CHAPTER 6 : KENIKMATAN DARI ANAK PEMILIK KOSTAN
2 Ronde sudah ku lewati dengan Kevin pagi hari ini, yang membuatku sangat lemas. Aku dan Kevin sama-sama mandi untuk membersihkan diri, Jam sudah menunjukan pukul 9. Kamar kami di telepon oleh bagian resepsionis untuk mengingatkan kami untuk segera breakfast.
Kami breakfast di restoran hotel tersebut, mungkin jika orang-orang yang melihat kami. Kami tampak seperti pasangan suami istri. Menurutku pribadi pun begitu. Aku merasa benar-benar nyaman dan cocok, apa lagi setelah perlakuan Kevin padaku yang cukup membuat ku merasa luluh dengan sikap gentlenya.
Saat breakfast, ada seseorang yang menelpon Kevin, Kevin yang berdiri menjauh dari meja makan kami, tampak raut wajahnya serius. Entah apa yang mereka bicarakan di telepon. Cukup membuatku penasaran memang, bahkan membuatku berpikir bahwa pacarnya atau istrinya lah yang menelpon, ada sedikit rasa cemburu memang, tapi setidaknya aku cukup bahagia hari ini, bisa meraih kenikmatan bersama kevin, Bukankah aku sendiri yang mulai tergila-gila oleh rasa nikmatnya Bercinta ?
Setelah selesai mengangkat telepon, Kevin kembali duduk bersamaku dan menyantap sarapan kami. Aku tak berani bertanya memang siapa yang meneleponnya, karena aku sendiripun cukup sadar akan posisiku, siapa aku ? Kami belum resmi berpacaran, bahkan baru kenalpun sehari, tapi untungnya Kevin menjelaskan bahwa ia harus segera pergi dan meminta maaf padaku, bahwa ia tak bisa mengantarkanku pulang ke kost, karena memang ada urusan kerjaan yang sangat mendadak. Ia harus pergi ke luar kota untuk mengurus bisnisnya di Kalimantan.
Setelah selesai sarapan aku dan kevinpun kembali ke kamar, aku kembali berbaring di ranjang, sedangkan kevin bersiap-siap untuk pulang ke rumah menyiapkan segala keperluan yang harus ia bawa ke kalimantan. Sebelum kevin pergi meninggalkanku, ia sempat mencium bibirku dan sedikit meremas payudaraku. Aku hanya melenguh manja padanya.
Aku mengambil remote tv dan menggonta-ganti saluran TV mencari film yang bagus namun sayang, tidak ada satupun film atau acara TV yang menarik untuk di tonton. Hufft.. Cukup bosan juga rasanya hanya sendirian di dalam kamar hotel yang cukup mewah, daripada bosan mending aku kembali ke kostku pikirku. Aku langsung memesan taksi online untuk mengantarkanku kembali ke Kost. Aku benar-benar ingin full istirahat hari ini karena cukup lelah juga semalaman tubuhku digarap oleh Kevin.
Sesampainya di kost, aku langsung masuk ke dalam, dan ku temui beberapa pegawai kostku, dan tak lupa mereka pun menyapaku. “Dari mana mbak ? Tumben gak pulang..” ujar salah satu pegawai kostku. Tak ku jawab memang pertanyaan basa-basi mereka hanya ku lemparkan sebuah senyuman kepada mereka. Setelah masuk kamar, aku langsung memjatuhkan tubuhku ke atas ranjang, rasanya badanku sudah benar-benar tidak ada tulang.
Sekitar setengah jam aku tidur-tiduran di ranjang, aku tersentak dan teringat bahwa Kevin membuang pejunya di dalam mekiku, Aku cukup takut hamil juga saat ini, seketika aku langsung menyalakan laptopku dan mencari-cari obat Pil KB di internet. Aku langsung beranjak dari ranjangku dan berjalan keluar kost, untuk mengunjungi apotik terdekat. Cuaca hari ini di surabaya memang cukup sejuk terutama di daerah Manyar ini, yang tidak terlalu panas. Sambil berjalan-jalan tak sengaja aku bertemu dengan Arya. Ya Arya pegawai kostku !!
“Lhooo.. Mbak Devina ? Mau kemana mbak ?” tanya arya kepadaku
“Astaga Mas Arya bikin kaget aja.. ini mau ke apotik mas beli obat” jawabku
“Emangnya lagi sakit ya mbak ? Ayo sini ku antar pake motor biar cepet mbak..” ajak arya
“Gak juga si Mas, cuma beli buat stok aja, boleh deh tolong ya mas” jawabku, seraya langsung menaiki sepeda motor yang dibawa oleh Arya.
Sepanjang perjalanan menuju apotik, tak banyak kata-kata yang keluar dari mulutku, aku masih merasa sungkan atas kejadian kemarin bersamanya. Agar suasana mencair, Arya mengajakku ngobrol.
“Semalem aku gak liat kamu mbak di kost, ga pulang ya ?” tanya arya
“Iya, Mas aku nginep di tempat temen sekalian beresin kerjaan” jawabku berbohong, karena aku tak ingin Arya tahu bahwa aku sebenarnya habis di garap oleh Kevin dan meraih kepuasan darinya.
“Oh gitu ya mbak.. Oh iya mbak, masalah yang kemarin, aku kangen lhoo sama sepongan Mbak..” Kata Arya yang mengejutkanku
“Ihhh, apaan si Mass, Sore-sore gini udah mesum aja..” candaku padanya sambil mencubit pinggangnya, memang jujur aku juga penasaran bagaimana rasanya dientot oleh Kontol Besar milik Arya, yang memang belum sempat ku cicipi.
Sesampainya di apotik, aku langsung bertanya kepada pegawai apotik tersebut perihal obat KB, dan untungnya pegawai apotik tersebut tidak bertanya hal-hal lain kepadaku. Yang langsung membungkus obat tersebut, dan langsung memproses pembayaran. Aku langsung kembali menuju parkiran yang langsung disambut senyuman oleh Arya.
“Mau kemana lagi mbak ? Biar sekalian ku antar” tanya arya.
“Gak usah mas, paling nanti nyimpang aja ya di alfamart sebrang komplek, Mau beli cemilan sama minuman..” ujarku
“Siap mbak Boss..” jawab Arya yang langsung melanjutkan perjalanan pulang
Di perjalanan pulang aku sempat memegang celana bagian depan Arya, untuk mengetes dan menggoda dia kembali. Arya cukup senang dengan respond ku tersebut.
“Tuhkan yang mesum mbak, Malah mancing-mancing” Kata Arya kepadaku
“Kok aku, kan tadi Mas Arya loh yang bilang kangen” Jawabku mengelak, cukup terkejut juga aku dengan gumpalan daging di balik celana Arya yang ternyata sudah cukup keras
“Malahan punyamu udah bangun tuh mass..” Kataku lagi
“Ya abis, parfume nya mbak bikin napsuin, Makanya jadi cepet sange akunya mbak..” Jawab Arya
“Nanti kita cari waktu ya mas, aku juga pengen di entot sama kontolmu” kataku sambil memeluknya.
Selama diperjalanan pulang aku tetap memeluk Arya, namun sebelum sepeda motor milik Arya masuk ke gerbang kostan, aku melepaskan pelukanku, agar tidak ada satu orangpun di kost yang curiga akan hubungan kami. Sesampainya dikostan aku memang tak banyak bicara dengan pegawai-pegawai kostku. Aku langsung menaiki tangga dan menuju ke arah kamarku. Sebelum masuk kamar, aku melihat ke arah ruangan Gym kostku, Ada seseorang yang baru pertama ku lihat selama aku kost disini. Wajahnya cukup ganteng menurutku, walau tak seganteng Kevin memang, tapi boleh juga jika aku goda dan aku ajak berkenalan pikirku.
Aku langsung masuk kamar, dan menyusun rencana bagaimana cara menggoda pria tersebut. Aku memilih-milih pakaian yang akan kupakai untuk berkenalan dan menggoda Pria tersebut. Mudah-mudah si Pria tersebut masih ada di ruangan gym. Aku memutuskan untuk menggunakan sports bra bermodel tanktop berawarna abu-abu, dengan bawahan legging ketat tanpa mengenakan celana dalam, aku berdiri di depan cermin, sudah cukup seksi menurutku. Mudah-mudahan saja pria tersebut tergoda dengan penampilanku.
Aku langsung menuju ke ruangan gym kostku, dimana Pria tersebut terlihat masih terfokus dengan gymnya. Aku langsung menujut ke arah alat untuk treadmil, tak lupa juga aku melempar sebuah senyuman kepada Pria tersebut, yang ia balas senyum juga kepadaku.
Setelah mensetting kecepatan alat tersebut, aku langsung memulai treadmil, jujur saja aku cukup bergairah dan tidak konsen melakukan treadmil, karena fokusku memang hanya ingin menggoda pria tersebut agar terangsang dan melakukan pendekatan kepadaku. Aku mulai melirik pria tersebut dari cermin-cermin yang ada di ruangan gym, yang ternyata diapun sempat mencuri-curi pandang kepadaku. Ia melirik ke arah bongkahan pantatku yang cukup seksi di tambah aku tidak mengenakan celana dalam lagi di balik legging ketatku.
Sekitar 20 menit aku melakukan treadmil sudah membuat ku cukup berkeringat, aku mengambil handuk kecil yang kubawa untuk mengelap keringatku dan beristirahat sebentar, dan memperhatikan sebentar pria ganteng yang ada di sebrangku. Aku lemparkan sedikit senyuman umpan kepadanya, yang ia respond dengan mendekat ke arahku.
“Heii.. suka workout juga ya ?” sapanya
“Iya, lumayan lah kadang-kadang kalo ada waktu senggang aja, buat jaga kondisi tubuh.. btw aku baru liat kamu disini, baru ya tinggal disini ?” kataku
“Iya nih, gw baru sampe semalem, jadi belum sempet sosialisasi juga sama anak-anak kost sini.. Oh iya kenalin nama Gw Ferry” katanya, sambil menjulurkan tangannya
Cukup berhasil pikirku untuk berkenalan dengannya,
“Salam kenal, Gue Devina” jawabku, yang ku balas julurkan tangan untuk berjabat.
Akupun kembali berbasa-basi dengannya.
“Sebelumnya kost dimana nih ? Masih kuliah atau udah kerja ?” tanyaku
“Sebelumnya Gw di Australie Dev, Mumpung libur kuliah jadi gw balik deh kesini.. Kebeneran Bonyok Gw yang punya kostan ini..” jawabnya
Cukup membuatku terkejut, “Pria yang ku goda ini adalah anak pemilik Kostan tempatku tinggal selama 6 bulan ini. Lalu bagaimana aku harus menggoda pria ini pikirku. Apa aku harus lanjutkan atau stop sampai disini ?” Gumamku dalam hati
Sudah kepalang tanggung aku putuskan untuk terus menggodanya !! Lagian kenapa tidak ? Dia cukup ganteng menurutku, dan aku cukup pede dengan penampilan dan wajahku yang tidak kalah dengan wanita-wanita lain.
“Oh ya ? Pantes aja Gue baru liat lu” Jawabku sambil memberikan sebuah senyuman manis kepadanya
Tak lama aku kembali melanjutkan workout, sambil berpikir usaha apa lagi yang harus aku lakukan untuk membawa Ferry ke ranjang. Ku lihat Ferry telah selesai melakukan Gym, namun aku masih beracting tetap melanjutkan workout agar kesan awalku pada dia tidak terlalu mencolok bahwa aku datang ke ruangan gym ini untuk menggoda Ferry. Ku perhatikan dan ku lirik ferry sambil aku tetap melakukan aktifitas workout, Ia masih tetap duduk sambil beristirahat sambil memperhatikanku, entah apa yang ia perhatikan, entahkah tubuhku atau aktifitasku ? Itu yang ku pikirkan dalam hatiku.
Aku menghentikan aktifitasku dan mengambil handuk yang ku bawa untuk mengelap keringat yang mengucur di perut dan leherku, tapi tiba-tiba aku dikagetkan oleh dua tangan yang tiba-tiba mendekapku dari belakang, ya tangan itu adalah tangan Ferry !! Iya mencoba mendekapku dengan cukup erat dengan satu tangannya yang mencoba membungkam mulutku. Aku mencoba meronta untuk melepaskan tangan kanannya yang menutup mulutku, hingga akhirnya aku berhasil melepaskan tangan kanan ferry dari mulutku.
“Hehh !! Apa-apaan ini Ferr ??” Kataku dengan nada yang cukup tinggi
Namun Ferry langsung kembali mendekapku dan mencium bibirku dengan ganasnya. Aku masih mencoba sedikit mempertahankan harga diriku, walaupun sebenarnya inilah yang aku inginkan. Menggoda Ferry dan menikmati kontol milik Ferry. Aku masih tetap berusaha melepaskan diri dari pelukan Ferry dan ciuman Ferry, namun memang sia-sia karena tenaga Ferrylah yang lebih besar dibandingkan tenagaku.
“Udahlah Dev ga usah ngelawan, emang ini kan yang kamu mau ?” tanya Ferry
“Aku tau kok dari awal liat kamu.. Bahkan sebelum kamu datang ke ruangan Gym ini, aku liat kamu ngelirik aku kok.. Kamu mau nge-goda aku kan ?” tanyanya lagi
“Emmhhh Lepasin Ferr, aku gak ada maksud kaya gini.. !!” jawabku
Tangan Ferry langsung meremas payudaraku dengan kasar dari luar sports braku. Aku sangat yakin Ferry sadar bahwa aku tidak mengenakan apa-apa lagi di balik tanktopku. Namun tetap saja tanganku mencoba untuk menjauhkan tangan Ferry dari payudaraku.
“Udahlah Dev, gak usah terus ngelawan, aku tau kok siapa kamu, semalem aku juga ada di coyote, dan liat kamu sama cowokmu…” ujar Ferry
Seketika aku langsung lemas, ketika mendengar perkataan Ferry, apakah dia melihat semua apa yang kulakukan selama di club semalam ? Apa dia tau juga bahwa aku bahkan meraih kenikmatan bersama Kevin semalam ? Apa jangan-jangan dia berteman juga dengan Kevin ? Hatiku mulai bimbang tapi aku mencoba menepis jauh-jauh pikiran tersebut.
“Iya udah aku ngaku, tapi lepasin dulu.. nanti ada yang liat gimana ?”kataku.
Ferry melepaskan pelukannya, dan memperhatikan sekitar karna cukup riskan juga bila ada pegawai kost atau penghuni kostan yang lain melihat apa yang kita lakukan.
“Jadi gimana mau di kamarku ? atau di kamarmu ?” tanyanya
“Terserah kamu” jawabku sambil berjalan keluar dari ruangan gym
“Eiitsss, mau kemana sih buru-buru…” sahut Ferry, sambil menarik tanganku kembali ke pelukannya.
“Kita ke kamarku aja yuk, biar gak ada orang yang berani ngintip atau liat kita..” ajaknya
Kebetulan memang letak kamar Ferry adalah kamar special di lantai 3, meskipun ada penghuni lain, tapi kamarnya lah yang paling ujung, jadi bisa meminimalisir orang-orang yang melewati kamar. Ferry langsung menuntunku menuju kamarnya dan ketika aku dan Ferry masuk ke kamar, Ferry langsung mencumbuku kembali. Kali ini aku pasrah dan tidak melawan atas tindakan Ferry yang tiba-tiba mencium bibirku. Ia memepetkan tubuhku ke tembok kamar, dan terus menciumku dengan bergairah, aku membalas ciumannya dengan panas, sambil ku lingkarkan tanganku di pundaknya. Tangan Ferry tak tinggal diam, ia langsung meremas-remas payudaraku dengan sangat bernafsu sehingga terasa kasar menurutku. Ciuman Ferrypun turuh keleherku sambil terkadang ia menjilati leherku, walau masih ada sedikit keringat, ia tidak sedikitpun merasa jijik dengan keringatku. Malah membuatnya semakin bernafsu menikmati tubuhku sore itu.
“Emmmmhhhh, gelii Ferrr…”desahku.
Ferry terus melanjutkan aktifitasnya, kali ini tangannya masuk dalam Tanktop Sport Braku, untuk meraih payudaraku yang padat, dan meremasnya langsung untuk merasakan kenyalnya Payudaraku. Ferry kembali mencium bibirku, kali ini lidahnya ia masukan ke dalam mulutku, dan aku kembali merespon ciumannya dengan melilitkan lidahku pada lidahnya. Dia meremas dan mempermainkan payudaraku, membuatku menjadi sangat terangsang !! Kedua putingku segera mencuat keras. Ferry menarik ke atas tanktopku melewati bahuku dan mulai menelelanjangi tubuhku bagian atas, Ia langsung mencium payudaraku, terkadang memainkan lidahnya di putingku yang sudah sangat keras, sedangkan tangannya yang satunya meremas-remas payudaraku yang satunya, dan tepat disana, disaat itu, itu semualah yang kuinginkan. Ia sangat lihat ketika menjilat dan menghisap payudaraku. Aku hampir meraih puncak kenikmatan dengan hanya berdiri disana saat itu.
Dia berdiri dihadapanku, dia taruh sebelah tangannya pada kakiku yang terbungkus celana legging ketat, membelainya dengan lembut, bergerak naik melewati lututku, semakin naik melewati bagian atas pahaku. Begitu pelan, kurasakan ujung jemarinya merayap menyusuri bagian celana legging yang mumbungkus selangkanganku. Dan dia kemudian berdiri dihadapanku, dengan pakaian masih utuh sedangkan aku, telanjang bagian atas hingga batas pinggang. Hanya mengenakan celana legging ketat tanpa celana dalam, sepatu olah raga saja.
Aku ingin dicium, dan dipeluk kembali. Aku tahu dia bisa melihatnya dalam mataku saat itu. Karena, dengan cepat dia merengkuh tubuhku ke dalam pelukannya dan menciumku kembali. Payudara telanjangku terhimpit ditubuhnya kala kami berciuman, mulut kami terbuka, kedua lidah kami terlena oleh gairah yang membara. Aku benar-benar menikmati ciuman dan rangsangan-rangsangan yang diberikan Ferry kepadaku. Aku menyusupkan lidahku ke dalam mulut Ferry juga. Ferry tak bertahan lama untuk tetap menggunakan pakaiannya setelah melakukan ciuman yang sangat bergairah tersebut.
Aku berjalan menuju ranjang yang cukup besar dan berbaring di atas ranjang, sambil menyaksikan Ferry melepaskan seluruh pakaiannya hingga hanya tersisa celana dalamnya saja. Aku mengamati celana dalamnya yang memperlihatkan sesuatu yang cukup besar di dalamnya.
“Wow, udah ada yang menggembung tuh !!” godaku pada Ferry.
“Kamu suka ?” tanyanya.
Aku mengganguk pelan sambil tersenyum.
“Sini dong, biar aku bisa tanggung jawab sama apa yang ada di balik celana dalem kamu..” Godaku lagi
Saat dia berada disamping ranjang, kugapaikan tanganku dan kubelai bagian depan celana dalamnya dengan gemas. Sekarang aku merasa sangat penasaran dengan ukuran kontol pria ini, maka kusentakkan celana dalamnya turun dan batang kontolnya langsung saja melompat keluar. Itu sangat keras dan berdiri mengacung tegak, tepat kearahku.
“Astaga !! Besar juga kontol milik Ferry, bahkan lebih besar dari semua pria yang pernah ngentot denganku” kataku dalam hati
Kusentuhkan tanganku padanya, terasa sangat hangat dan sangat begitu keras! Pandangan mataku terpaku pada batang kontolnya yang besar saat aku mengocoknya kontol itu dengan lembut. Tubuh tengkurap diatas ranjang kamarnya, dengan tubuh hanya berbalut celana legging ketat, sambil memegangi batang kontol keras dan besar milik seorang pria yang baru saja aku kenal, bahkan belum hitungan jam !
Oh.. aku merasa tak sabar untuk segera mengulum kontol milik Ferry, aku benar-bernar seperti terhipnotis oleh kontol milik Ferry. Ku gunakan lidahku untuk menjilat batang kontol besar milik Ferry. Kubiarkan dia menyusupkan kepala kontolnya memasuki mulutku, dan aku menghisapnya dalam-dalam. Ferry menyusupkan tangannya kebalik celana leggingku, dan memainkan memek ku dengan jari-jari tangannya. Ku biarkan Ferry melepaskan celana legging yang kupakai, hingga akhirnya aku telanjang bulat di kamar Ferry. Memek ku jadi begitu sangat basah dengan permainan jari-jarinya di klitorisku.
Ferry memintaku untuk berbalik dan melakukan gaya 69, Ferry terlihat senang dengan caraku menggunakan lidahku pada kontolnya, bukan hanya pada batangnya, tapi juga dibawah buah zakarnya, sedikit turun ke pahanya, dan naik kembali disepanjang batang kontol besarnya, semakin naik menuju kepalanya yang licin. Ferry membalas perlakuanku, dia benamkan kepalanya diantara pahaku, dan menciumi serta menjilat memekku. Membuat memek ku semakin bertambah basah dari sebelumnya. Dia tetap bertahan dibawah selangkanganku sangat lama, bermain dengan klitorisku. Waktu yang cukup bagiku untuk meraih orgasme pertama.
Nafasku terasa berat, kugapai ke bawah dan menjambak rambutnya.
“Ferrr, ayo entot aku sekarang !!” Pintaku
Kontolnya butuh perlakuan lebih lengkap, mulutku tak bisa menanganinya. Dan kemudian dia menaiki tubuhku. Tubuhnya menutupiku seutuhnya, kejantanannya sungguh sempurna. Jika saja aku tak begitu basah, mungkin saja dia butuh sedikit paksaan untuk memasukkan seluruh batang penisnya ke dalam lubang memek ku, tapi aku sudah lebih dari sangat basah. Kontolnya masuk ke dalam memekku hanya dalam satu dorongan panjang, yang membuatku menggelinjang kesakitan disertai rasa nikmat.
Aku memohon pada Ferry untuk memasukkan kontolnya sedalam-dalamya ke liang memekku. Ferry mulai mengayunkan kontolnya keluar masuk, aku mendesah, semakin membakar birahi Ferry, kubakar birahi pasangan ngentotku sire ini. Saling mengayunkan tubuh basah berkeringat. Batang kontolnya mengeksplorasi bagian terdalam dari tubuhku, membuatku melenguh panjang.
“Aaaaaahhhhhh.. emhhhh sssshhhh”Desahku yang semakin tak karuan menahan kenikmatan dari Ferry
Didalam kamar ini, diatas ranjang Ferry, memekku terus dikocok dengan begitu nikmatnya. Tangannya mencengkeram erat pahaku, Tanganku mencengkeram erat pundak Ferry, bibirku berulang kali mendesah-desah pertanda nikmat yang tak bisa di gambarkan dengan kata-kata.
Ferry menarik tubuhku ke dan berganti posisi menjadi Woman on Top, aku langsung menggerakan pinggulku naik turun sambil mengempot kontol yang ada di dalam memekku, untuk menambah rasa nikmat yang akan dirasakan oleh lawan mainku Ferry, aku menjadi terobsesi memberika dia kepuasan seks, dengan seluruh tubuhku. Tangan Ferry meraih kedua pyaudaraku, dan mulai meremasnya dengan gemas. Aku menggerakan pinggulku semakin kencang, hingga akhirnya aku melenguh panjang pertanda orgasmeku.
“Aahhhhhhhhhh” lenguhku sambil menjatuhkan tubuhku ke badan Ferry dan langsung mencium bibirnya dengan panas. Ferry yang masih belum meraih orgasme kembali menggoyangkan kontolnya dengan sangat cepat. Sekitar 5 menit aku yang kembali terangsang dan bergairah akibat tusukan-tusakan kontol Ferry pada memekku, membuatku kembali berinisiatif menggoyangkan pinggkulku untuk mengimbangi permainan kontol Ferry.
Sambil menikmati sodokan-sodokana kontol Ferry pada memekku, aku menjilati puting susu ferry, dan terus merangsangnya agar cepat meraih orgasme, tak kusangka bahwa Ferry benar-benar kuat dalam hal bercinta, Ferry kembali mengubah posisi kali ini ia menusukan kontolnya dari belakang sambil berbaring ke samping, tangannya pun terus meremas-remas payudaraku, ia menarik kepalaku ke belakang dan mencium kembali bibirku sambil tangan dan kontol terus memberikan ku kenikmatan.. Hingga akhirnya aku merasa ingin orgamse untuk yang ke 3 kalinya, begitupun dengan Ferry, akhirnya Ferrypun tak kuat menahan puncak orgasme dari hubungan badan ini.
“Ohhh Dev, aku udah crott..” katanya
“Iya, Fer aku juga udah mau keluar lagi.. Kontol kamu bener-bener enak banget, bisa bikin aku puas banget sayang..” jawabku
“Keluarin dimana Dev ? Dalem apa luar ?”tanyanya sambil terus mempercepat tusukan kontolnya dalam meki ku.
“Keluarin di dalem aja sayang.. Ahhhhhhhhh Terus sayang masukin kontol kamu” Lenguhku pertanda orgasmeku yang semakin dekat.
Akhirnya kami mengeluarkan cairan cinta kami bersama-sama di dalam memekku, terasa sangat deras sekali semburan peju dari Ferry didalam memekku, hingga memekku tak bisa menampung peju milik kami berdua, hingga tercecer keluar dari memekku membasahi sprei ranjang.
Kami berciuman kembali, dan ferry memelukku erat-erat. Aku benar-benar diberikan kepuasan oleh kontol besar milik Ferry. Tidak ku sangka bahwa Ferry benar-benar hebat dalam bercinta. Aku tak ingin melepaskan momen indah ini.
Aku memeluk tubuh Ferry, dan menyandarkan kepalaku di dadanya yang bidang. Begitupun kevin yang memelukku erat.
BERSAMBUNG !!!
Episode sebelumnya dimana bisa dilihat.
ada di halaman sebelum2nya kak, silahkan …
Luar biasa, membayangkan seorang Devina yang bikin ngaceng terus..😄😄