Skip to content

Materi Pelajaran Sex Di Sekolah..part-4

Rintihan-rintihan kedua murid yang cantik itu terkadang disela oleh suara tawa pak Dion yang terkekeh-kekeh keenakan, erangan dan desahan-desahan manja semakin sering terdengar dari bibir mereka.

“Aaaaa…. Hemmmm CRRTTT CRRRRTTT”
“Aduhhhh… AAAAAAA…. Crrr Crrrrr…….”

Pak Dion semakin pede ketika berhasil merobohkan kedua muridnya yang cantik sekaligus. Ia lalu mencabut batang kemaluannya.

“Ehmmm, He he he…..kalian haus??” Pak Dion bertanya pada kedua muridnya, Anita dan Veily menganggukkan kepala sambil menatap dengan pandangan memohon.

“Ayo kalian bersujud di depan Bapak….” tangan kanan Pak Dion berkacak pinggang sedang kan tangan kirinya memegang sebotol teh botol yang sudah dibuka, perlahan-lahan Anita dan Veily berlutut di hadapan penis Pak Dion.

“Kalian boleh minum tapi harus lewat Bapak, ya itung-itung ngerasain teh botol rasa baru,” Pak Dion memiringkan teh botol ditangannya tepat pada Batang Penisnya yang sengaja diarahkan pada wajah kedua muridnya yang cantik.

Anita dan Veily terdiam sambil menatap sedikit air teh yang mengucur di ujung kemaluan Pak Dion, antara rasa haus dan harga diri, itulah yang harus dipilih oleh mereka.

“Gluk… Ceglukk…” berkali-kali Veily dan Anita menelan ludah berusaha membasahi kerongkongan mereka yang terasa kering dan panas sedangkan sedikit air teh yang mengucur di ujung penis Pak Dion begitu menggoda mereka.
“Slccckkk… Slllccckkkk,, Glekkk,,, Srrrrrrpppp… Srrrpppp” Veily langsung menyeruput air teh yang mengucur di ujung penis Pak Dion, untuk mengghilangkan rasa dahaga yang menyiksanya.

“HA HA HA HA HA HA…..” Pak Dion tertawa senang, suara tawanya semakin keras ketika Anita mengikuti jejak Veily.

“Buka mulut kalian lebar-lebar….” Pak Dion memerintahkan agar Veily dan Anita membuka mulut mereka, ia mengarahkan kepala kemaluannya pada mulut Anita yang ternganga, kemudian menuangkan air teh melalui batang kemaluannya

“Cerrrrrrr………” terdengar suara air teh yang sedang mengisi rongga mulut Anita, selesai mengisi mulut Anita, Pak Dion mengarah kepala kemaluannya untuk mengisi rongga mulut Veily.

“Glukkk… Glukk”
“Ceglukk…. Gluk”

Anita dan Veily yang kehausan menelan air teh di rongga mulut mereka, pak Dion berulang kali mengisi mulut kedua muridnya yang terus menganga kehausan.

“Nahhh, gimana rasanya ?? teh botol rasa , HA HA HA” Pak Dion tertawa terbahak-bahak, ada sensasi tersendiri ketika melecehkan kedua muridnya yang cantik.

Pak Dion mencekal pergelangan tangan kedua muridnya dan menarik mereka berdua berdiri, “Nahhhh , kalian sudah belajar dient*t dan terus terang, Bapak sangat salut pada kalian berdua, memiaw kalian rasanya enakk banget…, seret, peret pisannn…, top abis dahhhh….!! TWO THUMB UP BUAT memiaw KALIAN !! ” (Hemmmmm??? Waduh….kayaknya istilahnya familiar amat ^^ )

“Setelah pelajaran dientt, kurang sreg rasanya jika kalian tidak belajar untuk melakukan pembalasan…., nah ini dia pelajaran selanjutnya, kalianlah yang harus belajar ngenttin Bapak…. He he he…..” Pak Dion menarik Veily dan Anita ke arah kursi sofa panjang di ruangan kepala sekolah yang biasanya dipakai untuk menjamu tamu.

Tubuh Pak Dion duduk santai di atas kursi sofa, Veily dan Anita saling berpandangan. Harap-harap cemas, berharap untuk kembali menggapai puncak kenikmatan namun cemas menghadapi sodokan-sodokan maut pak Dion.

“Nah, Anita…, Coba kamu naik kemari,”
Anita menaiki tubuh Pak Dion, kedua tangannya berpegangan pada bahu pak Dion untuk menjaga keseimbangan tubuhnya, Posisi Anita Mirip seperti Orang yang sedang berjongkok untuk buang air kecil.

“Oke, sekarang kamu dudukin kepala Bapak Pakai memiaw Kamu…, Ayooo…, jangan ragu-ragu….”Pak Dion membantu dengan menarik pinggang Anita untuk turun.

“Sllllleeeeeppppphhhhh ” Perlahan-lahan kepala kemaluan Pak Dion kembali membelah vagina Anita. “Aaakkhhh….” kepala Anita terangkat keatas sambil mendesah panjang merasakan batang kemaluan Pak Dion kembali tertancap di lubang vaginanya, Anita berusaha menekankan vaginanya ke bawah, lelehan keringat kembali bercucuran membasahi tubuh gadis itu.

“Sekarang kamu ayun-ayunkan pinggul kamu… Ayoo…” Pak Dion menanti aksi Anita selanjutnya, sambil menggigit bibir Anita mulai bergerak mengayun-ngayunkan pinggulnya.

“Lebih cepat !!.. Lebihhh kuatttt….!! ” Pak Dion menyemangati Anita agar lebih aktif lagi melakukan Pr-nya.

“Ayoo,,, terusss,,!! perkosa Bapak, Anita…,!!” Pak Dion membantu Anita dengan menarik-narik pinggulnya untuk turun dengan lebih cepat dan kuat.
“Pakkk… Dionnnn!! Enakkkk…, Pakkkkkk….” Anita menjerit liar, sambil menghempas-hempaskan pinggulnya dengan lebih cepat.

Payudara Anita yang membuntal padat bergerak-gerak dengan indah di dadanya, Pak Dion Langsung mencaplokinya bergantian dari yang kiri dan yang kanan.

“Utsssss….!! Crr Crrr Crrrr…..” gerakan Anita tiba-tiba terhenti, tubuhnya mengejang , Anita merintih lirih dan terkulai lemas dalam dekapan Pak Dion.
Pak Dion mendorong tubuh Anita kesamping kanan, gadis itu bersandar lemas dengan posisi kedua kakinya sedikit mengangkang.

“Ayo.., Veily sekarang kamu yang berlatih….”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *