Skip to content

Istriku yang Alim, Pasrah ditangan Tukang Pijit – Part 23

TOK TOK TOKK
aku terbangun karena mendengar ketukan namun ternyata sudah gelap, masih terasa lemas
TOK TOK TOK
” iya sebentar “
Saat kubuka pintu ternyata umi fatima
” irma kamu kenapa “
” gapapa umi “
” nih umi masak tadi, cobain “
” iya ” aku melemas dan hampir terjatuh
” kamu kenapa sih “
” aku diperkosa ” kataku menunduk
” hahh? astaghfirullah, sama siapa? “
” ikhsan “
” kurang ajar ” katanya berdiri dan segera pergi, kuambil bungkusan makanan itu lalu memakannya karena tenagaku sudah habis dikuras.
Aku terbangun karena sinar matahari menusuk mataku, aku lupa menutup gorden karena terlalu lelah dan hari ini harus masuk kerja seketika aku mandi secepat kilat dan segera berangkat
” tumben telat ” kata bu tia bertemu di lobby
” ehh tidur di tempat ajeng bu jadi telat hehe ” aku berbohong
” hah? Kamu threesome? “
” astaghfirullah ibu “
” ibu tau kelakuan kalian “
” engga bu “
Aku segera naik menuju meja kerja ku, bu tia bisa tahu dari mana ya kira kira, ia malah kembali menghampiri mejaku
” enak gak threesome? “
” apa sih bu “
” hehe ibu tau semuanya “
Aku semakin risih dibuatnya dan langsung berpura pura izin ke kamar mandi, bagaimana bisa bocor hingga ke bu tia dan mana mungkin ajeng memberitahunya. Saat aku keluar kamar mandi datang cucu pak irman menghampiriku
” teteh hehe “
” iya kenapa “
” mau ke ruangan bu tia ” katanya
” di lantai atas “
” oh iya makasih teh hehe “
Bu tia maennya sama bocah juga ternyata, aku kembali ke meja kerja ku dan mulai membereskan sisa berkas sebelum aku berhenti dari sini
” bu irma di suruh ke ruangan bu tia ” seorang recepcionist memberi tahuku dan aku langsung menuju ke ruangannya, aku takut ia membocorkan semuanya
TOK TOK TOK
” masuk “
Kaget setengah mati melihat bu tua sedang di doggy style oleh cucu pak irman
” duh maaf ” kataku menutup mata
” gapapa itu ambil berkas sshhh buat ajeng mmhh “
” iya bu “
” hehehe teteh sini ngewe lagi “
Kurang ajar banget itu bocah seenaknya
” eh kalian pernah sshhh? ” kata bu tia
” iya bu pernah hehe memeknya teh irma enak “
” emang memek ibu ga enak? “
” hehe enak ko bu “
” sshh sini ir ikutan mmmhh “
” mkasih, yaudah saya pamit ya ” aku segera meninggalkan ruangan itu namun konak rasanya melihat pemandangan itu secara live.
Satu minggu kemudian ajeng mulai masuk kerja karena jatah cutinya telah selesai
” eciye pengantin baru “
” hehehe ayo kapan kamu ir ” ia sengaja memancingku
” nanti deh hehe, oiya ada berkas dari bu tia “
” oh iya, hayo kapan nyusul “
” mana calonnya belum keliatan haha “
” enak loh ir hmm nikmat ” ia meremas payudaranya
” iya deh yang lagi enak enaknya “
” hehehe “
Kami tetap bekerja seperti biasa dan aku mulai meminta kepastian mengenai kepindahan kami menuju kota lain
” gimana jeng soal kerjaan itu “
” iya kita prepare aja, beresin semuanya disini nanti kita berangkat “
” aku udah sih “
” randy bilang sih minggu ini “
” iya gapapa “
” yaudah nanti aku bilang randy ya “
Sebelum berangkat aku harus menyelesaikan tugas tugas disini, segera ku temui bu tia
TOK TOK TOK
” masuk “
” bu ” aku perlahan memasuki ruangannya
” iya kenapa irma “
” saya mau mengajukan ini ” aku menyodorkan map coklat berisi surat pengunduran diri lalu kuceritakan semuanya agar ia percaya.

” ayo ir ” ajak ajeng dan kami berangkat bersama randy di mobil dengan pak irman sebagai sopirnya, ajeng duduk dibelakang bersamaku
” udah sarapan belum ir ” tanya randy
” udah udah tadi hehe “
” kamu wangi banget sih ir ” ajeng menciumi leherku
” eh malu ada randy, pak irman ssh “
” biarin mmhh ” ia terus menciumi leherku
” udah malu jeng ” aku mendorongnya
” yahh “
” aku mau tidur aja ” aku memeluknya
” kalian sahabatan akrab banget sih ” randy mengintip lewat kaca
” iyalah hehe ” pak irman hanya tersenyum penuh arti.
Tanpa terasa aku tertidur karena nyaman dalam pelukan ajeng
” hey bangun nyampe ini “
Sebuah suara membangunkanku saat kulihat jam ternyata sudah jam 13.00
” lama juga ya “
” iya lumayan ir soalnya “
Kami segera membawa semua barang bawaan dan membereskannya karena kantor itu masih kosong, seperti rumah biasa namun sejuk
” kamu itu aja kamarnya ” kata randy, miris juga aku masih sendiri melihat mereka mesra berdua haha
” iya “
Ternyata ada kasur disitu, setelah membereskan barang bawaan aku langsung ambruk di kasur
TOK TOK TOK
” ir makan dulu sini “
” iya jeng ” aku kembali namun pak irman tidak ada
” pak irman mana ” tanyaku
” pulang lagi dia “
” ohh iya iya ” kukira dia disini juga.
Setelah semua selesai kami beristirahat karena lelah seharian dalam perjalanan karena besok pekerjaan baru akan dimulai.

Senin pagi seperti biasa setelah sarapan aku langsung berkumpul untuk meeting mengenai sistem kerja dan peraturan perusahaan, aku senang walaupun teman dan sahabat dalam pekerjaan kita tetap profesional
” jadi nanti ajeng input pemasukan dan pengeluaran, irma fokus di develop semua karyawan ” randy membeberkan jobdesc kami, aku langsung mempelajari semua data karyawan dan ternyata pemijat wanita pun banyak namun beda tempat
” banyak juga karyawannya “
” iya ir emang cuma beda tempat “
” aku kira cuma itu aja “
Tidak pernah terbayangkan sebelumnya bisa bekerja di tempat yang pertama kali memberiku kenikmatan bahkan aku berposisi sebagai develop karyawan saat ini. Hari demi hari dapat kurasakan disini karena belum terbiasa .
” irma dimana, ibu ada undangan ini ” umi fatima mengirimiku pesan singkat
” umi maaf sekarang di luar kota, nanti minggu pulang “
” wahh umi ga tau, gapapa kalo gabisa “
” bisa ko mi hehe ” aku lupa tidak memberi kabar mengenai perpindahanku ke luar kota dan sudah lama juga aku tidak ikut kajian, aku meminta izin untuk pulang hari minggu
” iya kita juga pulang dulu ko minggu sekarang ” ujar ajeng, ah beruntungnya aku
” gimana ir betah disini ” tanya randy
” alhamdulillah hehe “
Betah rasanya berkumpul bersama sahabat namun tetap profesional dalam hal pekerjaan.
Sabtu sore kami segera berangkat menuju rumah namun kebetulan sekali perjalanan lancar dan tidak macet, perjalananpun terasa lebih cepat
” mau masuk dulu ngga ” tanyaku
” gapapa gausah, yaudah kita pulang ya “
” hati hati ya makasih “
untung saja tadi sebelum berangkat aku sudah mandi jadi tinggal istirahat, saat aku membuka pintu ada bayangan seseorang didalam
” siapa itu? “
” hehehe ” tiba tiba muncul ikhsan
” ngapain kamu disini “
” kangen ya ” ia mendekatiku namun aku segera keluar
” ngapain kamu “
” sini tuh liat kontolku udah ngaceng ” katanya lancang, aku segera berlari menuju rumah umi fatima
” TOLONG! “
ikhsan mengejarku namun aku berlari cepat karena rasa takut, segera kuketuk pintunya
TOK TOK TOK
” umi! ” tak lama umi fatima keluar
” irma kenapa “
Aku langsung memeluknya karena ketakutan
” tolong umi “
” kenapa irma “
Kulihat ikhsan sudah tidak ada dan tidak berhasil menangkapku, apa benar barusan apa hanya halusinasiku?

1 thought on “Istriku yang Alim, Pasrah ditangan Tukang Pijit – Part 23”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *