Chapter 17
Saat sore malam hampir tiba, barulah Rika bangun dr tidurnya. Ia baru saja tidur selama 3 jam dan memang akhir-akhir ini ia mudah sekali ngantuk di siang hari, mungkin jg efek samping masa-masa hamilnya ini. Rika kemudian turun dr ranjangnya dan kemudian mandi.
Setelah selesai mandi, Rika turun ke lantai bawah, ia mengenakan kimono saja yg menutupi tubuhnya.
“Paaak?”, seru Rika, ia sudah cukup lapar dan ia mau tahu apakah pak Tarjo sudah masak lauk makan malamnya.
“Ya nyah?”, kata pak Tarjo yg sedang didapur.
Rika akhirnya sampai di dapur dan melihat pak Tarjo memasak untuknya. Hanya di momen-momen seperti inilah Rika benar-benar merasa sebagai majikan yg dilayani pembantunya.
“Masak apa pak?”
“Sayur asem nyah, biar seger”, kata pak Tarjo.
“Hmmm iya jg pak, bau-baunya udah enak nih”, kata Rika merasakan perutnya mulai berbunyi mencium bau harum sayur yg dimasak pembantunya.
“Saya siapin nasinya dl ya nyah”, kata pak Tarjo kemudian mengambilkan piring, sendok garpu dan nasi dimeja makan Rika.
“Makasih pak”
Setelah 2 menit berlalu, pak Tarjo mencicipi sayur yg ia masak dan terlihat puas sebelum kemudian menghidangkan sayur itu pada majikannya.
Rika menyantap makan malamnya dg lahap, pak Tarjo terlihat senang melihat itu dan melihat pak Tarjo hanya berdiri di ujung ruangan, Rika pun jadi tak enak hati.
“Pak, gk mau makan jg?”
“Hahaha nanti saja nyonyah hbs nyonyah makan”
“Gk apa-apa pak, yuk makan sama Rika”
Pak Tarjo terlihat tak menyangka Rika akan berkata demikian, tp kemudian mengangguk,”Baiklah nyonyah”
Rika kini jadi agak heran, di momen-momen tertentu pak Tarjo bisa dibilang laki-laki bejat yg memaksanya memuaskan nafsu birahinya, tp di saat-saat lain pak Tarjo berperilaku layaknya pembantunya. Untuk hal ini, Rika merasa senang karena setidaknya ia masih dianggap majikan oleh pria yg juga merupakan ayah dr anaknya ini.
Pak Tarjo dan Rika kemudian makan malam bersama, dan tentu saling ngobrol. Rika mempelajari bahwa di kampung pak Tarjo punya 3 orang anak, semuanya perempuan dan impiannya sampai sekarang adalah punya anak laki-laki dan ia berharap anak Rika adalah laki-laki.
“Amiiin pak, tp kan…. Nanti bapak jg bakal punya anak sama Nani, siapa tahu Nani nanti yg bs ngasih anak laki-laki untuk bapak”, kata Rika.
“Hahaha iya ya, ya tapi saya jg yakin kalau anak kita nanti laki-laki, gk cuma saya yg seneng, tuan Andre jg seneng”, kata pak Tarjo.
“Ih jahat banget sih pak, seneng ya bikin suami Rika seneng padahal ini bukan anaknya?”, tanya Rika dg nada pura-pura ngambek.
“Ya seneng lah nyah, paling gk salah satu anak bapak hidupnya layak”, kata pak Tarjo kemudian mengelus perut Rika.
Rika tersenyum, saat seperti ini, pak Tarjo tak hanya pembantunya sajaa, tp jg seperti sosok ayah dan juga suaminya diwaktu yg bersamaan.
Setelah makan malam dan hari mulai larut, Rika kembali ke kamarnya dan berdiri didepan cermin. Ia memikirkan apa yg td terlintas dikepalanya saat makan malam dg pak Tarjo, ia membuka kimononya dan kemudian melepaskan bra dan celana dalamnya. Ia menatap dirinya di cermin, perutnya benar-benar terlihat membesar dan didalamnya ada buah hati dr seorang pembantu tua.
Rika kemudian mengambil sebuah baju yg dulu ia beli untuk suaminya, tp ia tak akan pernah menyangka bahwa ia akan memakai baju itu pada pria lain selain suaminya. Setelah memakai pakaian itu, Rika kembali mengambil kimononya dan kembali mengenakan baju itu untuk menutupi badannya.
Rika kemudian keluar dr kamarnya dan mulai berjalan turun di ruang tengah yg gelap itu, dg perlahan ia berjalan menuju belakang rumah dimana kamar pak Tarjo berada. Melihat lampu kamar masih terlihat menyala dr celah pintu, Rika pun membuka pintu kamar pembantunya itu.
Pak Tarjo yg sedng tiduran santai dan main hp agak kaget melihat Rika masuk kedalam kamarnya,”Lho nyah, ada apa?”
“Gk ada apa-apa pak, cuman…”, kata Rika berdiri di sisi ranjang dimana pak Tarjo kini duduk disisi ranjangnya.
“Pak… Seperti kata mas Andre, selama mas Andre di Kalimantan saya dititipkan pada bapak. Karena itu, selama mas Andre pergi, bapak tolong gantikan mas Andre”, kata Rika melepaskan perlahan ikatan kimononya.
Pak Tarjo kini berubah ekspresinya, dan Rika tahu pak Tarjo yg ada didepannya bukanlah pak Tarjo yg merupakan pembantunya, melainkan pak Tarjo, pria yg sudah menaklukkannya,”Hehe, iya nyah, bapak akan jadi suami nyonya selama sebulan ini”
Rika tersenyum, kini kimononya terlepas dan jatuh ke lantai menampilkan tubuhnya yg kini tampil sungguh sexy dengan lingerine jaring-jaring tipis. Dr lingerine itu, puting payudara, rambut selangkangan dan perutnya yg menonjol terlihat jelas.
Pak Tarjo menyeringai,”Sungguh indah nyonya Rika ini, bapak beruntung kalau punya istri seperti nyonyah”
Rika berjalan mendekati pak Tarjo dan menempelkan jarinya pada bibir pak Tarjo,”Ssssh, panggil Rika mamah ya, pah”
Pak Tarjo tersenyum,”Baik mah”
Rika kemudian duduk dipangkuan pak Tarjo dan mulai mengajak pria tua itu berciuman. Sungguh gila pikir Rika, tak hanya dirinya memakai baju yg harusnya hanya diperlihatkan pada suaminya, tp ia ingin pak Tarjo benar-benar menjadi suaminya. Setidaknya, selama Andre tak dirumah, pak Tarjolah yg akan memilikinya.
Tangan Rika melingkari leher pak Tarjo, semantara tangan pak Tarjo sendiri tengah meremas-remas payudaranya yg tentunya benda favorit suaminya yg tua ini.
“Cppphh cppphhh aaahh mmmmhhhh”, desah Rika menghentikan ciumannya saat jari pak Tarjo mulai memainkan puting payudaranya yg sudah keras.
“Mamah sexy sekali malam ini, sering-sering donk mah pake baju-baju sexy kyk gini”, kata pak Tarjo.
Rika yg sudah turn ON pun mulai menggesek-gesekkan selangkangannya di pangkuan pak Tarjo yg mulai menunjukkan sesuatu yg mulai mengeras dr balik celana kolornya.
“Nanti mas Andre marah pah… Mmmhhh mas Andre gk suka klo mamah pamer body…”
“Hhhh makanya selama tuan gk dirumah, mamah boleh pake baju-baju sexy, papah pengen menikmati tubuh mamah sampai mamah puas”, kata pak Tarjo terus saja menyentil-nyentil puting susu Rika.
“Mmmhhh iya paaaah, mamah mau nurut aja sama papah… Ooouuuhhhh..”
“Kenapa mah? Wah celana papah udah kerasa basah nih, mamah udah mau keluar ya?”, kata pak Tarjo sambil kini mencubit-cubit puting payudaranya yg masih terlindungi jaring-jaring tipis yg tak jauh beda dari tak ada sama sekali.
“I…. Iyah paaaah… “
“Mamah suka ya, papah mainin teteknya gini?”
“Hmmmm Hhhhhhmmm paaahhh…”, balas Rika mendsah dan makin mempercepat goyangannya di pangkuan pak Tarjo.
“Papah jg suka mainin tetek mamah kok hehe”, kata pak Tarjo, senang bs membuat majikannya tunduk padanya.
Rika melenguh nikmat saat akhirnya ia mendapatkan orgasme, ia bs merasakan memeknya tepat ada di benda yg sudah sangat keras sehingga dg mudah ia orgasme. Tubuhnya kembali mengejang oleh kenikmatan yg ia rasakan dr rangsangan-rangsangan di kedua payudara dan gesekan memeknya.
“Haha wah, mamah bikin kolor papa basah nih”, kata pak Tarjo.
“Hhh Hhhh maaf pah, sini biar mamah lepasin”, kata Rika kemudian dg perlahan turun dr pangkuan pak Tarjo dan kemudian bersimpuh didepan suami pura-puranya itu dan menarik celana kolor yg menunjukkan bercak basah di sebuah tonjolan keras di celana kolor itu. Dg perlahan Rika menarik hingga akhirnya kontol pak Tarjo kembali mencuat gagah. Kali ini Rika bs melihat kontol pak Tarjo sebagai benda yg indah. Bentuknya lonjong panjang dan gelap bagai terong, dg urat-urat yg menunjukkan kegagahannya.
Tubuhnya jelas menginginkan benda itu, terlebih skrg saat rahimnya sudah ditaklukkan oleh benda itu. Ya, Rika sudah takluk dan kini mulai menggenggam kontol indah itu dan mulai melayani suaminya dg mulutnya.
“Ooouuuhhh enak sekali maaah… Mmmmmmhhhh”
Rika kini mulai terbiasa mengoral kontol pak Tarjo, tak sia-sia pak Tarjo sering memaksanya melakukan oral sex selama 2 minggu ia digagahi oleh pria itu dulu. Rika dg cekatan menjilat-jilat, menyedot-nyedot dan mengecup kontol itu dg penuh kasih sayang.
“Cppphh cppphhh… Kontol papah suka mamah sayang-sayang gini? Hmmm? Cppphhh…”, kata Rika sambil mengecup kontol pak Tarjo dr bawah keatas.
“Hooohhh iya maaah! Mmmmhhh… Tp enakan lg klo masuk kemulut mamah kok mah”, seru pak Tarjo.
“Baik pah, haaappp cpppphhh… slllrrppp”, balas Rika kembali mengoral kontol pak Tarjo.
Pak Tarjo tak jarang memuji sepongan Rika yg makin menggila, kepalanya terus naik turun hingga pak Tarjo mulai kewalahan menahan kenikmatan dr mulut majikannya yg kini jd istri pura-puranya.
Akhirnya pak Tarjo pun orgasme didalam mulut Rika dan kini, Rika dg senang hati menelan peju suaminya. Rika memastikan tak ada cairan peju yg tersisa dr dalam mulutnya dan kemudian mulai berdiri lg.
Pak Tarjo meraik selangkangan Rika dan mengelus-elus memek Rika yg sudah panas dan basah kuyup.
“Mamah udah pengen papah masukin disini?”, kata pak Tarjo, 2 jarinya menyusup masuk kedalam memek Rika.
Rika merasa ingin menangis haru, rasa nikmat yg ia rasakan sungguh luar biasa,”Iya paaah… Mamah udah kangen papah entotin mamah… Mmmhhh Mamah butuh kontol papaaah…”
“Baiklah kalau begitu, ayo mah”, kata pak Tarjo kemudian sambil menarik Rika dg jari-jari yg masih ada didalam memeknya sehingga Rika berjalan ke ranjang dan kemudian naik ketas ranjang itu sementara pak Tarjo melepaskan kaosnya. Rika sudah tak sabar, setelah berbulan-bulan akhirnya pak Tarjo akan menyetubuhinya lg, dan kali ini ia pun mau.
Rika membuka kedua kakinya, ia masih memakai baju lingerine jaring-jaringnya tp ia tahu itu bukanlah hambatan untuk pak Tarjo.
Pak Tarjo kemudian meraih ujung celana dalam Rika dan menarik ujung celana itu dan segera kontolnya ia masukkan,”Oooohhhhh memek mamah emg luar biasa nikmaaat!”
“Aaaaahh paaakkk pelan-pelan doonkkk… Kasihan anak kitaaa…”, kata Rika merasakan genjotan-genjotan pak Tarjo yg cukup cepat.
“Ooohh iya mah, maaf hehe, habis memek mamah yahud banget, papah jd kalap”, kata pak Tarjo memelankan genjotannya.
“Mmmhhh minta maaf sama dedeknya dooonkk…”
Pak Tarjo tertawa dan kemudian menghentikan genjotannya dg posisi kontolnya masuk paling dalam. Tangan pak Tarjo kemudian mengelus-elus perut Rika,”Maaf ya nak, papah khilaf, hbs mamah kamu gk cuma cantik, sexy, tp jg memeknya sempit banget… Mmmhhhhh…”
“Aaaah papah! Masa’ bicara jorok sama anaknyaaa”
“Hehe gk apa-apa mah, kan biar cepet akrab jg”, kata pak Tarjo kembali menggenjot Rika.
“Mmhhh iya paaahhh… Mmmhhh”
Pak Tarjo terus menggenjot, satu tangannya meraih payudara kanan Rika sementara tangannya yg lain menyentuh sisi perut Rika seolah menjaga supaya perut Rika tak mendapat banyak tekanan dr kontolnya.
“Ooouuhhh paaahhh papaaaahhh!! Terus paaahh!!”, seru Rika.
“Baik mah, papah cepetin dikit lg ya”, kata pak Tarjo.
Ploook Ploookkk Ploookkk
Suara tumbukan basah antar kelamin kini terdengar indah di kamar sederhana itu. Rika benar-benar menikmati apa yg pembantunya lakukan padanya, meski tidaklah tampan, kaya ataupun muda, tapi Rika benar-benar dibuat kagum karena pria tua jelek inilah yg sudah membuatnya takluk dalam kenikmatan.
Pak Tarjo makin keras menggenjot sampai akhirnya Rika orgasme lagi ditengah-tengah genjotannya. Tp pak Tarjo pun sudah tak sabar ingin orgasme, 5 menit setelah Rika orgasme pak Tarjo pun akhirnya siap menyemburkan peju hangatnya didalam memek Rika.
“Ooouuhhh mamaaaahhh!!”
“Papaaahh!! MMMMhhhhh!!”
Rika menggelinjang, sementara tubuh pak Tarjo kaku untuk fokus mengumpulkan tenaga untuk menyemprot rahim Rika yg sedang berisi.
Croooottt!! Crooottt!! Croooott!!
Rika kembali menggelinjang dalam orgasme saat merasakan semburan lahar panas pak Tarjo. Rika bagai diawang-awang, Ia tak pernah memakai narkoba, tp ia merasa sudah kecanduan peju pak Tarjo didalam rahimnya. Rahimnya yg kini tak lagi kosong dan sudah berpenghuni itu kini kembali dipenuhi peju hangat.
Setelah mencapai puncak kenikmatan, pak Tarjo merebahkan diri disamping Rika, tentu tak mau menekan tubuh wanita cantik yg sedang hamil itu.
“Hhhh Hhhhh makasih ya pah… Mamah bener-bener puas”
“Iya mah, papah jg seneng bs bikin anak kita ngerasa anget”
“Ih bukannya anget aja pah, bisa-bisa tenggelam anak kita. Peju papah sih banyak banget”
“Hahaha iya ya”
Rika tersenyum kemudian keduanya berciuman mesra selayaknya sepasang suami istri. Rika kemudian tidur sambil memeluk pembantunya yg tua itu. Kini tak hanya rahimnya saja yg terasa hangat, hatinya pun terasa hangat oleh kebahagiaan.
BERSAMBUNG…