Skip to content

Pembantuku yg membahagiakan keluargaku

Pembantuku yg membahagiakan keluargaku

Chapter 19

Hari-hari Rika pun berlalu dg sangat membahagiakan, hampir tiap hari ia bercinta dg pak Tarjo, kadang-kadang dg Nani juga. Di akhir bulan suaminya selesai bekerja di Kalimantan, pak Tarjo mendapat kejutan yg tak kalah menyenangkan. Payudara Rika mulai mengeluarkan cairan manis saat pak Tarjo nenen padanya. Pak Tarjo girang dan mengatakan akan mencarikan jamu supaya susu Rika keluar banyak.

Sebulan yg menggairahkan itu pun akhirnya harus usai saat Andre tiba dirumah.

“Waaah, perut kamu tambah gedhe aja yang”, kata Andre begitu melihat Rika didalam rumah.

“Hihi iya donk yang, kan udah 1 bulan dr kamu terakhir liat”, kata Rika tersenyum saat Andre bersimpuh didepannya dan memeluk perutnya.

“Anak papah sehat kan mah?”, kata Andre, kini memakai sebutan papah mamah jg pada Rika.

Rika agak kaget, karena selama ini yg memakai kata-kata itu hanya dirinya dan pak Tarjo saja. Tp ia tahu ia harus membalas suaminya,”Iya pah, anak kita sehat kok pah”

“Ya syukur deh klo gt… Oh ya pak Tarjo ada dirumah mah? Aku pengen dipijitin nih”

“Iya ada, tuh dibelakang”, kata Rika kemudian membantu suaminya membawakan barang-barangnya.

“Tolong panggilin ya mah, papah ke atas dl”, kata Andre.

Rika tersenyum, ya ia tak marah suaminya tak melepas rindu dengannya secara romantis karena toh baru saja nafsu birahinya dipuaskan ayah dr anaknya yg sesungguhnya. Rika kemudian berjalan kebelakang dan memanggil pak Tarjo.

“Ya nyah?”, kata pak Tarjo.

“Itu mas Andre minta dipijitin pak, tolong ya”

“Hehe bayar dl donk nyah”, kata pak Tarjo dg senyum mesum.

Rika heran mendengar itu, “Bayar gmn pak? Kan tadi pagi bapak udah entotin saya”

“Hehe, ya pake ini lah nyah. Bapak haus nih…”, kata pak Tarjo.

Rika tersipu malu,”I… Iya deh, tp cepet ya, ntar mas Andre curiga”

“Iya nyah”

Rika pun kemudian membuka kancing bajunya dan kemudian kaitan branya sehingga payudara jumbonya bebas didepan mata pak Tarjo. Pak Tarjo pun segera menyusu pada payudara majikannya dan menikmati tetesan-tetesan air manis yg sungguh ia sukai.

“Mmmhhhh lbh kenceng paaak…nnnhhh…”, desah Rika menikmati kenyotan pak Tarjo.

“Cppphhh cppphhh cppphhh gllkk gllkkk”, pak Tarjo terus menyedot dan menengguk air susu ibu Rika yg terasa benar-benar nikmat.

Begitu puas nyusu, pak Tarjo pun segera naik ke lantai atas sementara Rika merapikan dirinya sendiri.

Malam harinya, Rika bersiap tidur dg suaminya. Entah ada angin apa, Andre merangkul Rika dan mulai membelai perut dan terus naik ke dadanya.

“Hmmm? Mau apa pah?”, tanya Rika heran.

“Mah, papah kangen nih… Pengen itu…”, kata Andre meremas payudara Rika pelan.

“Mmmhhh yakin nih pah? Berani main sama mamah?”, tanya Rika.

“Emmm ya gmn klo pake… Tangan mamah aja? Takutnya klo ampe masuk ntar gimana-gimana anak kita mah”

Rika seharusnya tak kaget, sebagai laki-laki tentu suaminya perlu pemuasan nafsu, tp mendengar alasan macam itu membuat Rika hampir tertawa. Kenapa tidak, memeknya sudah sering digenjot kontol yg jauh lbh besar dan panjang, titit mungil suaminya jelas tak akan menyakitinya.

“Klo mamah pake mulut aja gmn pah?”, tanya Rika menggoda suaminya.

“J… Jangan ah mah, kotor! Udah, pake tangan aja ya mah”, kata Rika.

Rika tersenyum, ia tahu suaminya pasti menolak sehingga ia pun tak merasa sakit hati atau apa,”Ya udah klo gt, sini biar mamah kocokin ya pah”

Andre segera melepas celana piyamanya dan akhirnya setelah berbulan-bulan, Rika akhirnya melihat titit suaminya yg jelas kalah gelap dibanding milik pak Tarjo. Untuk masalah ukura, jelas terlihat imut-imut dan mungil di kondisi lemas seperti ini. Yah, saat nantinya ereksi pun sebenarnya tak beda jauh ukurannya.

Tangan Rika pun kemudian meraih titit imut suaminya dan mulai membelai-belai.

“Mmmhhh ayo mah, lgsg kocokin aja, punya papah udah mau berdiri nih”, kata suaminya.

Rika, sebagai istri yg baik tentu menuruti perintah suaminya dan mulai mengocok titit imut ditangannya.

“Gini pah? Suka?”, kata Rika mengocok kontol Andre dg teknik yg sudah ia pelajari dr tiap hari mengocok kontol pak Tarjo.

“Iyaaaah ooohhh kocokan mamah hebat bangeeet!”

Rika tersenyum, baru segini saja suaminya sudah keranjingan, padahal pak Tarjo masih bisa santai-santai nonton TV saat ia sibuk mengoral kontolnya.

“M… Maaah… Pelan-pelan mah… P… Papah udah mau keluaarr…”, seru suaminya. Rika melihat ke jam, baru juga 5 menit berlalu, tp ia tak kaget. Rika mengambil tissue di meja samping ranjang kamarnya dan kemudian lanjut mengocok dg senbuah tissue ada diatas kepala kontol suaminya.

Crroott…

Semburan peju suaminya segera diserap tissue yg ada di tangan Rika dan Rika pun kemudian turun dr ranjang dan membuang tissue yg sedikit basah itu ke tempat sampah yg ada disamping meja riasnya.

“Gmn pah? Udah puas atau mau lg?”, kata Rika.

“Ah mamah ini, gini aja papah udah puas banget mah, lagian papah masih capek nih…”

“Emmm mau dibikin gk capek pah?”

“Hmm? Gmn mah?”

“Mau coba minum susu gk?”, kata Rika sambil menggigit bibirnya.

Suaminya terbelalak, kemudian melihat kearah dada Rika,”U… Udah keluar mah?”

“Iya dikit… Mau gk pah?”

Andre terlihat tak nyaman mendengar itu,”Emmm lain kali aja deh mah, lagian kasihan anak kita klo papah jg minum susunya”

“Rika mengangguk, ya udah pah, bobo aja ya”, kata Rika kemudian memeluk suaminya yg kini kembali berpakaian lengkap.

Rika tak marah, ia merasa lega kini ia tak lg stress saat suaminya tak bs main seperti ini. Toh… Sudah ada pak Tarjo yg bisa memenuhi peran suaminya yg tak bs memuaskannya ini.

Bulan berikutnya, Rika dan Andre menghadiri pernikahan pak Tarjo dg Nani di desa asal pak Tarjo. Rika dan Andre pun sempat menginap karena memang perjalanan yg keduanya tempuh cukup jauh. Di desa itu pun Andre masih sesekali ditelpon kantornya meski sudah mengambil cuti, dan tentu saja, sebagai orang yg gila kerja Andre dg senang hati bekerja saat cuti. Saat Andre sedang bekerja dg tablet ditangannya di kamar, Rika ada di luar kamar, sedang digenjot oleh pak Tarjo. Tentu Rika menahan mulutnya supaya suaminya yg sibuk berkoordinasi didalam kamar tak dengar dirinya sedang di puaskan seorang pembantu tua.

Setelah ngecrot didalam, Rika segera masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan memeknya supaya suaminya tak mencium bau peju dr tubuhnya.

Saat malam menjelang dan suaminya sudah tertidur pulan, Rika segera ke kamar pak Tarjo dan main bertiga dg Nani dan pak Tarjo.

Tp setelah 2 hari, Rika dan Andre pun pulang kembali dan Rika harus menanti 1 minggu sebelum pak Tarjo kembali bekerja.

“Cppphh cppphhh mmmhhh… Susu mamah keluarnya banyak sekali ya”, kata pak Tarjo setelah menengguk susu Asi Rika.

“Iya nih, kyknya jamunya mempan ya yah”, kata Nani yg juga menyusu pada Rika.

“Mmmhhh iya pah… Jamu papah hebat banget, susu mamah kyk gk habis-habis…”, desah Rika menikmati pak Tarjo dan Nani yg menyusu padanya di siang hari itu. Perut Rika dielus-elus oleh tangan pak Tarjo dan Nani sedang membelai-belai memeknya.

Perut Rika kini benar-benar besar di bulan ke9 dr masa kehamilannya ini. Payudaranya sendiri yg kini sedang di kenyot oleh 2 orang pembantu rumahnya juga makin besar, naik 1 cup dr sebelumnya. Berkat jamu pak Tarjo, payudara Rika selalu saja dg mudah muncrat susunya sehingga Rika sering ganti bra dan kadang memilih untuk telanjang dada saja saat dirumah. Botol-botol susu yg diperah dr payudaranya sampai memenuhi kulkasnya dan kadang akhirnya harus dibuang jg.

Pak Tarjo yg sudah puas nyusu pun kemudian mengajak Rika berciuman sambil meremas payudara Rika. Susu segar segera muncrat saat tangan pak Tarjo meremas payudaranya,”Oooohhh paaah… Mamah mau keluaaarrr…”

“Bunda kebawah ya mah”, kata Nani kemudian turun dan mulai menjilat-jilat memek Rika.

“Iya buuunn.. Ooouuuhhhh enak bangeeet!”

Rika mulai mengejang dan akhirnya orgasme, kini tak hanya cairan memek saja yg keluar. Sambil diremas-remas, payudara Rika memuncratkan susu yg banyak dan akhirnya mendarat di tubuh Nani yg untungnya juga telanjang.

“Hihi wah, jd pengen mandi susu nih rasanya”, kata Nani berdiri dan duduk disamping Rika.

“Hehehe, ya udah sana mandi susu sama mamah bun”, kata pak Tarjo yg dg santai berdiri dan lanjut kerja.

“Hhhh Hhhh mmmhhh bentar ya bun, ni kyknya mamah lemes banget…”, kata Rika.

“Hihi gk apa-apa sayang… Cuppphhh…”, kata Nani sambil mengecup bibir Rika.

Rika tersenyum, keduanya saling mengelus perut mereka yg sudah membesar dg Nani kini sudah hamil 5 bulan dan payudaranya pun mulai mengeluarkan susu.

“Sini mah, nenen dl sama bunda… Tp gk sebanyak punya mamah sih…”, kata Nani.

Rika mengangguk, ia memang agak haus sehingga dg senang hati ia melumat puting susu Nani dan mulai menyedot-nyedot cairan manis calon mamah muda ini. Nani benar-benar menyayangi Rika, keduanya kini tak hanya seperti kakak adik setelah Nani kini ikut tinggal dirumah Rika. Tp keduanya pun kadang tukar-tukar peran antara ibu dan anak. Nani mengelus-elus kepala Rika dan sesekali mengecup kepala Rika, menunjukkan rasa sayangnya pada majikannya itu.

Rika pun merasa bahagia, tak hanya ia merasakan kepuasain duniawi, tp ia pun mendapat kepuasan emosional dr pak Tarjo dan Nani.

Setelah puas nyusu, Rika mengajak Nani ke kamar mandi dimana Nani bersimpuh didepan Rika dan Rika mulai memerah payudaranya sendiri yg memuncratkan cairan susu yg cukup banyak hingga Nani pun mulai membasuh tubuhnya dg cairan susu yg banyak itu. Rika tak keberatan, pikirnya, daripada dibuang begitu saja. Toh ia dengar-dengar mandi susu jg bagus buat kulit.

Tp hari-hari Rika tak melulu diisi dg sex dengan pak Tarjo dan Nani saja. Sesekali Lisa datang kerumah untuk menemani Rika.

“Gimana Rik? Lo udah siap jd ibu-ibu gk nih?”, kata Lisa sambil mengusap perut Rika.

“Hihi ya siap donk. Lu jg kapan nih pengen isi kyk gw?”

“Ya elah, ntar aja lah klo gw. Gw jd masih muda, masih pengen seneng-seneng”, kata Lisa santai.

Tak lama, Nani pun berjalan masuk kedalam rumah sambil membawa tas plastik berisi sayur-sayuran.

“Udah belanjanya Nan?”, tanya Lisa.

“Iya nyah, lumayan sayurnya seger-seger nih”

Nani kemudian segera masuk kedalam rumah, sementara itu Lisa terlihat agak syok melihat penampilan Nani yg kini perutnya membesar.

“Gw gk nyangka Rik, pembantu lo hebat jg ya bs buntingin cewek remaja kyk Nani”, kata Lisa.

Rika tersenyum, temannya tidak tahu bahwa dirinya pun hamil oleh pembantunya,”Ya bagus donk, artinya pak Tarjo masih bugar”

“Oh ya jelas lah, kontolnya aja gedhe banget gt”

Rika tertawa kecil dan geleng-geleng aja,”Hihi bisa aja lo Lis”

“Eh? Tumben lu gk marah Rik”

“Ya ngapain jg gw marah, kan emg sifat lu kyk gt, lagian kita kan temenan lama”, kata Rika santai.

“Hmmmm wah tp klo gw godain skrg, pembantu lo udah beristri jg ya…”, kata Lisa.

Rika tersenyum karena Lisa tak tahu pak Tarjo bs main bertiga dan rasanya benar-benar luar biasa, kalau Lisa menggoda pak Tarjo, Nani pasti tak akan keberatan berbagi suaminya.

“Nah lu jg tumben, dulu ada cowok yg udah punya anak istri jg lu godain, kenapa lu ciut skrg?”, kata Rika.

Lisa kaget mendengar itu,”Hoooh lu nantangin gw nih ceritanya? OK, gw godain tuh pembantu lo, awas aja klo lo iri”

“Ih ngapain jg gw iri?”, kata Rika yg tahu kontol pak Tarjo tetap akan memuaskannya tak peduli apapun kondisinya.

“Ok ok… Mana tuh pembantu lo?”

“Ya gk tw, lg dibelakang kali”, kata Rika.

“Pembantu lo bs pijit kan?”

“Iya”

“OK”, kata Lisa kemudian berdiri dan mulai berjalan kebelakang rumah.

Rika tak tahu apa yg Lisa akan lakukan, tp Rika tak terlalu peduli. Lisa memang bs lumayan gila sex di momen-momen tertentu, dan sayangnya memang tak semua laki-laki bs memuaskan nafsunya itu. Tp Rika yakin pak Tarjo pasti bisa membuat Lisa klepek-klepek jg.

“Hihi dek, papa kamu populer banget ya…”, kata Rika sambil mengelus perutnya.

Sekitar 5 menit kemudian, Nani datang dr arah dapur dan kemudian duduk disamping Rika.

“Mah, itu temen mamah barusan minta pijit ke papah ya?”, kata Nani.

“Iya, kyknya pengen nyobain papah deh tuh, km gk apa-apa kan?”, tanya Rika.

“Hihihi ternyata, ya gk apa-apa lah mah. Klo gt aja Nani gk terima ya pasti nanti papah ngambek sama bunda”, kata Nani.

“Waaah ya susah klo ampe ngambek, bisa-bisa gk dpt jatah ya ntar”

“Iya lah mah, kan bunda jg masih butuh punyanya papah”, kata Nani sambil tersenyum malu-malu.

Rika tertawa, meski sudah jadi calon ibu muda, tp Nani masih menunjukkan sifat kekanak-kanakkannya. Ya tak heran karena Nani masih remaja, usianya jg masih 18 tahun. Tp meski begitu, Rika bs melihat Nani benar-benar gadis yg cantik kini saat perutnya mulai membesar dibalik baju dasternya.

“Kenapa mah? Kok liatin bunda kyk gt?”, kata Nani agak salah tingkah.

“Hihi ya habis kamu cantik banget sih bun… Pasti anak kamu jg nanti cantik kyk kamu”, kata Rika membelai wajah Nani.

“Iiih kan mamah lbh cantik dr bunda, lagian bunda pengennya anak bunda mirip sama papah aja”, kata Nani/

“Hihi amiiin, yg penting anak-anak kita sehat ya”, kata Rika kemudian mencium Nani. Keduanya kini mulai berciuman mesra, seolah bersyukur dengan kehadiran mereka sebagai wanita-wanita dan calon ibu dr seorang pembantu tua jelek seperti pak Tarjo. Tp meski pak Tarjo jelek dan tua, tp kebugaran pak Tarjo sudah lebih dr cukup untuk mengikat Rika dan Nani menjadi milik pria itu, setidaknya di ranjang untuk kasusnya Rika.

Setelah puas berciuman, Nani menawarkan Rika untuk makan siang, rupanya Nani lah yg memasak hari itu. Saat di dapur, Rika dan Nani bs mendengar suara-suara yg samar dr arah belakang rumah. Karena penasaran, Rika dan Nani berjalan ke arah kamar pak Tarjo dimana keduanya bergantian mengintip isi kamar dr lubang kunci kamar itu.

Keduanya bs melihat pak Tarjo sedang menggenjot Lisa dalam posisi anjing kawin. Lisa terlihat kewalahan menghadapi genjotan-genjotan pak Tarjo yg cepat dan keras itu.

Setelah puas ngintip, Rika dan Nani tertawa sebelum kemudian meninggalkan kamar pak Tarjo dan menyantap makan siang mereka bersama.

Rika dan Nani kembali menjalankan peran mereka sebagai majikan dan pembantu setelah makan siang bersama. Ya, setelah Nani menikahi pak Tarjo, Nani kini memang tinggal dengan pak Tarjo dan sesekali membantu pekerjaan pak Tarjo. Rika masih penasaran, pak Tarjo sudah hampir berusia 60 tahun dan selayaknya pensiun, apakah nanti Rika akan kembali stress karena tak punya pemuas nafsu lg dirumahnya?

BERSAMBUNG…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *