tiba depan kostku, akupun berangkat menuju tempat yang telah di janjikan oleh aku dan santi. Sekitar 20 menit perjalanan akhirnya akupun sampai di lobby apartemen yang telah kita janjikan. Santi menyambutku dengan sebuah senyuman dan pelukan hangat seperti sahabat yang sudah lama tidak bertemu.
Santi : Lu ga bawa barang-barang lu langsung dev ?
Devina : Gak berat juga lagian, ntar gw suruh temen gw yang anterin barang-barang gue San..
Santi : Ya udah kita langsung ke kantor si agen nya aja ya..
Setelah berbincang-bincang dan mengisi data-data persyaratan yang harus ku lengkapi, akupun di antar oleh santi dan sang agen untuk langsung menuju kamarku. Kesan pertama yang ku dapat dari apartement yang ku sewa ini, Cukup mewah apa lagi Apartment ini bertip 3 bedroom, dan memiliki 2 kamar mandi. Di kamar utama, ada sebuah kamar mandi yang di lengkapi dengan bathup. Lumayan juga buat rileks. Tak lupa mengucapkan terima kasih kepada sang agen.
Devina : Thanks ya san.. Udah mau bantu gue..
Santi : Santai aja lah dev.. Toh gw juga yang harus ucapin terima kasih, karna mau gantiin posisi Gw hahaha..
Devina : Iya, cuma gw masih bingung aja kenapa Pak Andrian milih gue buat jadi simpenan dia..
Santi : Sebenernya simple, karna menurut gue dan Pak Andrian, loe lah cewe yang paling cantik di kantor kita hahahha.. apa lagi loe jg butuh biaya kan buat hidupin anak loe..
Devina : Iya juga sih..
Santi : Ya udah nikmatin aja dev, toh Pak Andrian juga bukan tipe laki-laki yang kasar kok, dia orang yang baik, buktinya dia ngijinin gw nikah..
Devina : I know
Setelah berbincang-bincang dengan Santi, tak terasa waktupun sudah mulai memasuki senja. Santi pun pamit karena harus bersiap-siap untuk dinner dengan keluarga calon suaminya. Pak Andrian sempat menelpon ku memadtikan bahwa aku suka dengan apartement yang ia sewakan untukku. Namun ia juga meminta maaf karna tak bisa menemaniku malam ini karna ia harus pergi berlibur dengan keluarganya ke eropa, aku pun mengabari kalo aku ingin pulang dan mengabiskan waktu liburan ku di rumah orang tuaku. Setelah telpon di tutup Pak Andrian mengirin pesan photo bukti transferan di whatsapp untuk ku gunakan selama liburan kantor. Lumayanlah jumlahnya bisa buat kasih orang tuaku sebagian.
Akupun langsung mengabari Indra untuk membawakan barang-barang yang telah kami siapkan, dan mengingatkan Indra untuk meninggalkan kunci kamar ku di meja tv, agar mereka tidak curiga aku kabur dari kost di bantu oleh Indra. Setelah ku beritahukan secaa detail alamat apartemenku dan lantai berapa aku tinggal, Indra mengabariku akan mengantarkan barang-barang milikku Sekitar jam 11 malam ketika kostan mulai sepi dan untuk menghindari kecurigaan orang-orang yang ada di kostanku.
To be Continued
Ceritanya lanjutkan kak.