Episode 4
Weekend pun tiba dan aku ingin liburan tanpa diganggu siapapun, ingin rasanya aku dipijat lagi tapi tidak ditempat itu tentunya. Segera kupesan let’s massage karena kebetulan sedang ada promo untuk pijat panggilan, sekali sekali aku pijat dirumah mumpung lagi banyak waktu luang tanpa diganggu pekerjaan atau apapun.
” pemijatnya sedang menuju kesitu ya mbak ” kata suara perempuan di telepon, akupun berbenah tempat dan meja untuk pijat nanti dan kusiapkan minum dan sedikit camilan untuk si pemijat nanti
” TOK TOK TOK “
” iya sebentar ” mungkin ini pemijatnya datang dan saat kubuka pintu terlihat seorang pria membawa tas hitam
” neng yang pesen pijat tadi ya “
” iya pak, bapak siapa ya “
” saya yang mau mijat neng ” waduh kenapa malah cowok lagi yang mau pijat
” saya pesen pemijatnya cewek deh tadi perasaan “
” dia lagi libur neng “
Aku terdiam sejenak tapi Ya apa boleh buat sudah terlanjur pesan dan aku akan menjaga diri untuk kali ini
” ohh gitu ya, yaudah deh masuk aja “
Aku mempersilahkannya duduk dan menunggu sambil ku ganti pakaianku, ia mempersiapkan meja dan peralatan pijatnya
” ini handuknya neng “
” oh iya pak “
Akupun berlalu ke kamar dan segera ganti pakaian, aku tidak mengenakan apapun hanya terlilit handuk saja
” tiduran aja neng “
” oh iya ” akupun segera telungkup dan mulai merasakan minyak urut membasahi punggungku, pijatan lembut mulai kurasakan perlahan mambuat tubuhku merasa rileks dan tenang
” dibuka sedikit neng handuknya “
Akupun menurut saja entah kenapa secara tidak sadar mengikuti perintahnya, dan handuk hanya menutupi pantatku.
Mulai kurasakan kembali minyak urut membasahi pinggangku diikuti dengan pijatan lembut yang membuatku rileks dan hampir membuatku tertidur. Tubuhku benar benar rileks dan setengah sadar karena pijatannya memang memuaskan
” handuknya dibuka aja ya pak ” kataku di alam bawah sadar
” iya neng biar gampang bapak mijitnya ” akupun mengangkat pinggang dan terlepaslah handuk itu, tubuhku telanjang seutuhnya tanpa sehelai benang pun.
Minyak urut kembali membasahi pantatku dan pijatan lembut mulai beraksi di pantatku, aku yakin ia bisa melihat memekku dengan jelas dari belakang. Ia mulai memijat ke arah selangkangan dan menyentuh bibir memekku
” hhmmhh ” aku mulai bergumam.
Ia mulai menggesek memekku dengan lembut terasa syarafku kontraksi saat jari itu menyentuh itilnya, saat sedang tanggung tiba tiba
” dibalik dulu badannya neng “
Katanya menyadarkanku saat sedang keenakan, akupun segera membalikan badan dan menyilangkan tangan menutupi toket dan memekku
” dibuka aja neng ” katanya sambil menepis tanganku yang sedang menutupi toketku
” malu pak “
” gapapa neng ” katanya sambil mengguyurkan minyak ke toketku
” hhmmmhh ” aku mengerang saat tetesan itu mengenai putingku dan tangannya mulai memijat toketku dengan perlahan
” hmmhh udah pak “
” gapapa neng biar kenceng susunya harus di pijat gini “
Katanya sambil meremas dan memilin putingnya
” hmmhh ahh ” aku mulai tak bisa menahan rasa nikmat ini
” neng montok banget susunya, empuk juga “
Katanya mulai melecehkanku
” udah pak ” tanganku mulai menahan pijatannya
” gapapa neng rileks aja badannya “
Ia mulai mengenyot puting susuku
” hmmhhh sshhh “
” enak ya neng “
” linu pak susunya sshhh “
” gapapa biar kenceng itu ototnya ” katanya mengelabuiku,
Perlahan pijatannya turun ke perutku dan akupun kembali melemas, kulihat ia beberapa kali menelan ludah menahan nafsunya. Bagaimana tidak menyentuh tubuh seorang akhwat montok dengan bebasnya membuatnya semakin konak, dapat kulihat dari wajahnya yang sedang menahan nafsu birahinya.