Skip to content

Istriku yang Alim, Pasrah ditangan Tukang Pijit – Part 12

” yaudah pak aku pulang ya, ujannya udah berhenti ” kataku berpamitan
” iya neng duhh ngerepotin sampe dianterin kesini uangnya “
” gapapa pak yaudah ya assalamualaikum “
” waalaikumsalam “
Aku pergi dari rumahnya mengenakan pakaian yang basah kuyup karena aku harus beristirahat dan kebetulan sekali ada kendaraan umum yang berhenti jadi aku bisa pulang cepat, sesampainya dirumah aku segera memanaskan air untuk mandi karena kedinginan.
Selesai mandi aku merebahkan tubuh karena kelelahan
kenapa aku begitu ketagihan soal seks padahal semua orang pasti merasakan itu bila sudah menikah, apa karena segel birahiku sudah rusak oleh mantan kekasihku dulu, jadi sulit bagiku untuk menahan hasrat itu. Rasa kantuk semakin sulit ku tahan hingga akhirnya aku tertidur
” jeng aku izin ga masuk ya hari ini ” kataku mengirim pesan karena kepalaku sedikit pusing mungkin karena hujan kemarin
” oh iya ” katanya dan aku harus istirahat seharian itu, tapi lama tertidur membuatku semakin pusing saja sehingga aku putuskan untuk jalan-jalan keliling kampung. Saat aku melewati rumah umi fatima rasanya ingin berkunjung karena sudah lama sekali tidak kesana
TOK TOK TOK
” assalamualaikum umi “
Tak ada jawaban sama sekali namu aku mendengar suara aneh
” umi assalamualaikum, umi gapapa? ” aku khawatir takut ada sesuatu yang terjadi, ketika aku buka pintunya ternyata tidak di kunci dan kudekati kamarnya betapa terkejut saat kulihat umi fatima sedang bersetubuh dengan ikhsan diatas meja pijat
” enak kontolnya shshh “
” ibu masih bagus toketnya “
” sering dirawat kan ssh “
” pantesan masih montok “
” memeknya masih enak ga “
” ahh heeh sshh bu saya mau keluar sshh “
” tembak didalem aja “
” ah bu keluar “
” didalem aja biar anget mhh “
” ahhh bu mmmhhh “
Mereka terkulai lemas diatas meja pijat itu
” dari dulu saya pengen bu hehe “
” padahal kamu sering kajian sama ibu ya “
” iya hehe kesampean juga “
” kamu pacarnya irma kan “
” iya dulu “
” mmhh sini kontolnya ” umi langsung mengulum kontol ikhsan
” pintu depan dikunci ga bu “
” engga gapapa udah selesai kan “
mungkin mereka bermodus untuk pijat padahal aku sudah khawatir takut terjadi sesuatu namun mereka malah enak enakan ternyata, aku kembali menutup pintu dan keluar. Ikhsan bekerja tukang pijat kurasa memang itu tujuannya, ingin menikmati setiap pasiennya dan akupun tidak menyangka bahwa umi fatima seperti itu.
Aku kembali ke rumah dan harus menuntaskan hasratku akibat tontonan barusan dirumah umi fatima namun hanya pak irman yang dapat menuntaskan hasratku apa aku harus kesana lagi? Hingga lupa dengan posisiku sebagai wanita muslimah yang seharusnya menjaga kehormatanku
TOK TOK TOK
aku segera berlari kedepan berharap itu pak irman
” bapak ” betapa terkejut aku ternyata itu ikhsan
” eh irma hehe “
” ada perlu apa ya “
” engga mau ngobrol aja “
” maaf ya ga ada waktu ” kataku
” tapi aku denger kabar dari bos randy “
” kabar apa “
” kabar kamu hehe katanya sering dipake tukang pijit ” katanya frontal
” jangan kurang ajar ya kamu “
” eh maaf ya aku tau dari sumbernya ” katanya tertawa sinis
” tau apa randy soal aku “
” katanya pak irman yang paling sering make kamu ya hehe “
” kamu tau sopan santun ga? Bicara sama cewek seenaknya “
” jangan so jual mahal dulu kan aku yang pertama kali merawanin kamu hehehe ” katanya dengan gaya yang songong seketika aku lemas
” hmmm “
” masih kerasa banget gimana darah perawan kamu keluar haha “
Seketika ku tampar wajahnya
” awas kamu ya ” kataku dengan mata berkaca kaca
” ehhh ada apa ini ” ajeng datang memelukku dan seketika aku menangis di pelukannya
” bilangin tuh jangan so jual mahal ” katanya sambil berlalu pergi
” udah ir tenangin diri kamu ” aku menangis di pelukan ajeng dengan tubuh melemas
” udah gapapa jeng aku mau istirahat ” kataku berlalu masuk
” kalau udah tenang nanti kabari aku ya ” katanya dibalik pintu, benar juga apa kata ikhsan ngapain aku jual mahal jika kenyataannya memang sepert itu tinggal bagaimana kita menjalaninya
TOK TOK TOK
” neng ” kudengar suara seorang yang tak asing
” bapak ” kataku dengan mata sembab akibat menangis
” eneng kenapa “
” gapapa pak “
” ohh ini bapak mau kembaliin baju daleman eneng yang ketinggalan ” katanya
” iya pak makasih ” kataku menunduk, ia masuk dan menutup pintu
” siapa yang bikin nagis “
” ikhsan “
” jangan di dengerin neng, pasti jelek jelekin kamu ” ia mengusap air mata di pipiku
” heeh “
” hidup neng, eneng sendiri yang jalanin “
” iya pak “
Ia memelukku erat dan sungguh terasa nyaman sekali rasanya berada dalam pelukannya dan tidak ingin lepas, ia mengelus rambutku. Suasana terasa semakin romantis tanpa sadar bibir kami berpagutan, segera kuraba kontolnya dan ia membuka celananya kemudian kontolnya yang ngaceng ku kocok
” sepong neng “
Aku segera berjongkok dan ku kulum kontolnya dengan lembut
” enak pak? “
” iya pelan aja gitu enak sshh “
” hmm mmm ” ku mainkan lidahku di kepala kontolnya
” pengen dijepit toket neng “
Aku membuka kancing dasterku dan kujepit kontolnya di belahan payudaraku, ia mengangkat dagunya pertanda merasakan kenikmatan
” emang enak pak? “
” sshh enak banget “
” padahal cuma di jepit doang ” kataku
” iya tapi lembut jadi enak ke kontolnya “
” hmmm ” aku terus menggesek kontolnya di belahan payudaraku
” montok toketnya jadi enak neng empuk hehe ” ia membuka pakaiannku kemudian menarikku ke kamar dan merebahkanku di kasur
” ngaceng banget kontolnya “
” kalo liat neng telanjang pasti gini ” aku mengangkang dan ia segera memasukkan kontolnya ke memekku
” sshhh ah bapak mmhh “
” tuh suka nyaman kalo kontol bapak lagi didalem memek neng “
” enak ya pak sshhh “
” heeh betah rasanya “
” tuh kalo di colok colok gini enak geli kontol bapak sshhh “
” iya memekku juga pak geli sshh ” kataku keenakan
” duh ini susu montok goyang goyang terus ” ia membenamkan mukanya di payudaraku
” sshhh aww “
Ia mencabut kontolnya dan menggesekkannya di bibir memekku
” enak ga neng “
” heeh sshh ” aku mulai keenakan
” itilnya bapak gesek gesek gini “
” ngilu pak enakan didalem tadi “
” gini ya ” katanya kembali menggenjot memekku
” sshhh mmhhh heeh sshh pak “
” jangan ditahan neng ” katanya ngos ngosan
” ahh pak “
CRTT CRTTT
aku merasakan sisa sisa orgasmeku yang sungguh membuatku melayang merasakan nikmatnya.

1 thought on “Istriku yang Alim, Pasrah ditangan Tukang Pijit – Part 12”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *